Senin, 03 Oktober 2016

[ FOR FUN ] Oregairu : Dialog Hiratsuka-sensei dan Hachiman di Event Memasak Coklat







  Kembali ke artikel for fun, kali ini kita akan membahas tentang adegan di event memasak coklat. Ini terjadi di vol 11 chapter 5, kalau animenya mungkin episode 12. Sebenarnya, apa yang terjadi di adegan ini?

  Kali ini, saya tampilkan cuplikan dialog mereka berdua, dan akan ada analisisnya. Memang tidak banyak, juga saya menulis ini dalam keadaan mengantuk (ahaha).



x x x



  "Perasaan yang aneh?"

  Sensei memiringkan kepalanya dan menatapku. Aku merasa agak malu-malu dan memalingkan wajahku, dan secepatnya melanjutkan apa yang harus kukatakan.

  "Ah, seperti semacam rasa kurang nyaman dan gelisah?"

  Setelah mengatakannya, entah mengapa hatiku merasa puas.

  Ini adalah sesuatu yang selalu menggangguku.

  Perasaan itu selalu menghujaniku di saat-saat yang tidak terduga; perasaan semacam itu terlihat berbeda dari yang biasanya kurasakan.

  Ketika aku berinteraksi dengan mereka, sebuah keraguan muncul di dalam hatiku sambil bertanya kepada diriku sendiri, "Apa ini memang benar?"

Analisis:

  Sebelum terjadinya adegan percakapan ini, terjadi rentetan kejadian yang cukup mencolok.

  Hachiman mengepalkan tangannya ketika tahu Hayama pernah menerima coklat dari Yukino sewaktu Valentine. Kaori mengatakan akan memberikan coklat Valentine ke Hachiman. Lalu Yui mengepalkan tangannya ketika melihat adegan 'hampir' antara Yukino dan Hachiman (mangkok berputar).

  Cukup mudah : Hachiman cemburu dengan Hayama. Hachiman takut Yukino cemburu dengan tawaran Kaori untuk coklat Valentine. Hachiman tahu Yui cemburu akan kedekatannya dengan Yukino.

  Sebenarnya, jawaban apakah ini benar atau tidak, Hachiman harusnya tahu. Akan selalu ada orang-orang yang tersakiti jika Hachiman bahagia. Jika seandainya Yukino dengan Hayama, maka Hachiman dan Miura yang cemburu. Seandainya Hachiman dengan Yui, maka Ebina, Saki, dan Iroha cemburu. Harusnya Hachiman menyadari hal itu, tidak akan bisa menciptakan dunia dimana semua orang akan merasa 'hepi'.

  ................................................................................

  "Gelisah, ya...Kuharap kalau kau tidak akan pernah melupakan perasaan itu."

  Analisis:

  Ini sebenarnya cukup mudah. Merasa gelisah itu berarti Hachiman mulai berpikir menggunakan perasaannya, tidak dengan logikanya.

  ...............................................................................

  Hiratsuka-sensei tiba-tiba menatap ke arah yang kosong, seperti mengingat akan sesuatu. Meskipun sasaran kata-katanya adalah diriku, dia tampaknya menunjuk ke orang yang berbeda. Tidak lama kemudian, dia menatapku kembali.

  "Mungkin itulah yang mereka katakan dengan tanda-tanda menjadi tumbuh dewasa. Ketika kamu menjadi dewasa, kamu akan sering melihat hal-hal seperti itu. Oleh karena itu, saat ini, aku berharap kamu bisa melihat lebih baik terhadap perasaan 'gelisah' milikmu itu. Itu adalah hal yang sangat penting."

  "Tetapi ada yang mengatakan kalau hal yang penting tidak bisa dilihat oleh mata."

  Analisis:

  Kalimat terakhir tadi adalah quote terkenal dari Drama Gay Sang Pangeran Kecil yang dipentaskan 2F di Festival Budaya.

  ..................................................................................

  Aku sengaja mengatakannya dengan tujuan becanda dengan kata-katanya barusan, Sensei lalu tertawa kecil.

  "Itu berarti bahwa hal terpenting itu tidak bisa dilihat oleh mata, tetapi dilihat oleh hatimu."

  Analisis:

  Anda harus akui kemampuan menulis Watari kali ini. Quote yang pernah diucapkan di volume 6 chapter 7, baru dijawab dengan benar di vol 11 chapter 5.

  .................................................................................

  "Tidak memikirkannya, tetapi merasakannya..."

  "Ya seperti itulah dirimu dulu, kebalikannya. Tidak merasakannya, tetapi berpikir."

  Hiratsuka-sensei yang mengulangi kata-katanya sekali lagi, dan wajahnya tidak menunjukkan raut wajah sedang becanda. Matanya masih dipenuhi dengan sebuah kebaikan dan kepedulian. Secara perlahan, dan pelan, dia mulai melanjutkan kata-katanya lagi.

  "Dari perasaan gelisah itu, tolong, selalu pikirkan itu baik-baik."

  "Selalu?"

  Aku mengulangi kata-katanya, mencoba mencari makna yang lebih jauh. Hiratsuka-sensei mengangguk meresponnya.

  "Un, selalu. Jika kamu begitu, kamu akan mengerti hal itu suatu hari nanti. Orang-orang selalu tidak pernah melihat ke belakang untuk tahu seberapa jauh mereka telah berjalan. Bahkan, dari sudut pandang orang yang sudah memutuskan berhenti untuk berjalan, semakin melihatnya berjalan, semakin dalam mereka merasa dikhianati."

  Analisis:

  Buat yang sudah baca vol 9 chapter 5, paragraf terakhir di atas pasti cukup mudah untuk diterjemahkan.

  Orang-orang yang sedang berjalan itu adalah Yukino dan Hachiman. Di vol 9 chapter 5, Sensei berharap kalau orang yang mau berjalan di samping Yukino itu adalah Hachiman.

  Untuk mengetahui seberapa jauh mereka telah berjalan, tentunya satu orang akan berhenti dan melihat jejak-jejak mereka di belakang. Orang itu adalah Hachiman, jejak-jejak yang dia lihat itu adalah masa lalu Yukino yang baru saja diceritakan oleh Haruno, yaitu pernah memberikan coklat ke Hayama.

  Jika Hachiman memutuskan untuk mempermasalahkan masa lalu seseorang, pada akhirnya kesimpulan yang Hachiman dapatkan adalah merasa dikhianati.

  Sebenarnya, kesimpulan merasa dikhianati itu tidak begitu relevan, tapi akan menjadi 120% masuk akal jika kita membaca vol 10 chapter 4. Waktu Miura mulai mencermati masa lalu Hayama, dia merasa memerlukan sebuah kejujuran dari Hayama-Yukino. Karena tidak bisa 'melabrak' Hayama, jelas Miura melabrak Yukino. Miura meminta Yukino untuk menjelaskan detail masa lalu mereka berdua.

  Tapi sampai kapan? Sejak awal Miura memang tidak ingin percaya ke Yukino, dan Miura pasti tidak akan pernah puas dan selalu merasa menjadi pihak yang dikhianati. Tapi keputusan Miura untuk fokus ke arah masa depan Hayama memang patut kita apresiasi.

  Tentu saja, jika Hachiman ingin terus mempermasalahkan masa lalu Yukino-Hayama, mungkin suatu hari nanti Hachiman akan menanyakan itu langsung ke Hayama. Tapi serius, Hachiman bisa dipastikan tidak akan percaya dengan kata-kata Hayama.

  ....................................................................................

  Hiratsuka-sensei melanjutkan kata-katanya sambil melihat orang-orang di ruangan ini satu-persatu.

  "Sekarang ini, aku bersyukur bisa melihat adegan ini begitu dekat."

  Analisis:

  Mengapa Hiratsuka-sensei bersyukur dengan adegan di event memasak coklat ini?

  Di animenya, digambarkan kalau Sensei mengatakan kata-kata itu ketika para pria mencicipi coklatnya. Sedang di LN, coklatnya belum selesai alias masih dalam proses. Agar kita tahu apa yang ada di pikiran Sensei, kita harus tahu apa yang Sensei ketahui dahulu.

  Pertama, Sensei sebagai Guru Pembina Klub Relawan, pasti menerima laporan penyelesaian request dari Yukino. Artinya, Hiratsuka-sensei tahu kalau Miura ini menyukai Hayama (request Miura tentang jurusan Hayama). Miura sampai datang ke Klub Relawan, artinya Hayama tidak mau memberitahu Miura. Jika saya jadi Sensei, mudah saja menebak kalau Hayama tidak punya perasaan spesial ke Miura. Tapi mengapa Hayama mau hadir kesini sebagai pencicip masakan Miura? Itu karena Hayama menghargai kerja keras Miura dan perasaannya.

  Kedua, tentang Hachiman yang merasakan cemburu. Itu artinya Hachiman sudah tahu kalau dia merasa memiliki seseorang. Karena rasa cemburu itu ada jika Hachiman merasa memiliki sesuatu.

  Ketiga, Ebina dan Tobe yang berada satu meja. Hiratsuka-sensei pasti tahu tentang request Tobe di volume 7. Mungkinkah mereka berdua ternyata ada perkembangan?

  Bagaimana dengan Isshiki Iroha? Err, ini adalah event yang digelar oleh OSIS, jelas kehadirannya di event ini adalah hal yang lumrah.

  Keempat, Hiratsuka-sensei ada di TKP ketika rapat Kaihin-Sobu menjadi panas akibat ulah Hachiman. Melihat para Pengurus OSIS SMA Kaihin mau datang ke kegiatan bersama seperti ini, artinya hubungan mereka berdua benar-benar pulih dan tidak ada masalah lagi.

  ..............................................................................

  Setelah mengatakannya, Sensei kemudian berdiri.

  "...Lagipula, aku tidak bisa mengawasi kalian terus menerus."

  Analisis:

  Kalimat terakhir tadi adalah kunci kepada siapa nasehat Sensei ditujukan sedari tadi.

  Sensei yang mengawasi 'kalian' itu sebenarnya pernah dikatakan di vol 7 chapter 6. Ditujukan kepada Yukino dan Hachiman.

  .....................................................................................

  Mendengarkan kata-kata itu, aku melihat ke arahnya, dia sedang membetulkan bahunya, dan meregangkan tubuhnya secara perlahan, membuatku mustahil untuk melihat ekspresi di wajahnya.

  Aku melihatnya sekali lagi, tampaknya dia sudah kembali menjadi Hiratsuka-sensei yang biasanya.

  "Baiklah, saatnya bagiku untuk kembali bekerja."

  Analisis:

  Entah pekerjaan apa hingga larut seperti ini...Apakah pekerjaannya itu ada hubungannya dengan 'bagaimana memperoleh uang untuk membeli mobil sport?'. Maksud saya, pekerjaan itu ditulis dengan "pekerjaan".

  Oke, analisis yang barusan memang tidak mutu...

1 komentar: