Rabu, 21 September 2016

[ FOR FUN ] Oregairu : Adegan Mall Marinpia...


x x x




  Kembali lagi di artikel for fun, kali ini kita membahas hal yang membingungkan bagi pemirsa animenya, yaitu adegan Mall Marinpia, tepatnya di episode 7 zoku. Sebenarnya, pembaca LN juga akan terkecoh jika tidak mencermati kata-kata di LN-nya. Buat yang ingin mempelajari lebih detail, bisa membaca sendiri di vol 9 chapter 5.

  Sebenarnya, saya pernah membahas edisi adegan ini, tapi versi just kidding. Kali ini, kita akan membahas versi serius dari ini. Adegan asli light novel saya tuliskan dengan huruf kecil, analisis saya tulis dengan huruf besar dan miring. Anda tidak harus percaya, saya serahkan kepada pembaca saja. Are you ready?




Mengapa percakapan ini terjadi di Marinpia?

  Siapapun yang melihat adegan ini, pasti bertanya hal seperti itu. Kenapa Yukino dan Hachiman memilih untuk membicarakannya di Mall Marinpia?

  Mengapa itu menjadi penting? Karena setelah jam pelajaran selesai di hari yang sama, Hachiman masih mampir ke Klub Relawan dan disana ada Yui dan Yukino. Tapi, Yukino tidak sedikitpun membahas hal itu. Maksud saya, jika ini memang masalah Hachiman dengan Klub Relawan, maka itu adalah momen terbaiknya.

  Kenyataannya, Yukino malah memberi kode kepada Hachiman untuk mengikutinya keluar Mall dan membicarakan hal ini empat mata. Mudah sekali untuk menebak, kalau yang hendak Yukino bicarakan ini adalah tentang hubungan mereka berdua, bukan tentang Klub Relawan.




Analisis


  "Aah, apa kau sedang berbelanja?"

  "Ya...Aku sebenarnya hendak bertanya hal yang sama kepadamu, apa yang kau lakukan disini?"

  ketika aku bertanya kepadanya, Yukinoshita berkata dengan ekspresi yang sama dan dengan nada yang dingin.

  Hari ini, aku pulang lebih dulu dari Klub. Oleh karena itu, berada disini di waktu ini adalah hal yang aneh. Sangat normal bertanya hal itu disini. Bertemu secara kebetulan dengannya disini adalah hal yang sebenarnya ingin kuhindari. Meski begitu, akhirnya bertemu juga, ini sudah tidak bisa kuhindari.

  Aku menggaruk pipiku, dan aku memalingkan wajahku dari Yukinoshita.

  "...Aku, ada sesuatu yang harus kulakukan disini."

  Aku tidak bisa mengatakan alasan kenapa aku disini. Oleh karena itu jawabanku agak abu-abu, kata-kata yang umum. Tetapi tidak ada kebohongan di dalamnya.

  Yukinoshita melihat ke arah lantai dan menjawabnya dengan suara yang kecil.

  "Begitu ya..."

  Lalu dia menaikkan wajahnya. Bibirnya yang dia gigit sepertinya khawatir hendak mengatakan atau tidak mengatakan, dan matanya terlihat menatapku dengan tajam.

  "...Aku lihat kamu sedang membantu request Isshiki-san."

  Suara yang bernada lemah. Kata-kata itu seperti akan pecah jika kamu menyentuhnya atau seperti salju yang jatuh di malam hari. Oleh karena itu, aku merasa sangat dingin mendengarnya.

  Sepertinya Yuigahama tidak memberitahunya. Kupikir Yukinoshita mungkin menebaknya sendiri. Dia mungkin memakluminya hingga saat ini, namun sekarang dia melihat dengan mata kepala sendiri sikapku yang mencurigakan, dia mungkin tidak tahan untuk menanyakannya kepadaku sendiri.

  "Aah, well, sebenarnya dia ada masalah dan..."

  Tidak masalah seberapa abu-abunya kata-kataku tadi, kebenarannya tidak akan berubah, tetapi aku tidak bisa mengatakannya dengan cara lain. Mencoba berbohong dalam hal ini tidak akan memberiku apapun.

  "Kau tidak perlu berbohong sampai segitunya."

  Yukinoshita mengatakannya sambil menatap tanah kosong dimana angin dingin berhembus. Dia mungkin mengatakan alasanku soal Komachi adalah bohong dan menjadikannya alibi.

  "Bukannya aku berbohong. Itu sebenarnya juga termasuk alasannya."

  "...Begitukah. Itu benar, karena yang kau katakan tadi juga tidaklah bohong."

  Ketika aku mengatakannya untuk membela diri, Yukinoshita membetulkan rambutnya yang ditiup angin dingin dengan tangannya.

  Melihat bahasa tubuhnya yang seperti itu, mengingatkanku akan sesuatu.

  Yukinoshita Yukino tidak berbohong. Karena itulah, aku lupa kalau dia juga tidak mengatakan kebenarannya.


.....

  Yukinoshita tidak berbohong tapi tidak mengatakan kebenarannya itu adalah monolog Hachiman vol 5 chapter 8. Dimana dia menyalahkan dirinya sendiri yang begitu mudahnya mempercayai image Yukino yang seperti itu.

.....

  Tetapi ini tidak tentang Yukinoshita. Satu-satunya orang yang salah dalam hal ini adalah aku yang di masa lalu memaksakan image dirinya adalah yang seperti itu.

  Di lain pihak, aku sendiri bagaimana? Aku terlihat jauh lebih buruk daripada waktu itu. Aku sekarang percaya kalau tidak mengatakan hal yang sebenarnya adalah bentuk kalau aku tidak berbohong. Aku menipu diriku sendiri dan bahkan sekarang sedang melakukannya.

  Untuk diriku yang menggunakan kepalsuan yang seharusnya sudah ditolak oleh diriku yang lama membuatku berpikir seberapa bobroknya diriku.

.....

  Sebenarnya, Watari memainkan sebuah memori kenangan yang brilian disini. Hachiman mempercayai Yukino tidak berbohong dan tidak mengatakan kebenarannya. Kini, Hachiman menjadi orang yang berbohong dan tidak mengatakan kebenarannya.

  Dengan kata lain, Hachiman kini merasa kalau Yukino sedang menyalahkan dirinya sendiri karena percaya kalau Hachiman yang dia kenal tidak akan berbohong. Well done, Watari!

.....

  "...Maaf, karena aku melakukannya sendirian."

  Yukinoshita menutup matanya lalu mencodongkan kepalanya.

  "Ini tidak seperti aku keberatan atau semacamnya. Apa yang kau lakukan bukanlah sesuatu dimana aku bisa muncul dan berkomentar tentang itu. Kecuali..."

  Yukinoshita menghentikan kata-katanya disana. Tangannya yang memegang tas terlihat meremas dengan keras.

  "Kau butuh ijinku?"

  Yukinoshita memiringkan kepalanya dan matanya yang transparan seperti sedang bertanya kepadaku. Suaranya yang lembut tidak sedang mengkritikku. Oleh karena itu, aku merasakan sakit yang luar biasa. Sebuah tekanan seperti sedang memanjat menuju dadaku.

  "...Tidak, aku hanya ingin memastikan saja."

  Aku seperti terpukul dengan kata-katanya. Aku tidak tahu harus menjawabnya dengan apa. Jawaban yang tepat belum kusediakan untuk kata-kata yang seperti ini.

.....

  Hachiman jelas bohong dengan mengatakan tidak butuh ijin Yukino. Di vol 9 chapter 2, Hiratsuka-sensei sebagai pemegang kuasa tertinggi Klub Relawan, sudah memperbolehkan Hachiman untuk bekerja sendirian diluar Klub. Artinya, Hachiman tidak butuh ijin dari Yukino, entah Yukino harus tahu atau tidak, Hachiman sudah punya ijin tertinggi untuk itu.

  Namun, Hachiman melakukan sesuatu yang aneh di vol 9 chapter 3, Hachiman bertanya kepada Yui sepulang sekolah, "Apakah Yukinoshita tahu tentang dirinya yang membantu Isshiki?". Jelas, dalam hati Hachiman, dia harus meminta ijin Yukino.

  Ijin tersebut bukan tentang kegiatan Klub, karena ijin tersebut sudah diperoleh dari Hiratsuka-sensei. Jadi, ijin yang Hachiman rasa butuh itu bukan tentang kegiatan. Ijin ini mengenai apa? Ini akan terjawab di dialog selanjutnya.

  Juga, Watari di afterwords [A] juga berandai-andai jika seandainya Hachiman benar-benar butuh ijin Yukino.

.....

  Aku menatap ke arah Yukinoshita. Dia tersenyum seperti senyum yang dia buat di klub yang sudah lama tidak kulihat belakangan ini.

  "...Begitu ya. Kalau begitu kau tidak perlu meminta maaf. Selain itu, bekerja bersamamu akan membuat Isshiki-san lebih rileks."

  Yukinoshita mengatakannya dengan lambat, tanpa terburu-buru. Aku tetap terdiam dan mendengarkan saja. Jika aku tidak boleh meminta maaf, apa ada hal lain lagi yang bisa kukatakan?

.....

  Jawaban mengapa Hachiman butuh ijin Yukino terjawab disini, Yukino tahu kalau Iroha akan nyaman dengan Hachiman.

  Buat yang sudah punya pacar, pasti tahu apa makna yang sebenarnya jika gadis anda mengatakan hal yang mirip dengan kata-kata Yukino.

  Yep, anda sudah menemukan alasan mengapa Hachiman harus meminta ijin. Bukan masalah kegiatannya, tapi Hachiman takut Yukino mengira dirinya sedang mesra-mesraan  dengan Iroha.

  Ironisnya, itulah tujuan Iroha meminta tolong Hachiman, alias yang Yukino khawatirkan itu memang benar adanya...

  Tapi disini, artinya kita memiliki fakta yang menarik, yaitu Yukino percaya kalau Yui tidak mengejar Hachiman. Yukino mempercayai kata-kata Yui di vol 3 chapter 6 kalau Yui tidak peduli ke Hachiman karena menyukainya, karena Hachiman penyelamat anjingnya. Titik ini yang menjadi masalah bagi Hachiman di vol 11 chapter 8 dimana Hachiman memutuskan untuk tidak mengajak Yukino ketika hendak menemui Yui empat mata, tentunya membahas perasaan Yui kepadanya. Yukino benar-benar menganggap pertemanan Yui tulus kepadanya.

  Memangnya, darimana Yukino bisa menyimpulkan seperti itu?  Cukup mudah, Iroha membawa request tersebut ke Klub dengan mencari 'Senpai'. Komachi di vol 5 chapter 1 juga mengatakan sangat sering SMS dan telepon Yukino, mudah saja Komachi bertanya ke Yukino apakah ada kegiatan Klub hingga larut malam karena Hachiman pulang larut malam, dan lain-lain.

.....

 Yukinoshita terus melanjutkan kata-katanya.

  "Kalau itu kau, kupikir kau akan bisa menyelesaikannya. Bukankah itu yang kau lakukan belakangan ini?"

  Aku berpikir kalau itu tidaklah benar. Aku tidak pernah menyelesaikan apapun hingga sekarang. Apa itu Isshiki, Rumi, dan pada akhirnya, aku hanya membuat hal-hal tidak jelas dan berakhir menjadi kekacauan. Ketika dibilang menyelesaikan sesuatu, jelas-jelas aku tidak menyelesaikan apapun.

  "Yang kulakukan dulu itu ternyata tidak menyelesaikan sesuatunya... Selain itu, ini karena aku selama ini memang sendirian, maka aku melakukannya sendirian, itu saja."

  Aku selalu melakukan sesuatu jika sudah terlibat. Bukankah itu hal yang wajar. Ketika aku dilibatkan sesuatu, maka aku menganggap masalah itu adalah masalahku. Oleh karena itu aku melakukannya sendirian.

  Itu adalah sesuatu yang mendasar dalam diriku dan bergantung ke orang lain akan membuat semuanya tidak berarti.

  Oleh karena itu aku melakukannya sendirian. Tidak ada yang perlu kukatakan lagi.

  Yukinoshita yang sudah bersama denganku selama setengah tahun lebih juga pasti akan berpikir begitu. 

.....

  Disini, Hachiman membohongi dirinya sendiri, tentunya jika anda membaca volume 6. Kata-kata egois Hachiman ini mirip alasan Yukino menerima request Sagami di Festival Budaya. Monolog Hachiman tentang tidak bergantung ke orang lain itu adalah monolognya sendiri di vol 6 chapter 5, tapi itu terbukti salah di vol 6 chapter 6. Setidaknya Hachiman ada di samping Yukino untuk membalikkan keadaan di Festival Budaya, alias Yukino tidak bisa berjalan sendirian. Hayama yang katanya akan meringankan pekerjaan kepanitiaan Festival, juga punya agenda untuk mendekati Yukino.

  Ini juga permainan kata yang menarik dari Watari, alias dia membalik posisi Hachiman dan Yukino di Festival Budaya, di Event Kolaborasi Natal. Hachiman kini menjadi orang egois itu, dan Yukino kini menjadi orang yang bisa meratapi kepergian karakter seseorang yang lama hilang.

  Kalimat terakhir Hachiman yang berpikir kalau Yukino akan berpikiran sama dengannya, adalah salah. Festival Budaya membuktikan kalau mereka harus tetap bersama, justru Yukino mengajaknya berbicara empat mata di Marinpia untuk menyelesaikannya. Ini juga mirip dengan keputusan Yukino maju menjadi kandidat Ketua OSIS, untuk menyelamatkan Hachiman.


  Namun baik Yukino dan Hachiman melupakan satu poin pentingnya, baik keduanya tidak tahu maksud sebenarnya dari tindakan masing-masing. Hachiman masih percaya kalau tidak akan ada gadis yang mau berkorban untuknya, sedang Yukino masih malu untuk mengakui kalau Hachiman itu penting baginya.

.....

  "Bukankah kau juga jika merasa kau ini berada dalam situasi sendirian, maka akan melakukan sesuatunya sendirian juga?"

  Dengan percaya diri, dan tanpa ekspektasi, akupun mengatakannya. Tetapi kata-kata Yukinoshita bertambah keras.

  "Itu...Sebenarnya bukan begitu."

  Dia terdiam, menutup rapat mulutnya, dan meremas ujung mantelnya. Aku mengintip dibalik syalnya yang sedikit terbuka, tenggorokannya seperti hendak mengatakan sesuatu. Dia seperti sedang berjuang untuk mengatakannya seperti melawan angin. Ini pertama kalinya bagiku untuk melihat Yukinoshita seperti ini.

  "Waktu itu aku hanya pura-pura sanggup melakukannya...Aku bersikap seperti orang yang sudah mengerti tentang semua hal yang telah terjadi."

  Siapa yang dia bicarakan? Apa itu diriku?

.....

  "Dalam situasi sendirian, maka Yukino memilih untuk melakukan sesuatunya sendirian". Kata-kata Hachiman disini perlu kita telaah lagi.

  Apakah ini tentang Yukino di Festival Budaya yang dengan egois menerima request Sagami? Ingat, masalah ini sudah selesai di vol 6 chapter 6 dan berakhir manis di vol 6 chapter 8 dan vol 6 chapter 10. Jelas, ini adalah masalah sesudahnya.

  Apakah ada momen dimana Yukino memutuskan sesuatu sendirian? Ada dan itu baru saja terjadi beberapa minggu lalu, yaitu Yukino yang memutuskan maju menjadi kandidat Ketua OSIS.

  Disini, Yukino mengatakan ketika dia memutuskan menjadi kandidat Ketua OSIS, dia berpura-pura sanggup untuk mengemban itu...Yukino pura-pura mengerti dengan apa yang terjadi dengan semuanya.


  Yang Yukino bicarakan ini tentu dirinya sendiri, tapi sayangnya, Hachiman juga melakukan hal yang serupa. Ingat vol 9 chapter 1, Hachiman merasa kalau ada sesuatu yang salah dengan Yukino, lalu Hachiman memutuskan dengan sepihak kalau request Iroha yang berkaitan dengan kegiatan OSIS ini bisa membuat situasi Yukino bertambah runyam. Padahal, situasi Yukino yang seperti itu gara-gara Hachiman sendiri, bukan karena masalah OSIS.

.....

  Oleh karena itu, aku harus mengatakan sesuatu .

  "Hei, Yukinoshita..."

  Aku mencoba mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku lebih jauh. Yukinoshita lalu memotongku dengan nada bicaranya yang biasa.

  "Kenapa kau tidak cuti dulu dari klub untuk sementara? Jika kau selama ini datang ke Klub karena merasa tidak enak dengan kami, maka tindakanmu itu sebenarnya adalah tindakan yang tidak perlu."

  Ekspresinya diikuti dengan senyum. Aku melihat sebuah kehangatan disana.

  "Bukannya aku tidak enak atau semacamnya."

  Aku tahu kalau ini bukan kata-kata yang tepat untuk dikatakan. Meski begitu, jika aku diam saja, bahkan sebuah ruang kosong akan hilang begitu saja.

  Meski begitu, kesalahan tetaplah sebuah kesalahan. Tidak peduli bagaimana caramu untuk menutupinya, itu tidak akan bisa ditutupi.

  Yukinoshita agak mencondongkan kepalanya ke depan. Dia mulai mengendurkan genggaman tangannya ke tasnya dan bahunya agak menurun.

  "Kamu selalu merasa sungkan selama ini...Sejak saat itu, selalu...Oleh karena itu..."

.....

  Jelas-jelas Yukino menyelipkan makna tersembunyi dari kata-katanya soal Hachiman yang cuti dari kegiatan Klub. Jika ini masalah Klub, maka ini sudah dibahas sore itu di ruangan Klub. Yang Yukino maksud sebenarnya adalah 'sungkan' ke dirinya, tapi dia tidak bisa mengatakan itu karena itu sama saja mengatakan kalau Yukino dan Hachiman memiliki hubungan.

  Mengapa saya katakan ini tentang personal (Yukino), bukan sungkan ke kami (Yui dan Yukino)? Karena Yukino menyebut Pengurus OSIS secara personal, tepatnya menyebut nama Isshiki Iroha. Jika kita menilik apa yang Yukino ketahui dengan request Isshiki, maka request Isshiki ini adalah request resmi Pengurus OSIS, dan mendapat ijin dari Hiratsuka-sensei. Tapi entah mengapa, Yukino menyebut personal secara spesifik, kalau personal itu akan nyaman bekerja bersama Hachiman (cemburu).

  Jelas saja kita tidak akan menerima mentah-mentah kata-kata Yukino yang mengatakan 'kami' sebagai alasan Hachiman sungkan, melainkan kebenarannya adalah tentang dirinya sendiri.

  Oke agar kita tidak bingung, sederhananya Yukino tahu kalau Hachiman itu sungkan kepada Yukino, bukan Klub, tapi Yukino malu untuk mengakuinya. Bukti paling jelas terlihat di vol 9 chapter 3, Hachiman masih menanyakan apakah Yukino tahu tentang dirinya membantu Iroha ke Yui.


  Hachiman tidak peduli Yui tahu atau tidak, tapi Hachiman butuh tahu apakah Yukino tahu atau tidak. Baik Hachiman dan Yukino, sebenarnya tahu apa maksud kata-kata masing-masing, tapi malu untuk mengakuinya.
.....

  Ketika aku mulai mendengarkan kata-katanya yang mulai lemah, kata-kata terakhir yang kutunggu tidak terdengar lagi. Tetapi kata-kata tersebut tidak keluar dan Yukinoshita mengatakan sesuatu yang berbeda.

  "Tetapi kamu tidak perlu memaksakan dirimu lagi. Jika hal yang kecil dengan mudah bisa menghancurkannya, bukankah itu berarti sejak awal memang rapuh, bukan?"

  Pertanyaan itu, membuatku terdiam.

.....

  Itu adalah kata-kata Hachiman ketika melihat Tobe, Hayama, dan Miura membully grup Rumi di acara Jerit Malam, Perkemahan Chiba, vol 4 chapter 7.

  Tentang hubungan diantara para gadis di grup Rumi. Sekali lagi, ini blunder Yukino dan mengatakan secara tidak langsung kalau Hachiman dan dirinya memiliki hubungan. Hachiman sendiri sudah konfirmasi dalam monolognya kalau ini bukanlah hubungan pertemanan, tapi sesuatu yang berbeda. Dalam vol 8 chapter 4, Hachiman menyebut hubungan itu adalah hubungan saling percaya. Dalam vol 9 chapter 9, Hachiman menambahkan lagi kalau hubungan tersebut adalah saling percaya, dan Yukino selalu ada untuknya.


  Tapi ini sudah dijelaskan oleh Watari di afterwords [A], kalau dalam adegan ini, hubungan mereka berdua tidak benar-benar habis.

.....

  Sesuatu itu adalah hal yang dulu aku percayai, tetapi sekarang tidak lagi.

  Tetapi, Yukino mempercayai hal itu. Hal yang mulai tidak kupercayai lagi semenjak darmawisata itu.

  Aku membuat sebuah kebohongan waktu itu. Request yang menginginkan tidak ada yang berubah, dan ada yang meminta untuk berubah, akhirnya selesai dengan kebohongan itu.

  Ebina-san, Miura dan terakhir, Hayama.

  Mereka mengharapkan sebuah hari-hari yang biasa mereka jalani bersama tetap berjalan seperti biasanya. Oleh karena itu, mereka mulai berbohong sedikit demi sedikit, saling menipu satu sama lain, dan setelah melakukan sampai sejauh itu, mereka berpikir ingin mempertahankan hubungan yang seperti itu. Setelah memahami itu, mustahil bagiku untuk menolak requestnya dengan mudah.

  Keputusan yang kuambil, memilih untuk melindungi hubungan mereka kupikir bukanlah hal yang salah.

  Aku berusaha menggabungkan keputusan itu dengan pikiranku dan akhirnya diriku sendiri menyetujuinya. Pada awalnya aku sangat puas tentang bagaimana caraku menyelesaikannya dan akhirnya akupun merasa sedikit demi sedikit menyesal karena aku kehilangan sesuatu secara perlahan-lahan.

  Meski, aku sadar kalau hubungan mereka pada akhirnya akan hancur.

  Oleh karena itu, apa yang sudah kupercayai selama ini menjadi abu-abu dan aku berbohong kepada diriku sendiri. Aku tahu kalau hal penting yang hilang tidak akan tergantikan dengan apapun. Sekali kamu menghilangkan hal yang penting itu, kamu tidak akan bisa mencari gantinya. Oleh karena itu, kamu harus melindunginya selagi kamu bisa; oleh karena itu aku berbohong.

  Ini tidak seperti aku telah melindungi sesuatu. Malahan aku setiap hari selalu bertanya apakah aku sudah melindungi sesuatu itu.

  Sekarang, pertanyaan yang Yukinoshita ajukan kepadaku adalah sebuah ultimatum.

  Tidak ada gunanya mempertahankan sesuatu yang palsu. Itu adalah satu-satunya dasar dimana baik aku dan Yukinoshita percayai.

       Apakah aku masih mempercayai itu?

.....

  Ini 'skak-mat' tentang apa yang terjadi di vol 7 chapter 9, setelah Hachiman menembak Ebina. Dan apa maksud Hachiman tentang dirinya adalah pembohong terbesar.

  Ini masalah tentang idealisme Hachiman. Yukino jelas-jelas melihat Hayama meminta maaf ke Hachiman, dimana aksi Hachiman itu adalah aksi yang diinginkan Hayama. Dengan kata lain, Hayama sebenarnya ingin Tobe gagal menembak Ebina, sedang Hayama bersikap seperti teman Tobe. Ironisnya, Hachiman mendukung Hayama.

  Yukino yang mempercayai kalau Hachiman tidak menyukai orang yang berpura-pura, lalu berpikir kalau Hachiman adalah seorang pembohong.

  Disini juga memberitahu kalau Yui benar-benar tidak memahami Hachiman, dan kata-kata Yui agar Hachiman berhenti melukai dirinya sendiri adalah demi ego Yui.

  "Ini bukan masalah siapa yang terluka atau menjadi kambing hitam, tapi masalah siapa yang mengkhianati jalan hidupnya sendiri."


  Ending drama apakah Yui atau Yukino yang benar dalam menilai Hachiman, akan terselesaikan di vol 9 chapter 9. Yui meminta Hachiman untuk berpikir ulang ketika hendak menjadi kambing hitam di rapat Kaihin-Sobu, sedang Yukino mengatakan agar Hachiman melakukan apa yang dia inginkan. Kita semua bisa menebak, Hachiman mengikuti opsi yang terakhir. Yui masih salah mengenali siapa sebenarnya Hachiman, dia masih 'pria baik penolong anjingnya'.

.....

  Aku tidak bisa menjawabnya. Untuk diriku yang sekarang, aku masih percaya kalau mengatakan kebenarannya kepada seseorang bukanlah hal yang sia-sia. Itu adalah salah satu cara yang kutahu, aku sadar betul kalau opsi tersebut ada tetapi tidak kulakukan. Oleh karena itu, aku tidak bisa membantah apa yang dia katakan.

  Tidak bisa mengatakan apapun, Yukinoshita menatapku dengan mata yang penuh rasa kesepian. Yukinoshita terdiam dan menunggu jawabanku. Meski begitu, ketika dia memahami kalau sia-sia menungguku berbicara, dia mendesah kecil dan tersenyum.

  "Kamu tidak perlu memaksakan dirimu lagi untuk datang ke klub..."

  Cara bicaranya cukup sopan untuk didengar.

  Suara-suara keramaian terdengar jelas di atas tangga. Bahkan di keramaian ini, aku merasa mendengar jelas suara dari langkah kaki yang semakin menjauh dan menjauh dariku.

  Yukinoshita menghilang di keramaian. Aku cukup yakin dia tidak jauh dariku, tetapi entah mengapa kita berdua terasa jauh.

  Melihat kepergiannya tanpa mengatakan satupun kata-kata, aku duduk di tangga Mall.

  Aku menyadari, ada sebuah lagu Natal terdengar di toko terdekat. Di tengah Mall ada Pohon Natal yang dihiasi dekorasi-dekorasi indah.

  Ada kotak-kotak hadiah yang tergantung di pohon tersebut, mungkin saja isi kotak tersebut kosong.

  Kotak tersebut mirip dengan ruangan klubku. Meski begitu, aku masih berusaha untuk meraih kotak kosong itu.

  Meski itu bukanlah hal yang benar-benar kuinginkan.

.....



  Sebenarnya ini adalah ultimatum, mereka akan menyelesaikan hubungan mereka berdua besok atau tidak sama sekali, dan Hachiman sadar akan hal itu.

  Pengandaian kotak kosong di klub itu juga sebenarnya agak ironis, karena yang sedang bermasalah saat ini adalah antara Hachiman dan Yukino. Hanya karena Yukino seperti itu, maka ruangan Klub seperti kotak kosong. Lalu, dimana letak ironisnya?

  Ingat vol 3 chapter 1, Hachiman memiliki masalah dengan Yui, lalu Yui tidak pernah datang lagi ke Klub. Tapi tidak pernah ada satupun monolog serupa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar