Kamis, 15 September 2016

[ FOR FUN ] Oregairu : ...dan monolog tersebut terus berlanjut


x x x





  Salah satu hal yang menarik dari Oregairu adalah monolog dari Hikigaya Hachiman. Saya akan menuliskan beberapa monolog panjang dari Hachiman, yang menurut saya berkesan, romantis, ataupun entah apa itu.

  Berbeda dengan motto saya di for fun, kali ini adalah artikel yang persis seperti light novelnya, jadi saya tidak akan mengatakan 'anda bebas untuk tidak percaya'. Jika anda tidak percaya, saya tidak tahu harus bagaimana...










VOLUME 3 CHAPTER 6


Ini adalah monolog dari Hachiman yang seharusnya ditayangkan di animenya, season 1, episode 5. Entah mengapa, tidak ditayangkan. Ini sekaligus menjawab pertanyaan besar "Apakah Hikigaya Hachiman tahu kalau Yui menyukainya?" jawabannya adalah Hachiman tahu. Namun, saya pasti akan dibilang berat sebelah. Disini, Hachiman menolak perasaan Yui tersebut. Tidak hanya disini, di vol 5 chapter 6, Hachiman kembali menolak perasaan Yui tersebut.



.....





  Ini sejak awal memang sudah salah, dan aku percaya hasilnya akan salah juga. Tidak peduli perasaan itu jenisnya apa, jawabanku pasti tidak akan berubah.

  Itu adalah perasaan palsu. Berapapun perasaan yang muncul, tetaplah palsu. Bahkan jika perasaan itu adalah perasaan yang spesial.

  Perasaan yang timbul karena sebuah kecelakaan, menjadikan orang yang telah mengorbankan dirinya sebagai tempat untuk menuangkan perasaannya. Perasaan cinta bisa muncul tidak peduli siapa pria yang menyelamatkan dirinya – aku tidak bisa menerima perasaan yang semacam itu sebagai perasaan yang tulus.

  Jika aku menyelamatkannya tanpa mengetahui dia itu siapa, maka itu artinya dia telah diselamatkan olehku, tanpa mengetahui aku ini siapa. Artinya, peraasaan dan simpatinya itu tidak diarahkan ke diriku. Perasaannya itu diarahkan ke ‘entah siapa pria yang menyelamatkan dirinya’.

  Ini adalah hal yang paling kubenci ketika terjadi salah paham.




.....










VOLUME 6 CHAPTER 5


Ini adalah monolog yang muncul dari Hachiman, ketika Hayama bersikeras untuk menawarkan dirinya untuk menjadi bagian dari kepanitiaan, kepada Yukino. Yukino awalnya menolak, lalu Meguri datang dan berusaha membujuknya untuk menerima tawaran itu. Ini monolog yang cukup keren.


.....


  Orang-orang yang terbiasa dibantu orang lain, kurasa tidak ada yang salah dengan itu.

  Tanpa ragu, mereka mengandalkan orang lain.

  Bekerjasama dan menyatukan kekuatan. Kalau melihat kata-kata tersebut lebih dalam, tentu kita akan merasa kalau itu adalah sesuatu yang indah.

  Tapi, aku tidak berminat untuk memuji-muji hal itu.

  Maksudku, coba pikirkan saja.

  Kalau semua orang yang melakukannya bersama-sama adalah hal yang baik dan indah, bukankah itu berarti orang yang melakukan semuanya sendirian itu terlihat buruk?

  Mengapa orang-orang yang memilih jalan hidupnya untuk sendirian, harus ditolak seperti ini?

  Tapi aku tidak berminat untuk memuji-muji hal itu.



.....











VOLUME 6 CHAPTER 6


Di chapter ini, saya mengambil dua monolog. Monolog pertama tentang bagaimana ajaran ekstrem dan MLM bisa menyebar luas dengan mudahnya. Menurut saya, ini monolog yang keren. Setelah itu, kita membaca monolog Hachiman yang kecewa terhadap perlakuan 'dunia' kepada Yukino. Memang, Hachiman-lah yang membuat Yukino merasa bersalah dan akhirnya menjadi wakil Sagami. Tapi, harusnya Yukino tidak jatuh sakit karena membagi pekerjaannya dengan yang lain, seperti saran Meguri dan Hayama.

Sebenarnya, menurut perasaan saya (ciee), monolog yang kedua ini memendam emosi yang dalam dari Hachiman. Hachiman seperti menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu mencegah kejadian dimana Meguri dan Hayama membujuknya, kemarin. Tipikal Hachiman yang menyalahkan dirinya sendiri, tapi kali ini dia lakukan demi orang lain...




.....





Mereka mengatakan kalau manusia adalah makhluk yang meniru satu sama lain. Ini sama ketika kamu terasa ingin menguap hanya karena melihat orang lain yang sedang menguap.

Kelakuan anarkis, fanatic, dan kebencian, secara umum menyebar dengan begitu mudahnya.

Perusahaan MLM dan Agama juga berada di konsep yang sama.

Siapapun akan merasa nyaman ketika bersama seseorang yang sama.

Doktrin dan khotbah mengikuti logika yang sama. Selama mereka bisa membuatmu berpikir ‘sedang berusaha membuatmu menjadi manusia yang lebih baik’, maka itu akan selalu diterima.

Kau bisa membuat orang mengikuti tren setelah membangun jumlah itu. Dan itu adalah kemenangan yang pasti. Dunia ini berjalan dengan skenario seperti itu. Orang yang menggerakkan dunia bukanlah pemimpin dengan kharisma luar biasa. Orang yang menggerakkan dunia ini adalah orang yang mendapatkan mandat dari mayoritas, atau sebuah bentuk kampanye yang datang dari mayoritas.

Sisanya, akan mudah sekali untuk diatur.




.....




  Mereka bilang kalau waktu akan mengobati segalanya. Tapi itu adalah kebohongan. Itu hanya akan membuat orang semakin bimbang dan tidak pasti. Itu membuat semuanya menjadi sia-sia, hanya sekedar membungkus permasalahan yang sebenarnya saja.

  Mereka bilang kalau dunia akan berubah jika kau berubah. Itu juga bohong. Itu cuma alasan saja. Dunia akan selalu menyeretmu untuk menjadi bagian dari skenarionya, membuang hal-hal milikmu yang tidak sesuai dengan dunia. Pada akhirnya, kau akan berhenti untuk berpikir. Dunia ini, di sekelilingmu, hanyalah berusaha untuk mencuci pikiranmu agar mempercayai semboyan ‘kalau kau berubah, maka dunia akan berubah’.

 Dunia ini, di sekelilingmu, sekumpulan orang-orang tersebut tidak akan berubah hanya karena sikapmu yang sentimental, meledak-ledak, dan idealis.

 Akan aku ajari bagaimana caranya untuk benar-benar merubah dunia.




.....











VOLUME 6.5 CHAPTER 5


Ada dua monolog dari Hachiman yang menurut saya berkesan, dan kemungkinan besar contohnya terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari kita...




.....




Gosip adalah hal yang terbaik. Kau bisa menjalin hubungan dengan orang lain dengan bermodalkan gosip.

Meski begitu, orang yang digosipkan itu tidak bisa membalasnya secara langsung.

Sebuah hubungan pertemanan yang berdasarkan atas sebuah tumbal, akan selalu meminta tumbal yang baru. Jika sudah tidak bisa memberikan tumbal yang baru, maka dirinya sendiri yang akan ditumbalkan.




.....




Manusia adalah makhluk yang bergerak berdasarkan emosi.

Sebuah keputusan tidak selalu berdasarkan logika, tapi bisa berdasarkan emosi. Tidak hanya itu, tindakan yang dilakukan ketika kepala dipenuhi amarah, bisa menjadi pijakan dari tindakan-tindakan serupa di masa yang akan datang.

Mereka yang dipenuhi dengan kebencian dan dengki ketika melakukan tindakan, bahkan jika mereka sendiri merasa jijik dengan tindakannya, mereka akan mencari sebuah pembenaran atas tindakan mereka.

Tidak peduli seberapa logis penjelasannya, mereka bahkan bisa membenci kita lebih jauh. Tidak perlu memberi contoh yang spesifik. Melihat orang-orang yang memiliki pikiran subjektif dan objektif hanya berdasarkan opini mereka yang dianggap benar, sering sekali kita lihat.




.....









VOLUME 8 CHAPTER 4


Menurut Watari dalam afterwords [A], ini adalah monolog kunci dari cerita Oregairu. Harusnya, ini ada di animenya, mungkin harusnya muncul di zoku episode 3. Tapi tentunya, animenya nanti akan dibilang berat sebelah.

Mengapa monolog ini penting? Karena secara tidak langsung Hachiman mengakui kalau Yukino adalah satu-satunya orang yang memahami dirinya. Ini bersambung dengan monolog vol 8 chapter 8 tentang Yukino dan Hachiman yang menginginkan hal genuine. Lalu monolog vol 9 chapter 6 atau anime zoku episode 8 yang mengatakan Hachiman ingin memahami orang itu (karena gadis yang memahaminya sudah ada). Lalu ditutup di volume 9 chapter 9 dimana Yui meminta Hachiman berubah, sedang Yukino meminta Hachiman untuk melakukan apa yang dia yakini. Sayangnya tidak ada di animenya...Tentunya kita tahu mana yang Hachiman pilih (saya pasti dibilang berat sebelah).




.....




Sebenarnya, aku hanya menyembunyikan masalah di insiden itu, di sebuah tempat yang gelap dan terpencil. Hasilnya memang tidak begitu meyakinkan bagi semua orang. Bisa dibilang, memang kenyataannya tidak meyakinkan semua orang.

Karena itu, tidak ada seorangpun yang berani mengkritik aksiku waktu itu.

Kecuali...Yukinoshita Yukino.




.....










VOLUME 8 CHAPTER 5


Sebenarnya, gambarnya bukan ini, tapi persetan dengan itu karena ini hanya for fun.

Oke, ini adalah lanjutan monolog vol 8 chapter 4. Hachiman percaya kalau Yukino sudah tidak mau lagi mempercayainya. Tapi, benarkah begitu? Watari sendiri mengatakan dalam afterwords [A] kalau hubungan mereka berdua tidak benar-benar habis. Hachiman yang percaya kalau hubungannya sudah hilang, seperti menjilat ludahnya sendiri di vol 4 chapter 7 : Jika hal sekecil itu bisa membuat hubungan mereka hancur, maka sejak awal hubungan mereka memang rapuh. Tapi, ini memberikan petunjuk yang jelas kepada pembacanya tentang kemana pikiran Hachiman dalam volume 8 dan 9, ini tentang satu orang gadis.



.....




Meskipun tidak memiliki bentuk, meskipun tidak ada suaranya, meskipun tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Aku punya sesuatu yang sangat aku percayai.

Mungkin, itu adalah satu-satunya hal yang kumiliki bersama dengan seseorang.

Hal yang kuyakini itu sekarang sudah hilang...





.....











VOLUME 9 CHAPTER 8


Jika ada yang mempercayai kalau kedua gadis di Klub Relawan memiliki peluang yang sama, maka orang itu harus bisa menjelaskan mengapa Hachiman memiliki monolog ini ketika Yukino memegang tangannya. Maksud saya, serius...Ini monolog paling romantis dari Hachiman yang pernah saya baca dari vol 1-11.

Juga, gadis satunya sudah dibuatkan ending alternatif di seri alternatif. Seperti kata salah satu Pengurus OSIS SMA Kaihin yang disebut Hachiman sebagai Pak Produser dan diikuti Tamanawa, WIN WIN SOLUTION!




.....




Apa yang menarik perhatian mataku saat ini adalah cahaya putih yang dipantulkan oleh Kastil White Wall.

Dan juga, seorang gadis yang berselimutkan mantel putih, berhiaskan sebuah senyuman di wajahnya, dan kedua matanya yang berkaca-kaca, Yukinoshita.

Ketika aku melihat pemandangan indah yang tidak ternilai ini, aku seperti tidak bisa bernapas lagi.

Yukinoshita melepaskan pegangan tangannya di besi pengaman, lalu memegang tanganku. Ketika merasakan kedua kulit kita yang serasa sedang bersentuhan langsung itu, aku merasa tangannya seperti sedang menggenggam hatiku.

Perasaan bahagia yang semacam ini, membuatku berharap kalau adegan ini akan berlangsung untuk selamanya.




.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar