Kamis, 31 Desember 2015

[ TRANSLATE ] Qualidea of The Scum Chapter 5 : Chigusa Yuu 3



x  x  x








  Kusaoka-san mempertunjukkan penyelidikannya yang taktis sedari tadi. Kurasa aku tahu alasannya. Kalau dia tidak bekerja dengan serius untuk memperoleh poin minimal, Johannes poinku akan terus berkurang.

  Secara tidak sengaja, terkuak kalau Kuriu-sensei bukanlah orang jahat dari caranya menggerakkan kedua mata dan tangannya ketika dia berbicara. Dia bersikap seperti tidak tertarik untuk menggoda lawan jenisnya. Jika dia disebut sebagai produk dari sosial sekitarnya, dia harusnya memperhatikan Kusaoka-san, dalam situasi ini adalah satu-satunya pria disini, dan yang dia lakukan dari tadi seperti menganggap tidak ada Kusaoka-san disini.

  “Oke, jadi sensei sering menggunakan ruang konseling. Bagaimana dengan guru yang lain? Apa anda, umm, pernah melakukan kegiatan konseling siswa bersama guru lain?”

  “Para siswa kebanyakan tidak mau guru yang lain tahu masalah mereka, jadi aku berusaha yang terbaik menjaga kerahasiaan masalah konseling.”

  Kusaoka-san mengeluarkan suara yang bernada penuh ketertarikan.

  “Mereka tidak ingin orang lain tahu, jadi isi pembicaraannya dirahasiakan, begitu ya.”

  “Tentunya, jika para siswa yang hendak konseling punya kepercayaan yang tinggi kepadaku, aku pastinya tidak akan menggunakan ruangan itu...”

  Mengesampingkan rendahnya ketertarikannya kepada dirinya sebagai seorang pria, jawaban yang dia berikan sangat sopan dan halus. Setiap dia selesai menjawab, dia sejenak melirik ke arahku, mengedipkan matanya berkali-kali. Dia seperti memperbaiki nada suaranya sehingga aku bisa mendengarnya dengan jelas, seperti melakukannya demi diriku.

  Seperti aku ini adalah satu-satunya orang yang ada di dunia ini.

  Kalau begini, maka ada kemungkinan kalau Kusaoka-san tidak dianggapnya sebagai manusia. Bahkan, bisa jadi kemungkinan besar. Sayang sekali, Kuriu-sensei telah menghancurkan anggapanku kepadanya kalau dia adalah orang yang baik.

  Ketika aku menatap ke arah Kusaoka-san, yang selama ini tidak dianggap oleh kejamnya dunia, pintu ruang konseling terbuka.

  “Kuriu-sensei, pekerjaan kami sudah selesai,”

  Sebuah suara yang menyejukkan terdengar.

  Dari ruang konseling muncul pria tampan yang dapat mencuri perhatian siapapun.

  Dia punya alis yang bagus, dan mata yang menyejukkan. Diantara hidung hingga dagu, terdapat bibir yang terlihat seperti mahakarya pahatan seniman terkenal. Kakinya panjang, terlihat selaras dengan tinggi tubuhnya. Aku seperti tidak percaya kalau Kusaoka atau siapapun-san berasal dari komposisi sel yang sama. Bahkan dunia sel itu sendiri bisa menghasilkan hasil yang jauh berbeda.

  “Aduh, maaf sudah mengganggu pembicaraan kalian disini.”

  Bahkan ketika dia membungkukkan kepalanya seperti menentramkan. Dia menatap ke arahh kami dan...

  “Terima kasih, Chigusa-kun. Kau sudah banyak membantu adik perempuanku. Bagaimana kabarnya Misa-chan?”

  Kami tidak pernah berbicara denganku secara langsung, dan diapun tahu wajah dan namaku. Dia tampak sangat teliti sekali.

  Inilah yang terjadi jika kau bertemu Ketua OSIS – Suzaku Reiji-san.

  Seorang pria popuuler, dia bergabung dengan kepengurusan OSIS sejak kelas satu dan menjadi ketuanya di kelas dua. Di kelas tiga, tidak ada satupun kandidat yang muncul untuk menantangnya di pemilihan, jadi dia terpilih lagi tanpa adanya pemungutan suara. Bahkan pernah ada gosip kalau dia menerima banyak sekali coklat valentine dari siswi SMA-SMA lain dan mahasiswi Universitas-Universitas lain, saking banyaknya sampai-sampai coklatnya diangkut dengan minitruck.

  Tiba-tiba, ini cocok sekali. Aku sangat paham soal ini.

  Suzaku-san...Pastinya adalah orang yang jahat!

  Siapapun yang bahkan punya 1% peluang untuk menjadi soulmateku pastilah orang jahat!Kalau tidak, berarti dia punya kelemahan di kehidupan sosial seperti punya kaki bengkak mirip atlit ataupun bau-bau gay!

  “Reijiiii, siapa dia?”

  Suara manja dari seorang gadis terdengar memanggilnya dari belakang.

  Si gadis, yang memakai make-up yang populer disebut dengan gaya Shibuya, berdiri di sebelah Suzaku-san dan menatap tajam ke arahku seperti sedang memeriksaku. Mungkinkah dia yang menjadi kelemahan Suzaku-san? Tapi dia kok lebih mirip bebannya saja.

  “Oh, dia ini kakak dari teman adikku, bisa disebut begitu. Aku masih harus mengerjakan beberapa tugas setelah ini, jadi bisakah kau pergi ke locker sepatu duluan?”

  “...Terseraaaah dech.”

  Sambil menatapku dengan penuh aura intimidasi, dia keluar dari ruang guru, diiringi suara menggerutunya yang seperti banteng.

  “Maaf ya. Dia sebenarnya bukan gadis yang jahat, dia hanya kurang bagus ketika menyapa orang yang tidak dikenalnya.”

  Suzaku tersenyum sembari meminta maaf.

  Kebetulan dia memberitahuku, dari daftar Laporan Johannes ada info kalau banyak gadis yang bersedia menjadi Sekretaris OSIS ataupun mengisi jabatan Pembantu Umum OSIS, atau sejenis itu. Mungkin ada hubungannya dengan suatu hal dari dirinya yang membuat para gadis ingin lebih dekat dengannya, dengan cara apapun. Dasar orang jahat. Aku harus buru-buru dan menyiapkan sebuah topik dadakan untuk menginvestigasinya.





x  x  x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar