Minggu, 25 September 2016

[ FOR FUN ] Oregairu : Adegan Jembatan Mihama





  Sepertinya, for fun belakangan ini membahas hal-hal yang berat. Tidak terkecuali edisi kali ini. Lalu, adegan Jembatan Mihama ini yang mana? Jembatan Mihama adalah jembatan di daerah Chiba, dimana dari pinggir jembatan tersebut bisa melihat pemandangan Teluk Tokyo. Hachiman sering melewati tempat ini jika ke sekolah menggunakan sepeda. Biasanya, ini adalah tempat populer bagi muda-mudi Chiba untuk berpacaran.

  Jadi, ini adegan light novel yang mana? Ini adalah adegan light novel volume 9 chapter 5. Untuk zoku, kalau tidak salah episode 8, sedang manga saya tidak tahu. Dalam afterwords seri [A], Watari Wataru mengatakan kalau adegan ini harusnya cukup mudah untuk dipahami, dan tidak akan ada perbedaan pendapat yang terlalu jauh diantara para pembaca light novel ataupun pemirsa anime. Tapi, bagaimana kenyataannya? Disinilah, saya mencoba menjelaskannya, tentunya dengan versi Aoi.

  Sekedar informasi, cerita original Oregairu ini berasal dari Light Novel, anime dan manga merupakan adaptasi. Jadi jika kita hendak membahas lebih dalam, maka sumber informasi Light Novel adalah yang terbaik.

  Adegan ini adalah turning point dari cerita Oregairu, karena setelah adegan ini Hachiman mulai stick dengan satu gadis. Ironisnya, kemungkinan besar Hiratsuka-sensei ini memiliki masa lalu di SMA yang sama dengan Hachiman, dan Hiratsuka-sensei memberikan nasehat-nya kali ini berdasarkan pengalaman dan kesalahan masa lalunya.

  Seperti biasa, disclaimer dari for fun adalah "Jangan percaya begitu saja dengan apa yang saya tulis disini".

  Oke, yang terakhir tadi tidak penting.




x x x




  Saya tidak akan menuliskan dialognya secara penuh, karena sangat panjang. Saya akan stop di bagian pentingnya saja.

  Hiratsuka-sensei menjelaskan kepada Hachiman kalau masalah Hachiman saat ini terjadi karena Hachiman berpikir menggunakan logika saja, tidak mau menggunakan perasaan. Mengapa Hachiman tidak mau menggunakan perasaannya? Kita harus pahami bahwa Hachiman adalah pria dengan trauma masa lalu, karena salah paham dengan Kaori. Hachiman merasa kalau Kaori menyukainya. Setelah dipermalukan oleh seluruh siswa sekolah, Hachiman menutup dirinya dari berpikir menggunakan perasaan. Hachiman memutuskan untuk berpikir menggunakan logika saja.

  Keputusan Hachiman menggunakan logika ini, berimplikasi dengan keputusan Hachiman untuk menjadi penyendiri. Ini pernah dibahas dalam monolog Hachiman sendiri di vol 7 chapter 1. Monolog tersebut berakhir dengan sebuah kesimpulan : Jalan hidup yang terbaik adalah dengan tidak memiliki hubungan dengan siapapun. Ini juga menjelaskan kalau Hachiman menjadi penyendiri sejak insiden dengan Kaori.



  Hachiman tidak memahami maksud Hiratsuka-sensei dengan mengatakan pangkal masalah Hachiman selama ini karena cara berpikir Hachiman yang menggunakan logika. Lalu, Hiratsuka-sensei memberikan petunjuk kepada Hachiman:

  "Mari kita coba pikir kembali alasanmu membantu Isshiki, tidak sebagai Klub Relawan, tapi sebagai request pribadi. Apakah ini demi Klub Relawan, ataukah demi Yukinoshita?"

  Nama terakhir yang disebut Hiratsuka-sensei tepat mengena, Hachiman-pun terkejut.

  Tapi, bagaimana dengan kebenaran pernyataan Hiratsuka-sensei itu? Benarkah Hachiman melakukannya demi Yukino? Apakah hanya di kejadian ini saja Hachiman mengorbankan dirinya demi Yukino? Jika Hachiman sering mengorbankan dirinya demi satu gadis yang sama, ini sudah bukan kebetulan lagi, tapi sebuah keputusan dan jalan hidup yang Hachiman pilih. Mari kita analisis lebih dalam.

Volume 9 chapter 1
Kedatangan Isshiki Iroha membawa request Event Kolaborasi Natal SMA Kaihin-Sobu.

  Dalam volume 9 chapter 1, Isshiki membawa request tersebut. Isshiki sudah berkonsultasi dengan Hiratsuka-sensei dan membawa request itu ke Klub Relawan. Namun, Hachiman menolaknya dan mengusir Isshiki keluar. Diluar sana, Hachiman menerima request Isshiki sebagai request pribadi. Mengapa Hachiman memutuskan untuk melakukannya? Jawabannya ada di monolog Hachiman di chapter yang sama.


  Entah mengapa aku merasakan sebuah perasaan yang tidak nyaman

  Aku merasa tidak nyaman ketika Isshiki datang ke ruangan ini. Juga, tidak terjadi apapun diantara Isshiki dan Yukinoshita.

  Bagaimana jika Yukinoshita benar-benar ingin menjadi Ketua OSIS?

  Orang yang mencegah hal itu terjadi adalah Isshiki, dan orang dibalik layarnya sendiri adalah diriku.

  Kalau begitu, bukankah request ini terdengar kejam?

  Apakah ini benar-benar ide yang bagus untuk menerima request Isshiki?

  ...

  Entah mengapa suara Yukinoshita itu terdengar seperti berusaha menolak kemungkinan itu.

  Dia menyerahkan kesimpulan ke orang lain adalah sebuah kemunduran. Yukinoshita yang kukenal, tidak akan menyerahkan sebuah penilain dan keputusan ke orang lain.

  "...Tidak, kupikir kita harusnya tolak saja request itu."

  Entah mengapa, kata-kata itu keluar begitu saja dariku.


  Sebenarnya, ini sudah clear kalau Hachiman menerima request Isshiki sebagai request pribadi demi Yukinoshita Yukino. Juga, ada info A1 alias Tier Watari dalam afterwords seri [A] kalau Hachiman melakukan ini demi Yukino.

  Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan kasus akun twitter palsu di pencalonan Isshiki dan insiden dengan Sagami di Festival Budaya? Pasti akan ada pertanyaan mengapa penembakan Ebina tidak dimasukkan...Karena itu adalah sebuah kesalahan besar. Sudah dibahas di for fun  tentang adegan Hutan Bambu Sagano.

Vol 8 chapter 6
Banyak pemirsa dan pembaca mengira kalau keterlibatan Yui juga membuat Hachiman memutuskan dirinya akan melakukan sesuatu dengan pencalonan Isshiki.

  Apakah pembaca berpikir kalau keputusan Yui maju menjadi kandidat Ketua OSIS mempengaruhi keputusan Hachiman untuk bertindak? Jika anda beranggapan seperti itu, berarti anda kurang teliti atau hanya fokus di animenya saja. Di anime, memang tidak ada monolog Hachiman untuk siapa dia bertindak. Tapi di Light Novel, tertulis dengan jelas, dan sejelas-jelasnya, kalau Hachiman melakukan itu untuk siapa. Pasti lagi-lagi saya akan disebut berat sebelah.

Vol 8 chapter 6
Hachiman memutuskan untuk bertindak, mencegah pencalonan Yukino sejak jam istirahat sekolah. Setelah dia dipanggil oleh Hiratsuka-sensei ke ruang guru, dan Sensei menjelaskan tentang niatan Yukino yang maju di pencalonan Ketua OSIS.

  Di vol 8 chapter 6, ketika Hiratsuka-sensei mengajar Sastra Jepang di 2F, Sensei meminta Hachiman untuk menghadap dirinya di ruang guru ketika jam makan siang. Di ruang guru, Sensei memberitahu Hachiman soal keputusan Yukino. Saya akan ambil cuplikan adegan light novelnya.


  "Oke, kita langsung ke intinya saja. Aku tanya lagi kepadamu, Hikigaya. Apa yang akan kau lakukan?"

  Ketika dia bertanya kepadaku lagi, entah mengapa aku tidak bisa menolak seperti sebelumnya.

  Aku...Tidak mau Yukinoshita mencalonkan dirinya menjadi Ketua OSIS.

  Karena, apapun alasannya, ini bukanlah dirinya. Meski, yang dia lakukan memang terasa logis. Yang Yukinoshita lakukan saat ini adalah salah.


  Oke, kali ini kita clear. Yui memberitahu Hachiman kalau dia hendak maju di pencalonan Ketua OSIS seusai jam sekolah. Sayangnya, Hachiman sudah memutuskan untuk bertindak sudah sejak jam makan siang.

  Hachiman memutuskan untuk bertindak di Pencalonan Ketua OSIS Isshiki Iroha demi Yukinoshita Yukino.

  Ironisnya, Hachiman tidak mau mengakui itu dan memberitahu Komachi kalau dia butuh alasan untuk bertindak, vol 8 chapter 7. Padahal, Hachiman jelas-jelas sudah memiliki alasannya di jam makan siang. Tapi tentunya Hachiman tidak mau mengakui perasaan itu. Mengatakan berkorban demi seorang gadis, tapi ternyata hanya cinta bertepuk sebelah tangan (lagi).

Vol 6 chapter 9 (abaikan gambar yang tidak cocok)
Keputusan Hachiman untuk menjadi martir sosial di insiden Sagami.

  Jadi, aksi The Dark Knight di Festival Budaya itu demi siapa? Demi kelancaran Festival Budaya? Ini jelas salah, karena Hachiman sendiri yang mengusulkan untuk memalsukan semua hasil voting yang dibawa kabur Sagami. Hachiman tidak sedikitpun peduli dengan Festival Budayanya. Jadi, Hachiman sampai membuat dirinya menjadi bad guy ini demi siapa? Demi Yukino/ Yui/ Haruno/ Meguri/ Senyum Totsuka/ Hiratsuka-sensei?

  Jawabannya ada di monolog vol 6 chapter 9 berikut:


  Pada saat itu, aku berpikir untuk mengambil begitu saja kertasnya dan pergi dari tempat ini secepatnya.

  Tapi aku memutuskan untuk tidak melakukannya.

  ...

  Jika bukan untuk request itu, aku tidak akan berada disini, begitu juga Yukinoshita tidak akan menjadi Wakil Ketua. Jika aku menggagalkan request itu, itu berarti aku telah menyia-nyiakan apa yang dilakukan Yukinoshita hingga saat ini.

  Oleh karena itu, tugasku saat ini adalah membuat Sagami menghadiri upacara penutupan; membuatnya berdiri di atas panggung sebagai Ketua Panitia, memastikannya bermandikan segala puja dan pujian sebagai Ketua Panitia Festival Budaya. Tidak boleh memperlihatkan sisi dirinya yang frustasi dan gagal sebagai Ketua Panitia.

  Apa cara tercepat dan terbaik untuk membuat Sagami meninggalkan tempat ini?

  Dengan paksaan?

  Memang, dengan adanya Hayama dan diriku disini, itu memungkinkan untuk terjadi. Tapi adanya dua teman Sagami disini, mereka akan berusaha menghalangi dan tentunya, akan merepotkan kita.

  Juga...

  Melakukan itu bukanlah apa yang Yukinoshita inginkan. Kita harus membuat Sagami datang ke Upacara Penutupan dengan kakinya sendiri, dengan keinginannya sendiri.

  Dalam situasi ini, Yukinoshita akan mengatakan apa adanya tentang apa yang terjadi dan tidak mempedulikan apa kata orang tentang dirinya; itulah cara yang dia lakukan selama ini.

  
  Disini, clear Hachiman melakukan itu demi Yukinoshita Yukino. Jika ada anggapan kalau itu adalah request Klub Relawan, bisa dibaca di vol 6 chapter 3 kalau Klub Relawan dinyatakan resmi vakum terlebih dahulu. Setelah itu, request Sagami masuk dan diterima sebagai request pribadi oleh Yukino.

  Jika Hachiman melakukan pengorbanan-pengorbanan ini sejak dulu, maka Hachiman memang sejak awal menyukai gadis ini. Menjadi masuk akal bagi Hachiman untuk tidak menerima perasaan Yui sejak dulu meski Hachiman benar-benar tahu dan sadar kalau Yui sebenarnya mencintainya, vol 3 chapter 6, Hachiman sudah menyukai Yukino sejak dulu.

  Juga, ini selaras dengan monolog Hachiman tentang menyukai gadis karena terpesona oleh gadis itu, vol 7 chapter 2. Tobe mengatakan kalau dia menyukai Ebina karena terpesona olehnya, dan Hachiman membenarkan kalau dirinya juga begitu. Kita tahu Hachiman tidak punya teman, jadi ini pasti pengalaman pribadinya. Dimana Hachiman terpesona oleh seorang gadis? Ada di vol 1 chapter 1, berikut petikan monolognya.


  Ditemani cahaya senja dari matahari yang terbenam, dia duduk disana sedang membaca bukunya. Mungkin kalau dunia akan kiamat, dia akan tetap disana, tetap membaca bukunya. Ilusi seperti ini, membuatku seperti sedang melihat sebuah lukisan.

  Momen dimana aku melihat itu, baik pikiran dan tubuhku serasa membeku.

  Aku sangat terpesona oleh pemandangan ini.


  Jadi, Hachiman menyukai Yukino sejak pertemuan pertama. Dan alasannya untuk mau membantu request Yui ke ruang memasak, yaitu agar tidak kalah poin oleh Yukino bisa jadi hanya sekedar bohong. Ingat, sebelum Yui datang ke Klub, Hiratsuka-sensei memberitahu Hachiman kalau dirinya bisa berubah jika mencicipi masakan rumahan seorang gadis. Bisa jadi Hachiman memutuskan membantu Yukino karena dia tahu disana dia bisa mencicipi kue buatan Yukino.

  Alasan Hachiman yang setiap hari datang ke Klub karena diancam tidak lulus oleh Hiratsuka-sensei bisa jadi hanyalah kebohongan. Karena Hachiman sejak awal tertarik dengan Yukino, dan dengan menghadiri kegiatan Klub adalah salah satu caranya.

  Ironisnya, cara yang serupa (modus) diterapkan oleh Yui. Dia berteman dengan Yukino dan bergabung dengan Klub Relawan untuk mendekati Hachiman. Momen ketika anda membaca tulisan ini, disini anda mulai menyadari kalau Watari benar-benar menulis karakternya dengan sangat baik dan rapi.

...

  Setelah kita memastikan Hachiman bertindak demi siapa, sekarang kita lanjut ke kata-kata yang penting:

  
  "...Dan jawabannya akan datang kepadamu     Itu karena orang itu sangat berarti di hatimu sehingga kau tidak ingin melihatnya terluka."

  
  Well done Hiratsuka-sensei!

  Jadi, adegan di Jembatan Mihama ini sangat sederhana. Persis seperti apa yang dituliskan oleh Watari di afterwords seri [A], "adegan ini cukup mudah untuk dipahami". Entah jika ada yang memiliki kesimpulan berbeda, saya kurang tahu dasarnya dari apa.

  Hiratsuka-sensei menegaskan kepada Hachiman, kalau Hachiman ini sebenarnya menyukai Yukino. Hiratsuka-sensei juga memberitahu alasannya mengapa menaruh Yukino dan Hachiman di Klub Relawan. Hachiman, Yui, ataupun entah siapa bisa saja menjadi orang yang mau berjalan bersama Yukino di masa depan, dan membuat Yukino terbuka akan dirinya. Mari kita lihat cuplikan adegannya:

  
  "Sebenarnya, orang itu tidak harus kamu. Bisa saja di masa depan, Yukinoshita sendiri yang akan berubah. Bisa juga, suatu hari akan muncul seseorang yang memahaminya. Mungkin akan ada orang yang mau berjalan di sampingnya dan menemaninya. Orang itu juga bisa saja Yuigahama."

  Kata-kata yang diucapkannya sangatlah benar. Suatu hari nanti, di suatu tempat, seseorang pasti akan melewati garis milik Yukinoshita. Ketika memikirkan itu, entah mengapa suatu titik dalam diriku merasakan sakit yang luar biasa...


  Well, apa yang bisa saya katakan dari monolog di atas, Hachiman cemburu jika ada orang lain selain dirinya yang berdiri di samping Yukino. Perasaan cemburu ini baru benar-benar dikonfirmasi oleh Hiratsuka-sensei di nasehatnya (lagi), Event Memasak Coklat, volume 11 chapter 5.

  Hiratsuka-sensei juga memberitahu apa ciri-ciri perasaan yang tulus itu. Ketika Hachiman memikirkan, berjuang, dan merasa khawatir akan orang itu. Terakhir, ditutup dengan saran Hiratsuka-sensei tentang momen untuk melakukannya, yaitu saat ini. Karena mereka masih muda, segala kesalahan akan lumrah untuk terjadi dan dimaafkan.

  Kita semua tahu, Hachiman benar-benar melakukannya. Ini ironis dengan essay Hachiman di prolog volume 1 kalau orang yang memanfaatkan masa mudanya untuk menjadikan kesalahannya sebagai hal yang harus dimaklumi, sebaiknya mati saja. Memang, ini kontradiksi. Tapi, Hachiman benar-benar berubah.
  




"Akan selalu ada pengecualian di atas segalanya..."
- Hikigaya Hachiman | Vol 5 chapter 5 -
  


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar