Rabu, 30 September 2015

[ TRANSLATE ] Oregairu Vol 5 Chapter 7 : Lalu, bagaimana dengan Hikigaya Hachiman sendiri?



x Chapter VII x








  Kalendar sudah mulai memasuki akhir dari musim panas.

  Itu adalah hari terakhir dari liburan musim panas dan sekolah akan masuk seperti biasanya mulai besok.

  Matahari terakhir di bulan Agustus telah tenggelam. Cahaya senja yang tenggelam menyinari diriku. Aku sedang mempersiapkan keperluan sekolah yang akan dimulai lagi besok.

  Aku menaruh PR musim panasku yang telah kuselesaikan sejak lama ke dalam tasku.

  Hasil penelitian Komachi ternyata bercampur dengan buku tugasku.  Tampaknya tidak sengaja bercampur ketika sedang print hasil pekerjaannya.

  Aku membaca penelitiannya dan disitu tertulis subjek:reaksi api.

  Reaksi api adalah penyebab utama kembang api memiliki warna.

  Dengan mencampur logam atau garam ke dalam api, maka api akan memunculkan warna-warna uniknya ketika bereaksi terhadap elemen kimia tersebut. Warna ledakan api akan berubah tergantung dari elemen kimia yang dicampurkan.

  Kebetulan sekali, manusia juga mirip dengan itu.

  Warna dari reaksi tersebut bisa berbeda-beda. Jika seseorang berusaha menghindari pertemuan dengan seseorang, reaksinya juga akan berubah. Dan sebuah warna akan terlihat dari kembang api tersebut.

  Misalnya, Kawasaki Saki mengatakan kalau dia sangat kesulitan untuk mendekati Yukinoshita.

  Keduanya tampak sangat mirip ketika tidak ingin mendekati orang-orang sekitarnya dan tidak mau melihat mata-ke-mata, maka keduanya tetap menjaga jarak diantara mereka, dan bisa jadi itu adalah bentuk paling ideal dari komunikasi mereka.

  Atau, Kawasaki Taishi, yang setelah bertemu dengannya, mengevaluasi dirinya sebagai gadis yang cantik, dan menakutkan.

  Dari luar, memang tidak ada deskripsi yang lebih akurat dari itu. Sudut pandang orang luar terhadap dirinya seperti melihatnya seperti seorang Ratu yang memerintah sebuah daerah yang dibatasi jurang yang bernama lautan beku.

  Juga, Zaimokuza Yoshiteru, setelah bertemu dengannya, menilai bahwa kejujuran dari dirinya adalah dia sendiri tidak ragu untuk melukai seseorang jika dibutuhkan.

  Itu mungkin ada benarnya jika kamu melihatnya dari satu sisinya saja. Sebenarnya, kupikir masalahnya bukanlah dia ragu ataupun tidak ragu, tetapi mungkin, dia sendiri tidak menyadari hal itu.

  Lalu, Totsuka Saika memuji dirinya karena memiliki kejujuran dan sikapnya yang rajin setelah berkenalan dengannya.

  Dia memang tipe gadis yang seperti itu. Dia memang memegang aturan-aturannya dan prinsip yang dimilikinya sehingga dia tidak akan pergi jauh dari itu. Tentu saja, dia membuat itu terasa nyaman dengan sisi keadilan miliknya.

  Di lain pihak, Hikigaya Komachi berinteraksi dengannya dan merasa dia sedang kesepian.

  Dia telah hidup dengan kesendirian selama ini dari hasil hidup sendirian dengan mengesampingkan hal-hal lainnya. Tentunya, itu tidak lain hanyalah pendapat dari seorang pengamat. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya dia rasakan    mungkin, dia sendiri juga tidak menyadari rasa kesepian itu sendiri.

  Sebaliknya, Hiratsuka Shizuka yang sejak lama mengawasinya, percaya kalau dia adalah gadis yang baik dan kadang dia terlalu menjunjung tinggi kebenaran.

  Dia mengatakan kalau mungkin saja sulit baginya hidup di dunia ini karena dunia ini sendiri tidak sebaik yang orang pikirkan. Mungkin itu ada benarnya, bisa jadi lingkungan sekitarnya-lah yang menjadikannya beban bagi dirinya. Mungkin, satu-satunya penyelamat baginya adalah sebuah eksistensi yang bernama "teman". Meskipun kurang dari sepuluh, tidak, beberapa ribu teman-pun mungkin hanya akan menambah siksaan kepada dirinya.

  Mungkin karena itulah, Yukinoshita Haruno yang telah lama hidup bersamanya hingga hari ini masih memiliki senyum yang menyedihkan itu.

  Dia mengatakannya dengan senyum yang terlihat kejam bagaimana menyedihkan dan mengagumkan adik kecilnya yang selalu mengejarnya dan kalah, hanya untuk tidak terpilih. Aku sendiri tidak tahu apa maksudnya dengan terpilih. Oleh teman, keluarganya, orang tuanya, atau mungkin takdir? Apapun itu, satu-satunya orang yang mampu memikirkan itu dan melihatnya dengan kasihan adalah orang terkuat, Yukinoshita Haruno. Tidak ada satupun pikiran itu tadi terlintas di pikiranku sebelumnya.

  Tetapi, Yuigahama Yui yang sering bersamanya berkata kalau dia menyukainya.

  Tidak ada hiasan dalam kata-katanya, meskipun bodoh dan apa adanya, pengakuannya itu sangat indah karena aku sendiri belum pernah yang mendengar seperti itu dari orang lain. Meski begitu, Yuigahama tetap merasakan tembok antara dirinya dengan dia. Meski begitu, dia masih ingin lebih dekat dengannya sampai-sampai meminta orang sepertiku untuk membantunya ketika kesulitan.

  Lalu, bagaimana dengan Hikigaya Hachiman sendiri?

  Apakah mungkin aku tidak melihat sesuatu hal darinya selama ini?

  Memang ada suatu waktu dimana aku bisa memahami tindakannya dan emosi yang membuat dirinya melakukan itu. Tetapi aku merasa itu tidak sama dengan memahami bagaimana perasaan dirinya.

  Ini karena posisi dan keadaan kami yang sangat mirip sehingga kami memiliki sebuah kesamaan diantara kita, tetapi itu bukanlah apa-apa dan tidak lebih dari sekedar kebetulan.

  Manusia hanya ingin melihat hal yang ingin mereka lihat.

  Aku berpikir kalau yang sudah terjadi selama ini mirip dengan itu.

  Tetap berdiri meskipun diisolasi, tetap berpegang teguh dengan keadilan yang diyakini, dan tidak memaksakan hal yang lebih jauh sesuatu yang tidak bisa dipahami; hal-hal yang dimiliki superhuman seperti adalah hal-hal yang ingin kumiliki, tetapi hal itu telah dimiliki olehnya.

  Aku...tidak berpikir kalau aku ingin mengenal lebih jauh dirinya.

  Yukinoshita Yukino yang aku lihat selama ini.

  Selalu terlihat cantik, selalu peduli, tidak mengatakan hal yang bohong, bahkan tanpa mengatakan sepatah-katapun, dia mampu berdiri dengan kakinya sendiri tanpa mendapatkan support dari orang lain.

  Tampilannya seperti itu, dimana dia berdiri dengan sangat cantik seperti nyala biru dari api, terlihat terbakar dengan penuh kesedihan.

  Yukinoshita Yukino yang itu.

  Aku yakin kalau aku mengaguminya.







x Chapter VII | END x


  Chapter yang unik, seluruh chapter terfokus tentang Yukino di mata Hachiman.

  ...

  Kata-kata Hachiman kalau dia tidak ingin mengenal lebih jauh Yukino bohong belaka. Di vol 8 chapter 8, Hachiman mengatakan dalam monolognya kalau dia ingin mengenal Yukino lebih jauh.

  ...

  Manusia hanya ingin melihat apa yang ingin mereka lihat.

  Quote yang paling sering diulang di novel ini.

  ...

  Semua monolog Hachiman di chapter ini diputarbalik oleh Hachiman sendiri di vol 6 chapter 5. Hachiman mengubah prinsipnya di chapter ini, dan mengambil keputusan yang berbeda. Hachiman memutuskan untuk mengikhlaskan masa lalunya dengan Yukino mengenai kecelakaan itu, dan berusaha membantu Yukino keluar dari masalahnya di Panitia Festival Budaya.

  ...

  Hachiman berpikir ulang tentang apa yang harus dia lakukan terhadap Yukino di chapter ini, menandakan kalau Hachiman telah berubah. Meski sedikit, setidaknya berubah.

  Jika Hachiman masih sama seperti yang dulu, Hachiman kemungkinan besar akan mengambil tindakan yang sama dengan Yui di vol 2 chapter 5. Kenyataannya, Hachiman memutuskan untuk tidak melakukannya.

1 komentar: