Selasa, 26 Januari 2016

[ TRANSLATE ] Qualidea of The Scum Chapter 6 : Chigusa Yuu 1



x  x  x






  Bagi para wanita, kegiatan wastafel di pagi hari adalah sebuah medan pertempuran.

  Pertempuran awal dimulai ketika mengeringkan wajah yang basah dengan handuk yang lembut. Secepat kilat, cairan pelembut wajah sudah keluar dari botolnya dan menyebar di kulit wajahku. Aku juga mengoleskan krim BB, produk yang sering menyelamatkan hidupku, di ujung jariku lalu mengoleskannya ke seluruh wajahku, sambil merasakan seperti apa otot-otot wajahku ketika mengoleskannya. Lalu bedak membuat kulitku terlihat semakin bersinar.

  Semua itu adalah kegiatan menyentuh kulitku: dari sini, kegiatan utamanya akan dimulai.

  Ini adalah sesuatu dimana aku ingin memfokuskan semua energiku, atau setidaknya, sebisaku. Hari ini adalah hari dimana aku diijinkan untuk membawa Misa ke rumah sakit. Tidak pernah ada bisnis yang membuatku, sebagai pencari nafkah dalam keluarga Chigusa, serius mengerjakannya dari pagi hingga malam.  Aku bahkan tidak punya waktu yang cukup untuk memakai make-up dengan wajar. Dalam pertempuran melawan waktu, sebuah rencana serangan yang sederhana adalah hal yang terpenting.

  Aku mengoleskan sedikit eyeliner berwarna coklat, mengoleskan mascara di area sekitar mataku, pelentik bulu mata, mengolesi bibirku dengan krim bibir, dan jadilah! Tantangan tiga menit make-up telah selesai! Saatnya tersenyum ke cermin!

  “Hmm, cantiknya!”

  Seorang gadis yang sangat cantik terlihat sedang tersenyum kepadaku.

  Menurut teman-teman sekelasku yang pernah pakai make-up, cara make-upku agak diluar normal. Karena kedua orangtuaku tidak pernah mengajarkan diriku bagaimana cara melakukannya, aku akhirnya mengembangkan metodeku sendiri yang menurutku cocok untuk kulitku.

  Jika aku punya waktu, aku akan dengan senang hati melakukan make-up yang diperlukan. Aku akan mengoleskan bedak dengan kualitas premium, memakai bulu mata sekali pakai, mengolesi bibirku dengan lipstick dari toko terkenal, dan berubah menjadi sesuatu yang memiliki kecantikan tiada tara, sesuatu yang melebihi konsep wanita cantik saat ini. Aku bisa mengikat siapapun yang menatapku, tapi sayangnya, beginilah hidupku.

  Orang-orang di dunia ini mengalami apa yang namanya keterbatasan pilihan.

  “…Onee-chan, jangan terus berbicara dengan dirimu sendiri di wastafel.” Misa, yang sudah selesai berganti baju, terlihat tertawa ketika mengatakannya.






x  x  x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar