Selasa, 28 Februari 2017

[ REVIEW ] Gundam Iron Blooded-Oprhans Eisode 45 : If This Is The End (...Of Shino)

 Shut up and take my money!


Ini adalah episode action-packed. Dimana, animasi menjelaskan lebih baik daripada sekedar tulisan. Namun, di episode ini para MC kita memperoleh jam tayang yang sangat minim. Artinya, akan ada sesuatu yang besar dengan karakter support kita.


Gundam adalah seri anime yang identik dengan tiga hal : Mecha, Politik, Perang. Mecha berarti anda akan melihat mesin-mesin tempur yang keren. Politik artinya anda akan disuguhi intrik dan drama tentang kekuasaan. Dan terakhir, perang artinya akan ada pertempuran, dan ini artinya orang-orang yang pergi untuk bertempur tidak memiliki jaminan akan selamanya happy ending seperti serial Mickey Mouse ataupun Tom and Jerry.

Bayangkan, disuguhi oleh episode-episode awal, tentang bagaimana rasa persaudaraan antar anggota Tekkadan. Bagaimana Orga memiliki saudara angkat yang sangat mensupportnya, dll. Kita semua tahu kalau banyak dari mereka tidak akan keluar dari seri ini hidup-hidup, tapi kita tetap menontonnya.

Fumitan, Biscuit, Aston, Naze, Amida, Lafter...Dan apakah Shino akan menyusul? Jawaban saya adalah...

Ayolah, kita sudah memprediksi ini jauh hari. Dimulai dari munculnya sosok Hush Midi yang semakin lama semakin banyak memakan jam tayang. Kita semua tahu kalau dia setidaknya sangat layak menjadi pilot Gundam. Tapi posisi siapa yang akan diambilnya? Mika mustahil karena dia MC kali ini alias punya plot armor. Akihiro sudah melewati death flagnya dan kapak kematian ternyata meleset darinya...Kena ke Lafter. Meski, kita sudah tahu kalau jatuh cinta dan asmara di Gundam ini memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk sukses.

Terakhir, Shino ini sebenarnya death flagnya sudah muncul sejak episode 7 season 1, ketika animenya sudah menunjukkan kalau Yamagi-Shino memiliki semacam hubungan yang kuat. Lalu muncul lagi paska pemakaman adik Akihiro. Jika memang Shino kali ini harus dilepas, maka anime ini sebenarnya hanya mengeksekusi apa yang harusnya terjadi di season 1.

Ini juga berlaku ke Lafter, dimana dia seharusnya tewas di tangan Ein pada akhir season 1.


Oke, cukup bicara seriusnya. Kali ini kita akan sedikit membahas Reginlaze Julia. Mobile Suit ini dibuat berdasarkan data-data dari Graze Ein. Namun, Graze Ein adalah Mobile Suit yang dibuat dengan dasar mesin Graze, sedang Regin Julia berdasarkan mesin Reginlaze.

Sederhananya, Reginlaze Julia ini adalah generasi terbaru dari Graze Ein, versi tanpa AV system.

Banyaknya booster dalam mesin ini membuat kita mudah sekali menebak tipe apa mesin ini, yeah ini adalah tipe high mobility.





Rustal menginstruksikan untuk fokus menyerang armada Liza, karena mereka jelas-jelas berisi pasukan revolusi, sedang penjaga orbit bumi di bawah McGillis kebanyakan hanyalah yes man yang patuh pada atasan.



Saya mengkritisi adegan ini. Apapun itu, Julieta jelas bukan tandingan Mika. Harusnya, Mika menghabisi Julieta dengan mudahnya. Level Mika saat ini adalah level Otak Ein+Gaileo..

Namun, demi plot armor semuanya terasa masuk akal.



Rustal sengaja menyelipkan satu prajuritnya untuk membuat adegan seolah-olah penembak dainsleif ini adalah kubu McGillis.



Karena merasa terzolimi, Rustal membalas dengan ratusan pasukan dainsleif. McGillis seakan-akan lupa kalau musuhnya kali ini adalah dedengkotnya koruptor Gjallahorn. McGillis menganggap kalau Rustal dengan armada Arianhod yang 2x lebih banyak, akan bertempur secara konvensional. Disinilah McGillis melakukan kesalahan.



Lagi-lagi adegan bromance. Ingatlah...Shino...Ini bukan anime Macross, kau sekarang berada di anime Gundam!



Musuh empat kali lebih banyak...check.
Musuh memakai dainsleif...check.
Lucunya, Orga seakan-akan tidak mempedulikan fakta tersebut.

Sebenarnya, ini adegan yang sederhana tapi cukup menusuk. Zack seakan-akan menjadi satu-satunya orang yang berpikir waras disini. Tekkadan selama ini selalu memilih jalan kekerasan, tidak punya rencana B, dan terlalu bergantung dengan ketidakpastian. Sedang, tumbal nyawa untuk mencapai tempat yang dijanjikan sudah membuat kolam rumah mereka penuh dengan darah.



Jangan lakukan Yamagi!

Jelas-jelas death flag...



Akhirnya Mika berhasil menghancurkan lengan kiri Regin Julia...Yei!

Kampret, ini harusnya sejak lama terjadi! Tapi jika Mika bebas berkeliaran, maka akan menginterupsi McGillis vs Gaileo.



Saya sebenarnya menyukai Gundam Kimaris Vidar, tapi jika warnanya mirip Gundam Vidar...



Mari kita pikir saja begini. Posisi Shino ada di garis musuh. Rustal sendiri memerintahkan pasukannya untuk menghabisi Tekkadan. Peluang Shino keluar dari sini hidup-hidup sangatlah kecil, itupun kalau hidup dan masih utuh menjadi satu potongan...



Mari kita renungkan sejenak apa yang ada dalam episode ini. Tujuan McGillis adalah mereformasi Gjallahorn. Ayahnya yang pedofil sudah dia singkirkan. Kini, menyingkirkan koruptor tertinggi Gjallahorn, Arianhod, tidaklah semudah yang dia kira. Kesalahan terbesarnya, tentunya karena McGillis berpikir kalau Rustal yang sudah menang jumlah, akan bermain dengan bersih.

Kali ini kita ke Tekkadan. Disinilah, celah keluguan dari Tekkadan terlihat. Selama ini, Tekkadan selalu memilih metode tersingkat tanpa melihat tumbalnya siapa. Lihat metode Tekkadan disini, pernahkah Orga berpikir kalau seandainya Shino gagal, lalu bagaimana Shino keluar dari sana hidup-hidup...Tidak, jadilah tragedi biscuit versi 2.0.

Tekkadan selalu berpikir kalau dewi fortuna akan selalu berada di pihak mereka, karena itulah yang terjadi selama ini. Orga tidak memiliki rencana B selain mengikuti instruksi McGillis. Sedang McGillis yang turun langsung dengan memakai Bael merupakan bukti kalau McGillis sudah diujung tanduk. Maksud saya, McGillis menganggap Bael kartu As-nya, sedang kartu As sudah muncul dan situasi belum berubah...

Lalu dimana Kudelia Aina Bernsteinnnnnnn...

Julieta yang belepotan melawan Amida, entah mengapa di episode ini memiliki versi update iOS terbaru...

Pertarungan singkat antara Gaileo dan Isurugi ini sebenarnya penting. Gaileo ini dulunya tangan kanan McGillis, namun merasa dikhianati ditambah McGillis sengaja mengirim Carta ke Mika yang emosi karena kematian Biscuit. Di lain pihak, Isurugi tahu semua hal tentang rencana McGillis dan bersedia mengikutinya.

Apa yang saya lihat disini...Gaileo ini bertempur demi emosi pribadi, lihat saja dia selalu membawa-bawa Carta dan adiknya. Isurugi karena merasa jalan McGillis adalah jalan terbaik untuk mereformasi Gjallahorn yang korup.

Kalau Gaileo ini benar-benar bertempur demi idealismenya, maka dia sudah menentang penggunaan Dainsleif oleh Rustal. Tapi Gaileo pura-pura buta karena pemakaian Dainsleif akan memberinya peluang yang lebih besar untuk menang melawan Bael, Barbatos, Flauros, dan Gusion.


"Semua orang yang berperang jika ditanya pasti akan mengatakan mereka punya alasan mulia untuk pergi berperang. Tapi ketika kau tanya lebih dalam apa alasannya, tidak ada satupun yang bisa memberikan alasan yang logis."

- Andrew Waltfeld -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar