Sabtu, 16 April 2016

[ REVIEW ] Mobile Suit Gundam Thunderbolt Episode 2 : Psycho Zaku

 "Hanya orang mati saja yang bisa melihat akhir dari peperangan." - Plato.
x  x  x





Awal episode diawali dengan flashback penyerangan Zeon ke Side 4.

Dimana ayah Io Flemings yang memimpin Side 4 bunuh diri karena banyaknya korban warga di pihak Side 4.

Sementara itu di Boao Qu, markas pusat tentara Zeon, ada semacam penghargaan kepada ilmuwan-ilmuwan Zeon yang berkontribusi bagi negara. Termasuk di diantaranya, Karla. Tapi ini mencurigakan, mengapa ilmuwan Zeon ada di divisi zombie yang berisi prajurit cacat? Apa yang sebenarnya mereka kerjakan disana?

Ini ironi dari perang. Harga nyawa dan pengabdian hanyalah sebatas lencana penghargaan.

Dimana tentunya, Daryl adalah salah satu diantara sekian banyak yang hadir disana dan bangga akan pengabdiannya kepada Zeon.

Karla memasang sebuah set kaki palsu baru ke Daryl. Sepertinya, kaki palsu tersebut merupakan kaki palsu khusus. Kebalikan dari gambar sebelumnya, Daryl yang sekarang hanyalah prajurit yang berisikan dendam kesumat.

Ternyata, kedua kaki palsu baru tersebut memiliki semacam konektor di ruang kokpit mobile suit terbaru Zeon, Psycho Zaku.

Kedua kaki palsu tersebut menjadi semacam penghubung antara syaraf kaki Daryl dengan bagian kaki Psycho Zaku. Ini seperti pilot di Pacific Rim, Daryl bisa menggerakkan kedua kaki Pyscho Zaku hanya dengan pikirannya. Tentunya, ini teknologi yang bagus karena respon gerakan robot bisa lebih cepat. Masalahnya, respon kedua kaki yang lebih cepat itu belum tentu memenangkan perang.

Kali ini Flashback dari masa lalu Daryl. Dia adalah seorang prajurit Zeon yang ikut dalam invasi ke bumi.

Setelah ledakan, yang dia ingat hanyalah terbangun di rumah sakit dengan kedua kaki yang diamputasi. Ibu dan adik perempuannya hanya bisa menatap Daryl dengan sedih.

Daryl berterima kasih kepada Karla yang sudah mengembangkan sistem dimana kaki buntung Daryl bisa menjadi keuntungan dalam pertempuran. Karla menyindir Daryl dengan mengatakan apakah Daryl berencana untuk diamputasi lagi demi lencana penghargaan? Meski Karla juga menerima lencana penghargaan, Karla membenci perang tersebut. Hoover tewas, dan kedua orang tuanya dijadikan sandera Zeon agar Karla tidak berkhianat dan menyerahkan data-data penelitiannya ke Federasi.

Sementara itu, Io yang dalam perjalanan untuk misi pertempurannya, terlihat kecanduan dengan kekuatan mobile suit yang bernama Gundam itu. Misi Io kali ini adalah membersihkan Sniper-sniper yang ada di puing-puing Side 4.

Shift tugas Daryl tiba, kali ini dia bertugas menjaga Side 4. Ironisnya, prajurit lainnya bercerita apakah ada hantu di area Side 4 karena dia mendengar banyak orang mati disini. Tentunya, yang membunuh warga Side 4 adalah Zeon sendiri, alias korps mereka. Daryl hanya ingin melaksanakan tugasnya sebagai Sniper, tapi benarkah Daryl hanya sekedar melaksanakan tugas?

Sean, sniper Zeon lain yang bertugas di Side 4, menangkap pergerakan yang tidak wajar. Sean menembak ke arah Gundam milik Io dan ternyata mengenai bagian tamengnya. Io mengetahui arah tembakan Sean dan memperkirakan posisi Sean.

Tentunya, posisi Sean yang ketahuan merupakan kerugian bagi Sniper. Io yang unggul dalam kecepatan, dengan mudah mendekati Sean dan menembak Zaku milik Sean.

Mendengar teriakan panik Sean, Fisher, sniper Zeon lainnya mencoba mencari posisi terakhir Sean dan menembak membabi-buta. Tembakan Fisher tidak menemui satupun target.

Tentunya, tembakan gegabah Fisher tersebut menunjukkan posisinya kepada Io. Dengan mudah, Io mendekati Rick Dom milik Fisher dan menebasnya dengan beam saber.

Daryl yang mendengar kata Gundam, yang berarti itu adalah Io, langsung emosi dan mencari posisi Fisher. Setelah melihat dengan jelas targetnya, Daryl langsung menembak.

Tiba-tiba ada petir menyambar area sebelah Io dan membelokkan arah tembakan beam dari Daryl. Io merasa hanya ada 1 Sniper yang tembakannya akurat seperti itu, yaitu sniper Zeon yang bersumpah menghabisinya. Adrenalin Io seperti naik seketika melihat fakta tersebut.

Tentunya, Io tidak bodoh mendekati Daryl dengan cara biasa. Io menggunakan Zaku milik Sean, dimana Sean masih hidup, untuk menjadikannya tameng agar bisa mendekati posisi Daryl. Karena ini perang dan Io 'don't give a shit' kepada nyawa musuhnya, Io menghabisi Sean dengan tembakan roket Gundamnya.

Daryl kalah posisi dan dihantam oleh tameng Gundam Io.

Tidak kehilangan akal, Daryl mengaktifkan granat flashbang.

Io sudah menusuk kokpit Daryl dengan beam saber, apakah Daryl teselamatkan? Io melihat ada semacam granat yang aktif di dekat Zaku Daryl, menduga kalau Daryl hendak bunuh diri.

Io pergi menjauh dari lokasi pertempuran karena menganggap Daryl hendak bunuh diri. Tapi, ternyata itu tipuan. Granat tersebut bukan granat peledak, tetapi hanyalah flashbang. Daryl berhasil kabur dari lokasi pertempuran.

Keamanan area Thunderbolt teralihkan oleh aksi Io dengan Gundamnya. Ini dimanfaatkan oleh kapal Federasi untuk menyerbu kapal Zeon di Side 4. Dua kapal induk Zeon hancur oleh serangan tersebut.

Graham memuji aksi serangan itu karena sukses menghancurkan kapal induk Zeon, tapi Claudia tidak menunjukkan raut wajah yang senang. Tentunya, serangan itu terjadi karena Io sengaja ditumbalkan untuk menarik perhatian para Sniper di Side 4.

Daryl berhasil pulang dengan selamat ke kapal induk, tapi tusukan dari beam saber Io mengenai bagian kiri kokpit dan membuat tangan kirinya harus diamputasi. Kini, satu-satunya alat gerak yang tersisa bagi Daryl hanyalah tangan kanannya.

Di ruang kontrol kapal induk Zeon, terjadi rapat strategi. Dilaporkan kalau kondisi kapal rusak parah dan hanya tersisa beberapa mobile suit. Jika Federasi menyerang mereka, maka bisa dipastikan mereka semua akan tamat. Kapten kapal mengatakan kepada para ilmuwan di kapal bahwa mungkin sebentar lagi mereka semua akan tamat. Sexton, ilmuwan di kapal, mengatakan kalau mereka masih memiliki satu kartu As untuk membalikkan peperangan, yaitu robot Psycho Zaku. Tapi masalahnya, ada di pilot dan ilmuwan yang memegang kontrol program tersebut.

Karla menolak, karena program tersebut membutuhkan pilot yang kedua tangan dan kakinya diamputasi. Semua pilot yang ada di kapal ini hanya cacat sebagian, tidak seluruhnya cacat. Itu artinya, jika Karla mengaktifkan program itu, akan ada pilot yang sengaja diamputasi demi menjadi pilot Pyscho Zaku. Karla menolak demi alasan kemanusiaan.

Sexton mengingatkan Karla kalau situasi saat ini tidak seindah yang Karla bayangkan. Mereka terancam terbunuh oleh serangan Federasi berikutnya. Dan kalau Pyscho Zaku menjadi program gagal, maka Zeon akan mengeksekusi kedua orang tua Karla. Ini bukanlah cerita negeri dongeng, tapi ini adalah perang. Satu-satunya opsi adalah membunuh, atau dibunuh. Menang dengan segala cara, meski itu mengorbankan orang yang dikenal baik sekalipun.

Tentunya, siapa lagi yang cocok untuk menjadi pilot Psycho Zaku? Siapa pilot yang mendekati kondisi kedua tangan dan kaki buntung? "Selamat Pak Daryl Lorenz, anda terpilih untuk menjadi pilot Psycho Zaku, anda diberi kesempatan langka untuk mengabdi kepada bangsa Zeon!".

Akhirnya, tangan kanan Daryl harus diamputasi. Entah bagaimana pikiran pemirsa melihat adegan ini. Cerita Thunderbolt benar-benar mengungkap sisi lain peperangan ini.

Setelah operasi dan sembuh, Daryl terlihat puas. Dia kini memiliki mobile suit canggih yang responnya setara dengan refleks syaraf. Dengan ini, dia bisa kembali ke medan pertempuran dan mencari Io (lagi).

Jelas kedua orang ini tidak waras. Baik Io dan Daryl ini sudah kecanduan perang. Semua pimpinannya juga tidak waras. Memangnya, ada yang waras dari sebuah perang?

Daryl sudah kecanduan Psycho Zaku, sama seperti Io yang kecanduan Gundam.





x  x  x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar