Sabtu, 09 April 2016

[ REVIEW ] Anime : Kokoro Ga Sakebitagatterunda


x  x  x



  Judul animenya mungkin rumit untuk disebut, kita bisa menyingkatnya dengan nama kokosake. Ini bukanlah seri anime, tetapi sebuah movie. Durasi kurang lebih 2 jam. Bergenre romansa dan drama. Film ini rilis pada September 2015 lalu. Awalnya, saya menonton ini untuk menghilangkan kebosanan. Ternyata, apa yang saya dapat diluar ekspektasi saya. Ini adalah review, tentunya dari view saya sendiri. Selera tiap orang bisa berbeda, tapi menurut saya ini adalah film yang mungkin worth to watch.




WHAT SHOULD I KNOW?

  Anime ini dibuat oleh studio A-1, dan saya yakin banyak sekali penggemar anime tahu studio ini. SAO, Black Butler, Anohana, April Fools, Boku Dake, Fairy Tail, dll. Saya kira nama studio ini sudah memberikan jaminan mutu akan kualitas animasinya.

  Duet maut sutradara dan penulis skenario dari Tatsuyuki Nagai dan Mari Okada kembali disini. Karya duet mereka bisa kita lihat di Toradora, Anohana, Mobile Suit Gundam : Iron Blooded-Orphans. Duet mereka berdua hanya memberikan satu jaminan bagi pemirsanya, yaitu feels.

  Kita harus cermati, ada beberapa penulis skenario di anime yang harus diwaspadai. Misalnya Gen Uro dengan ciri khasnya bunuh semuanya!, tidak harus happy ending, bias antara baik-jahat sangat tipis. Mari Okada adalah tipe penulis yang akan membuat pemirsanya bersimpati sangat dalam dengan para karakter di animenya. Meski ini terdengar mengagumkan, anda harus hati-hati jika suatu ketika dia memutuskan untuk menusuk/ membuat akhir tragis dengan para karakternya. Dengan kata lain, kita harus berhati-hati dengan cara kita menyikapi cerita anime ini untuk memperoleh makna yang terselubung di cerita ini.

  Ada empat karakter utama disini. Naruse Jun diisi oleh Inori Minase, seiyuu yang sama dengan Takeya Yuki (Gakkou Gurashi), Kafuu Chino (Gochiusa), Hestia (DanMachi), dll. Saya yakin untuk yang ini, sudah banyak yang mengenalnya dengan baik.

  Sakagami Takumi diisi oleh Uchiyama Kouki. Pengisi suara yang sama dengan Kanie Seiya (Amaburi), Otosaka Yuu (Charlotte), Orimura Ichika (Infinite Harem), Bannagher Links (Gundam Unicorn), Ichijou Raku (Nisekoi), dll. Well, untuk yang ini saya yakin tidak ada masalah.

  Tasaki Daiki sendiri diisi oleh Hosoya Yoshimasa. Pengisi suara yang sama dengan Hal (Hai to Gensou), Odagiri (Joker Game), Akatsuki Koujou (Strike The Blood of Harem), dll.

  Terakhir, Nitou Natsuki diisi oleh Amamiya Sora. Pengisi suara yang sama dengan Akame (Akame Ga Kill), Aqua (KonoShuba), Elisabeth Liones (Nanatsu no Taizai), Isla (Plastic Memories), dll. Saya yakin ini semua orang sangat familiar dengan suaranya.

  Karena tema anime ini membahas tentang drama musikal, maka saya pikir sutradara bagian musik anime ini perlu disebutkan juga. Bagian musik ini ditangani oleh Jin Aketagawa. Orang yang sama menangani musik di Gochiusa, Aldnoah Zero, Grisaia Series, Golden Time, Highschool DxD (hmm), To Love Ru (hmm2x), Prince of Stride, Queen's Blade (hmmx3), Sekirei, Shakugan no Shana, Shokugeki no Shouma, Tari-Tari, Valkiry Drive:Mermaid (hmmx4), Hataraku Maou Sama!, Dimension W, Comet Lucifer, Ano Natsu, dll.

  Melihat deretan staff dan pengisi suara, saya rasa ini lebih dari cukup untuk membuat siapapun harus menonton anime ini.





REVIEW


Animasi (10/10)

  Well, gambar di atas adalah sebuah screenshoot dari animenya. Tampaknya nilai saya untuk poin animasi ini tidaklah berlebihan.


Story (9/10)
  
  Seperti kata saya, kita harus cermat melihat cerita ini. Ada dua cara menikmati cerita ini. Pertama yaitu menganggap cerita ini terpusat ke Jun Naruse, kita mulai bersimpati, dan menganggap ini adalah cerita dari Jun Naruse dan interaksinya terhadap orang-orang disekitarnya. Lalu anda akan melihat kalau cerita ini tidak seperti yang anda harapkan dan berharap nasib Jun akan seperti yang anda inginkan. Lalu anda mulai membenci semua hal tentang anime ini. Tentunya, saya yakin mayoritas pemirsa tidak akan seperti itu, meski ada beberapa.

  Kedua, kita melihat cerita anime ini dengan cara yang proporsional. Yaitu ini bercerita tentang Jun, Takumi, Natsuki, dan Daiki. Jun tidak bisa berbicara, tapi dia selalu jujur dengan hatinya. Takumi dan Natsuki bisa berbicara, tapi mereka tidak jujur dengan hatinya. Terakhir, Daiki selalu berbicara angkuh dan ingin mendengar apa yang ingin dia dengar saja. Interaksi mereka berempat ini yang membuat cerita di anime ini terasa hidup.

  Ceritanya sederhana, kelas mereka ditunjuk sekolah untuk membuat pertunjukan yang menghibur warga sekitar sebagai wujud bakti sekolah kepada lingkungan sekitar. Mereka berempat ditunjuk sebagai pimpinan proyek itu. Mereka memutuskan untuk menampilkan drama musikal. Cukup sederhana, bukan?


Characters (10/10)

  Inilah poin terkuat anime ini. Keempat karakter utama berkembang dalam cerita. Setiap ada momen dramatis, membuat kita ingin bersimpati kepada tiap karakternya. Bahkan Daiki ketika tahu para juniornya menjelek-jelekkannya di belakang, kita merasa bersimpati dengan Daiki. Bahkan melihat bagaimana ekspresi Takumi ketika bermain piano membuat pemirsanya merasakan seperti apa kesulitan hidup yang Takumi dan menumpahkannya dalam permainan piano tersebut.



Music (9/10)

  Ini juga menarik. Selain musik latar, cara mereka menampilkan drama musikalnya membuat saya kagum. Meski staff anime bagian musiknya berpengalaman, mereka berusaha menampilkan penampilan musikal yang terkesan amatir. Kita bisa melihat bagaimana suara Takumi yang agak fals dan Natsuki yang terkesan kaku, tapi hei, mereka adalah para penampil amatir, mereka hanya siswa SMA. Kesan seperti ini yang menurut saya menarik. Mereka bisa saja membayar orang untuk mengisi suaranya agar merdu atau memaksa si pengisi suara bernyanyi (salah satu tes menjadi pengisi suara, kadang disuruh menyanyi). Tapi, menampilkan musik yang terlihat amatir, menurut saya hal yang brillian.



Enjoyment (10/10)

  Saya sangat menikmati anime ini ketika pertamakali menontonnya. Membuat saya nostalgia kembali ke masa-masa SMA. Sebenarnya nilai rata-ratanya 9.5, saya memberikan bonus 0.5 sebagai rasa terima kasih saya.






SINOPSIS (SPOILER ALERT)


  Jun Naruse adalah gadis yang jujur dan banyak bicara. Perceraian kedua orangtuanya akibat skandal perselingkuhan ayahnya, membuat ibunya tertekan. Ibunya meminta Naruse untuk tidak berbicara lagi, karena yang dibicarakan hanyalah ayahnya saja, dimana Ibunya sangat membenci mantan suaminya itu. Begitu pula ayahnya, mengatakan kalau ini gara-gara Naruse yang cerewet. Akhirnya, Naruse tertekan dan berimajinasi dengan memunculkan karakter Si Telur. Telur mengatakan kalau itu tidak akan terjadi jika Naruse menutup mulutnya rapat-rapat. Akhirnya, Naruse mengutuk dirinya sendiri agar menutup mulutnya. Setiap Naruse berbicara, maka perutnya akan merasa kesakitan.


  Sakagami Takumi dan Nitou Natsuki adalah sepasang kekasih ketika SMP. Ketika Sakagami dirundung masalah, Nitou hendak bersimpati kepadanya, tapi gosip mereka berpacaran menyebar luas di kelas, membuat Nitou ragu. Akhirnya secara perlahan, hubungan mereka terlihat 'vakum' dan tidak memiliki kejelasan. Hingga mereka sekelas lagi di SMA, kelas 2-2. Mereka berdua bisa berbicara dengan normal, tapi mereka tidak bisa menunjukkan kalau mereka berdua sebenarnya menyukai satu sama lain. Mereka takut akan penilaian orang-orang, dan memilih memendam perasaan mereka dalam-dalam.


  Tasaki Daiki adalah pemain andalan klub baseball sekolahnya, dimana tahun lalu berhasil meraih peringkat 4 nasional. Tahun ini, mereka mengincar juara. Tapi, Tasaki malah terlibat perkelahian pribadi dan membuat tangannya patah. Ini membuat para member klub baseball antipati dengannya. Setiap latihan selalu berteriak dan mengajari member lainnya, tapi dia sendiri egois dan merusak tangannya sendiri karena perkelahian pribadi. Mayoritas member klubnya menjelek-jelekkan Tasaki di belakang, mereka seperti sudah tidak respek lagi kepadanya.


  Seperti biasa, setiap tahunnya akan selalu ada pementasan hiburan kepada warga sekitar, dan kali ini kelas 2-2 ditunjuk sebagai wakil sekolah. Pimpinan produksi diserahkan ke Tasaki, Nitou, Sakagami, dan Naruse. Secara tidak sengaja Naruse melihat Sakagami yang bernyanyi sebuah lagu menggunakan akordeon. Naruse yang tidak bisa berbicara, tiba-tiba bisa berbicara ketika menyanyikan lagu. Akhirnya, Naruse memaksa agar penampilan kelasnya adalah drama musikal. Meski Tasaki awalnya menentang itu, akhirnya dia sepakat dengan drama musikal tersebut.


  Dalam rapat di sebuah restoran, mereka berempat tidak sengaja mendengar junior Tasaki di klub menjelek-jelekkan dirinya. Tasaki marah dan mengajak berkelahi juniornya, Naruse mencegahnya. Dia mengatakan juniornya bersalah karena menggosipkan dari belakang, sedang Tasaki juga salah karena tidak mawas diri dalam berkata-kata. Kata-kata itu mengena terhadap Tasaki, dan esoknya dia meminta maaf kepada member klubnya.


  Dalam sebuah momen, Sakagami mencoba membicarakan mengenai hubungan mereka dengan Nitou. Nitou menganggap Sakagami menyukai Naruse, sehingga Nitou memutuskan untuk menjauh dari Sakagami. Sakagami menyangkalnya dan mengatakan kalau perasaannya ke Naruse bukanlah cinta. Tapi dia kagum bagaimana Naruse bisa jujur dengan perasaannya, meski tidak bisa berbicara. Sedang mereka berdua, bisa berbicara dan tidak bisa jujur. Sakagami juga membahas isu kalau Nitou sedang berpacaran dengan pria lain, yang dia dengar dari Tasaki. Nitou membantahnya. Sebelum pembicaraan mereka berlanjut, terdengar bunyi tas yang terjatuh, ternyata Naruse mendengarnya.


  Naruse kabur sebelum drama dimulai. Para siswa kelas 2-2 memutuskan untuk melanjutkan drama musikal dan menunjuk Nitou untuk menjadi Sang Putri. Sakagami mencari Naruse dan menemukannya. Disana, dia melakukan konfrontasi dengan Naruse. Sakagami mengatakan kalau kutukan itu tidak ada, itu hanyalah imajinasi Naruse. Naruse sendiri mengatakan ke Sakagami kalau dia mencintainya, tapi Sakagami meminta maaf karena saat ini dia mencintai orang lain (Nitou). Naruse tahu itu, dan mereka berdua kembali ke sekolah untuk melanjutkan pementasan drama.


  Ibu Naruse yang diundang, menangis karena cerita drama tersebut tidak lain menggambarkan sikapnya ke Naruse selama ini. Tentunya, Naruse yang kembali ke pementasan drama adalah Naruse yang baru, yang kutukannya telah hilang.


  Ending anime terjadi setelah pementasan. Tasaki meminta ijin ke Nitou dan Sakagami untuk pergi keluar mengejar Naruse yang membuang sampah. Tasaki mengatakan hendak menembak Naruse. Well, entah apa dia akan diterima atau tidak...


  Sakagami meminta waktu sejenak kepada Nitou untuk membicarakan pembicaraan tempo hari yang terpotong. Mengenai hubungan 'kekasih' diantara mereka, dan ingin bercerita tentang hal-hal yang selama ini tidak bisa dia katakan. Nitou mengatakan untuk menahan dulu hal tersebut, karena itu terlihat seperti ikut-ikutan Tasaki yang hendak menembak Naruse. Well, untuk yang ini bisa ditebak, mereka berdua akan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih (lagi), setelah lama vakum...




x  x  x

6 komentar:

  1. Review nya lengkap , baru sekarang nonton animenya .

    BalasHapus
  2. film yang sangat mempunyai nilai, nilai kehidupan, positif film cocok utk remaja

    BalasHapus
  3. Harusnya sih sakagami Terima aja si naruse. Agak gak suka gw ama si nitou

    BalasHapus
  4. Ceritanya tidak sesuai ekspetasi, tapi aku lumayan suka dengan ulasanmu terhadap cerita ini. Terima kasih, aku jadi sadar karena membaca apa yg telah kamu tulis.

    BalasHapus
  5. Kok, setelah nonton rasanya gak puasa sama ending anime nya

    BalasHapus