Senin, 25 Juli 2016

[ REVIEW ] Macross ▲ Episode 16 : Hesitating Birthday


  Ouch, setelah episode lalu kita disuguhi episode plot, kali ini kita masuk episode asrama, eh asmara. Saya tidak akan tenggelam ke gadis manapun karena kita tahu ini adalah franchise anime dimana cinta segitiga menjadi trade mark anime ini. Akan banyak sekali tikungan tajam hingga 2-3 episode akhir.

  Saya masih ingat di seri Macross pertama, dimana mendekati episode akhir, Hikaru mulai mendekati Minmay. Lalu di episode terakhir, Misa mengatakan ke Claudia kalau dia sudah menyerah untuk mendapatkan Hikaru dan menyadari kalau dirinya memang tidak layak untuk Hikaru. Di episode terakhir, semuanya berbalik dan Hikaru memilih Misa.

  Saya tidak akan memasang ekspektasi berlebihan terhadap satu pasangan, akan lebih bijak jika anda menikmati semua drama ini secara perlahan-lahan hingga episode-episode terakhirnya...





Kadang, saya bertanya mengapa ada orang yang bersikukuh untuk terus menjaga rahasia tentang ayah seseorang. Lalu, saya berpikir seperti ini : Jika semua orang yang mengenalnya tidak menunjukkan ekspresi benci, malah bangga, maka saya menyimpulkan kalau apa yang dilakukan ayah si anak ini di masa lalu, merupakan sebuah tindakan heroik yang tabu untuk diceritakan ke orang lain.



Pakaian yang dipakai Freiya kali ini adalah pakaian khas dua diva seri sebelumnya ketika mereka bekerja di restoran, Minmay dan Ranka...Sayangnya, nasib asmara kedua diva tersebut...

Tapi bisa saja ini hanyalah kebetulan saja, tidak usah dianggap serius...



Ada yang mencurigakan di rencana Makina kali ini. Maksud saya, jika kita hendak membicarakan perayaan ulang tahun rahasia yang melibatkan seluruh member Walkure dan Delta, bukankah membicarakan rencana ulang tahun Freiya akan lebih tepat jika menunggu momen dimana ada Kaname, Arad, dan Mikumo juga? Tapi mengapa Makina merasa kalau momen tersebut sudah tepat?

Jawabannya ada di adegan-adegan setelah ini, Makina berharap Mirage dan Hayate akan berkencan untuk membeli hadiah ulang tahun Freiya. Jadi, karena tujuannya untuk 'menjodohkan keduanya' selama ada Hayate dan Mirage, maka Makina akan mengungkapkan rencananya tentang ulangtahun Freiya.



Ernest, Kaname, Arad, dan Mikumo menyusun rencana untuk menyerang balik Windermere. Melihat target Windermere kali ini adalah berperang dengan seluruh galaksi, ini adalah peluang emas untuk melakukan counter-attack di titik penting Windermere. Di pertempuran planet Ragna, UN sudah berupaya menghancurkan reruntuhan dengan bom, tapi reruntuhan tetap eksis dan berfungsi. Ini dipercaya akan membuat penjagaan Windermere dengan reruntuhan akan bisa ditembus dengan mudah oleh Delta dan Walkure karena penjagaan yang minimal.

Mikumo merasa kalau mereka punya peluang untuk membuat reruntuhan menjadi malfungsi tanpa harus menghancurkannya. Mungkin, ini merunut pengalaman Mikumo ketika kejadian crash dengan Heinz di pertempuran Al-Shahal, juga mimpi Mikumo kalau dia bernyanyi di depan reruntuhan tersebut. Kita semua tahu, jika ada satu reruntuhan tidak berfungsi, maka suara Heinz tidak akan bisa mencapai seluruh galaksi.



Seperti yang diduga, Hayate mengajak keluar Mirage untuk membeli hadiah Freiya.



Dan kita semua tahu ini rencana dari Makina, Reina, dan Chuck...

Zzz, tampaknya saya tahu mengapa Chuck gagal terus dalam asmaranya, dia terlalu sibuk mengurus masalah asmara orang lain!



Saya tertawa menonton adegan Makina dan Chuck yang berusaha menirukan suara Hayate dan Mirage, serius...Kalian lucu sekali!



Poin terpenting dalam episode ini ada dalam adegan ini, Mirage berkeyakinan kalau Hayate ini menyukai Freiya. Semua alasan dari Hayate tentang Freiya, dari merasa nyaman, suasana menyenangkan, dll memang membuat Mirage merasa yakin kalau Hayate sebenarnya menyukai Freiya.

Tapi Mirage sendiri melupakan satu poin krusial, yaitu ketika Hayate sedang 'down' dan 'terpuruk', dirinyalah yang selalu ada di sampingnya.



Saya mulai meragukan Roid disini. Heinz memberikan perintah dengan masih bertanya kepada Roid. Sedang Keith sendiri tidak mau membantah ataupun memotong kata-kata adiknya tersebut, karena dia mengatakan kepada Heinz dan Roid kalau dirinya hanyalah seorang prajurit. Roid seperti mengendalikan Heinz dari belakang layar.



Ada kejadian unik, yaitu ketika Freiya menyanyikan lagunya, efeknya terasa ke Hayate. Mungkin masih misteri bagi pemirsa Delta, tapi tidak jika kita melihat seri Frontier. Disana, lagu Sheryl dan Ranka terasa dan menggema di pikiran Alto, karena Alto memakai anting yang terbuat dari batu fold. Yeah, telinga Alto ditindik karena pekerjaannya sebelum menjadi pilot adalah aktor teater, sehingga memiliki kuping ditindik akan memudahkannya berperan sebagai karakter perempuan di teater.

Karena suara Freiya bisa mempengaruhi batu fold, dimana Hayate menggunakannya sebagai kalung, tentunya Hayate bisa merasakan lagu dari Freiya.



Hayate merasa kalau perjalanannya selama ini, gonta-ganti pekerjaan, akhirnya tetap berujung menjadi pilot, dimana pilot sendiri adalah pekerjaan ayahnya dulu. Mirage meyakinkan Hayate kalau keputusannya menjadi pilot, bukan karena dia anak seorang pilot. Hayate menjadi pilot karena keputusannya sendiri, karena Hayate menyukai terbang.

Disini, Mirage (kembali) tidak menyadari kalau dirinya selama ini selalu ada ketika Hayate 'down', dan di adegan ini, Hayate merasa kalau dia tidak memiliki pilihan hidup hanya karena dia anak seorang pilot. Mirage berhasil mengubah mindset Hayate. 



Saya mulai berkeyakinan kalau Wright Immelman, ayah Hayate, adalah pilot pesawat yang membawa bom nuklir tersebut ke Windermere.

Dugaan saya, waktu itu tidak ada satupun pilot yang berani menerima tugas tersebut karena akan membuat mereka menjadi seorang pembunuh massal. Namun, Wright mau melakukan itu mewakili teman-teman sesama pilot. Karena itulah, Wright menjadi terkenal di kalangan pilot-pilot veteran perang 7 tahun lalu, dan para pilot yang mengenalnya memilih bungkam ketika Hayate bertanya tentang ayahnya.



Well, Happy Birthday! Sedih rasanya tidak melihat Messer ada disana.



Saya menyukai lagu Freiya di adegan ini, tentunya, adegan kedekatan Hayate dan Freiya juga terkesan hangat.

Tapi jujur saja, saya belum benar-benar merasakan emosi yang mendalam antara Freiya dan Hayate. Mungkinkah ada episode yang membuat mereka menjadi lebih dekat di kemudian hari? Hmm...



Siapapun yang melihat adegan ini, pasti bisa merasakan kalau Kaname menyukai Arad...RIP Messer...

Apa Arad tahu perasaan Kaname tersebut? Dugaan saya, dia tahu. Tapi Arad terlihat seperti seseorang yang sedang memikul beban besar di pundaknya yang tidak ingin dia bagi dengan siapapun...Saya yakini, ini yang membuat Arad untuk memilih stagnan dengan Kaname.



Beritahu saja kebenarannya, Arad!



Jujur saja, ini gambar yang indah...

Saya menangkap sesuatu dari ekspresi Mirage kali ini. Pertama, ternyata Hayate tahu apa yang disukai oleh Freiya, hujan salju. Kedua, ini jelas membuat Mirage menangis karena takut kehilangan. Mungkin, di titik ini...Mirage menyadari kalau dia mencintai Hayate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar