Sabtu, 12 September 2015

[ REVIEW ] Psycho Pass

  Karena saya tahu waktu anda adalah berharga, maka saya tidak akan share anime-anime yang abu-abu. Kali ini kita akan mengupas sebuah anime dengan genre Psychological dan Action. Tentunya, jika sudah tertulis psychological maka akan mengajak penontonnya untuk brain training. So, let's check this out!



TEKNIS





  Siapa tidak kenal Gen Urobuchi? Karya-karya fenomenalnya yang mengisi industri anime antara lain Puella Magica Madoka, Fate/Stay, Aldnoah Zero, dll. Untuk anime on-air di musim ini, karya Gen Uro adalah anime Chaos Dragon. Dia sebatas pencipta konsepnya saja, tidak terlibat di penulisan naskah. Jika anda pengenal tokusatsu, maka Gen Uro adalah penulis skenario di Kamen Rider Gaim yang tayang musim 2013-2014. Jadi, apa yang membuat karya Gen Uro ini unik?

  1. Gen Uro pintar memanipulasi pikiran pemirsanya. Anda akan dibawa sedemikian rupa sehingga anda kadang berada di pihak A, pihak B, dan pihak C. Sering, anda akan bersimpati dengan penjahat di animenya. Ya, Gen Uro adalah master dari 'mind twist'.
  2. Gen Uro selalu memberi ending yang seharusnya, bukan yang diinginkan pemirsa. Jadi jika memang seharusnya bad ending, maka akan berakhir bad ending. So, peluang mimpi pemirsanya melihat si MC hidup bahagia selamanya dengan Heroine di animenya, saya katakan hendaknya dikubur dalam-dalam.
  3. Gaya khas Gen Uro, karakter dimana anda sudah mulai bersimpati dan memiliki sebuah ikatan emosi di dalamnya, tidak ragu untuk dibunuh ataupun sengaja dimatikan. Psycho Pass begitu? Oh jangan khawatir, orang-orang yang ada di gambar utama artikel itu banyak yang tewas mengenaskan, nyahahaha. Bahkan, sahabat baik salah satu karakter utama akan digorok lehernya di depan si karakter utama. Oleh karena itu, Gen Uro disebut 'Urobutcher'. Tetapi, jika anda mengenal baik karya-karyanya, anda akan paham kalau adegan-adegan terbunuhnya karakter itu memang bagian dari plot. Dan itu penting untuk perkembangan karakter emosi si karakter utama.
  Diluar Gen Uro sendiri, banyak pula faktor-faktor pendukung yang membuat anime ini terlihat keren. Misalnya studio yang membuatnya adalah FUNimation. Studio Musik yang mengisi musik animenya adalah Sony Studio. Kalau anda penasaran terhadap orang di balik layar musik anime ini, anda bisa melihat anime SAO baik season 1 dan 2, orang yang menangani sound anime ini adalah orang yang sama.




  Pengisi suaranya? Hmm, Kogami diisi oleh Koro Sensei di Assasination Class. Kurang familiar? Hmm...Gilgamesh di Fate/Stay juga pengisi suara Kogami. Pengisi suara Makishima Shogo adalah pengisi suara Kazuya Miyuki di anime Diamond no Ace. Kurang familiar? Begini saja, anda tahu Cloud Striffe di FFVII Advent Children, ya...ini orang yang sama! Sedangkan untuk Akane Tsunemori, pengisi suaranya adalah gadis yang sama dengan Onodera Kosaki di Nisekoi. Kurang familiar lagi? Hmmph...To LOVE Ru, dia mengisi suara Mikan (kalau tidak kenal ya enggak tahu lagi deh!).

  Rating? Di beberapa situs anime menempatkan Psycho Pass dengan rating 10/10 alias ini adalah solid good shit! Psycho Pass juga tayang di Amerika Serikat dan Amerika Latin, Jerman, Perancis, Inggris, dan Itali. Mungkin, jika ada yang bilang tidak suka anime ini...bisa jadi memiliki selera yang super langka. Anime ini tayang 2012 dan berjumlah 22 episode.






KARAKTER



Kogami Shinya
Kogami adalah mantan inspektur yang diturunkan pangkatnya menjadi petugas biasa karena melanggar perintah dan nilai psycho pass miliknya melebihi 100 ketika terlalu emosi ketika Makishima Shougo membunuh rekannya. Sejujurnya, ada pesan terselubung dari karakter Kogami ini. Kogami mensimbolkan polisi tradisional, polisi yang bekerja menurut insting. Polisi di jaman modern ini, mengandalkan analisis mesin dan bekerja sesuai perintah sistem yang dikontrol mesin. Kogami memiliki kemampuan komplit dari bela diri, pengetahuan yang tinggi, dan kemampuan olah TKP yang sangat baik.

Akane Tsunemori
Akane adalah rekrutan baru dan menempati posisi inspektur polisi, slot dimana diisi oleh Kogami sebelum diturunkan pangkatnya. Kini, Kogami merupakan bawahan dari Akane. Akane yang baru lulus dari sekolahnya dan masih lugu dalam dunia penegakan hukum, kini menghadapi sebuah dilema. Sebuah sistem hukum yang bernama Sybil dan seorang pelaku kriminal dengan psycho pass rendah bernama Makishima Shogo berkeliaran. Karena memiliki Psycho Pass rendah, Sybil tidak bisa menghakimi Makishima. Akibatnya, senjata polisi yang bernama Dominator tidak bisa digunakan untuk menyeret Makishima. Jadi, apakah Akane akan menuruti sistem hukum dimana Makishima dianggap tidak bersalah? Ataukah akan menuruti hati nuraninya dengan menghakimi sendiri Makishima? Psycho Pass 22 episode merupakan perjalanan dari karakter Akane untuk mencari arti dari Hukum yang sebenarnya.

Makishima Shogo
Makishima terlahir unik, apapun keadaannya, nilai Psycho Pass miliknya dinilai rendah. Bahkan ketika dia membunuh orang di depan mesin penilai psycho pass, nilai psycho passnya rendah. Makishima merupakan pria dengan otak jenius. Karena bosan dan sekedar mencari kesenangan, dia mendalangi banyak sekali kejahatan dan pembunuhan berantai. Sekali lagi, ketika konfrontasi dengan Akane, Makishima mengatakan kalau Hukum yang berlaku tidak mengatakan dia bersalah, maka dia tidak keberatan membunuh karena Hukum tidak bisa menyentuhnya. Jika kita melihat dari sisi aturan, memang Makishima ada benarnya. Namun dari sisi nurani, ini sangat bertentangan. Meski Makishima menganggap kumpulan manusia dimana hukum diatur oleh sistem yang dikontrol mesin adalah dunia yang membosankan.






STORY

  Di masa depan, seseorang layak diseret ke pengadilan ditentukan oleh kadar emosi dan warna perasaan yang dinilai oleh mesin, nilai tersebut bernama Psycho Pass. Mesin tersebut dikontrol oleh sistem bernama Sybil. Sybil menggunakan kamera, CCTV, ataupun Handphone untuk mengukur nilai Psycho Pass seseorang. Ketika ada manusia terindikasi memiliki psycho pass di atas 100, maka dianggap berpotensi sebagai penjahat. Mereka akan ditangkap dan dikenakan hukuman sesuai kadar psycho pass mereka.

  Kepolisian, atau istilahnya Departemen Keamanan diisi oleh seorang inspektur dan bawahannya. Orang-orang yang memiliki pyscho pass buruk namun berkeinginan baik untuk berubah bisa 'kerja sosial' dengan menjadi polisi ataupun pekerjaan lainnya hingga psycho pass mereka berubah di bawah 100. Apa berbahaya jika bawahan inspektur berisi orang-orang terlatih dengan psycho pass di atas 100? Setiap petugas memiliki senjata bernama pistol Dominator, dimana Dominator hanya merespon orang-orang dengan psycho pass di atas 100 dan dikontrol oleh Sybil. Jadi, meski pemegang Dominator berniat buruk, tidak bisa ditembakkan ke target dengan psycho pass di bawah 100 ataupun tanpa seijin Sybil.



  Lalu, muncullah serangkaian teror dan kejahatan yang didalangi Makishima Shogo. Baik polisi manusia ataupun polisi mesin tidak bisa menangkap Makishima karena Dominator tidak bisa merespon Makishima. Kogami yang rekannya terbunuh oleh Makishima, menganggap bahwa Makishima hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pengadilan jalanan. Yaitu membawa senjata api dan membereskannya tanpa melibatkan hukum. Sederhananya, Kogami menganggap Sybil gagal, dia berniat membereskan Makishima dengan tangannya sendiri. Entah dengan tangan kosong, pisau, atau pistol kuno.

  Akane, tidak setuju dengan Kogami. Menurut Akane, hukum adalah hukum. Jika hukum melalui Dominator tidak bisa menembak Makishima, maka dia akan menangkap Makishima hidup-hidup dan membiarkan pengadilan mengadilinya. Masalahnya, Makishima tidak bisa ditangkap dengan mudah, Makishima sangat ahli dalam bertarung tangan kosong. Sedang polisi dilarang membawa senjata tajam dan senjata api, kecuali Dominator. Disini, Akane mulai bimbang. Dia tidak bisa membunuh Makishima karena hukum mengatakan hanya pyscho pass 300+ boleh dibunuh, sedang pyscho pass Makishima menyentuh 60 saja tidak! Jadi, menegakkan hukum atau memakai pengadilan jalanan ala Kogami?

  Di lain pihak, Makishima menjadi dalang serangkaian teror hanya untuk membeberkan cacat di sistem Sybil. Makishima menunjukkan bagaimana gagalnya sistem Sybil dalam menegakkan hukum. Buktinya, dirinya bisa bebas membunuh tanpa bisa dihakimi oleh Sybil dan dominatornya. Sybil dan kepolisian tidak bisa membunuhnya, karena syarat tersangka bisa dibunuh adalah psycho pass 300 ke atas. Sedang hukum menuliskan untuk warga dengan psycho pass 100 ke bawah tidak boleh dihukum. Apakah anda mulai bersimpati dengan Makishima? Jadi Makishima dikejar-kejar, tetapi tidak bisa ditembak, tidak boleh dibunuh. Jika tertangkap, hukuman yang dikenakan ke dirinya tidak ada. Dunia macam apa ini?

  Namun, disini mulai terungkap borok Sybil. Sybil ternyata sebuah sistem yang basis operasinya dari analisis ratusan otak manusia. Sybil memiliki agenda tersembunyi untuk membuat Akane menangkap Makishima untuk mereka. Sehingga Sybil bisa mengambil otak Makishima dan membuatnya menjadi bagian dari Sybil. Dengan kata lain, otak Makishima akan dijadikan acuan sehingga tidak akan ada pelaku sejenis Makishima lainnya di masa depan karena pola pikir otak Makishima sudah dipelajari.

  Akane mengetahui Sybil yang sebenarnya, namun dia mempercayai bahwa hukum tetap harus ditegakkan. Meski tahu hukumannya hanyalah omong kosong, tetapi adalah tugas polisi untuk menangkap Makishima. Kogami berpikir sebaliknya, menangkap Makishima adalah sia-sia karena dia tidak akan bisa dijerat hukum. Makishima akan bebas dan mengulangi lagi aksi terornya dan membunuh banyak orang. Oleh karena itu, Kogami berkeyakinan satu-satunya jalan adalah membunuh Makishima tanpa menggunakan Dominator. Menurut anda...sebaiknya bagaimana?





EPIC MOMENT + SPOILER






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar