Minggu, 16 April 2017

[ REVIEW ] Light Novel Oregairu Volume 7





Volume ini adalah volume yang menyenangkan, karena serasa membuat pembacanya berwisata ke Kyoto. Namun, hubungan Yukino dan Hachiman disini seperti volume 4. Setelah mendapatkan momen mereka, di akhir volume mulai mendapatkan masalah kembali.

Mungkin, banyak yang mengatakan kalau volume ini dan seterusnya agak "dark". Tapi menurut saya ini normal. Karakter MC akan berkembang mengikuti cerita. Jika jalan ceritanya terasa agak dark dari sebelumnya, maka ini adalah momen-momen dimana perkembangan karakter MC diuji. Seiring perjalanan cerita, karakter MC akan berkembang, entah lebih kelam ataupun lebih bijak.

Yang perlu kita cermati di ending volume 6, Hachiman berupaya menegaskan hubungannya dengan Yukino melalui sebuah kesepakatan lisan, dengan kata-kata, yaitu menjadi temannya. Disini, keduanya salah paham. Hachiman berpikir Yukino tidak mau berteman dengannya.

Meski Hachiman tahu dalam drama 2F tersebut sudah tertulis kalau kata-kata adalah sumber kesalahpahaman, Hachiman mengulangi kesalahannya. Hachiman berpikir kalau dengan kata-kata saja, maka sebuah hubungan akan terjadi. Sebuah hubungan yang Hachiman pikir tulus.

Namun, benarkah begitu?

Saya mencoba mencari jawabannya di volume ini...


Jadi, Hachiman ini terkenal di SMA Sobu untuk saat ini. Minimal separuh penghuni SMA Sobu mengenalnya. Yep, mengenalnya sebagai penjahat.

Sagami dalam upacara penutupan festival budaya, terlihat menangis. Lalu Haruka dan Yukko menyebarkan cerita kalau Hachiman membuat Sagami menangis, dan Sagami memilih untuk meninggalkan panggung upacara penutupan karena ada Hachiman disana. Hayama sendiri, tidak menyangkal cerita itu. Apa yang lebih buruk daripada membuat seorang gadis menangis?

Situasi Saki dan Hachiman mulai awkward, dimana Saki berpikir kalau Hachiman ini menyukainya.

Lalu apa yang lebih aneh lagi? Hayama dan Ebina tampak sehabis keluar dari tempat yang sama. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi ini jelas aneh sekali.


Masuk ke chapter 2, ada beberapa hal yang menarik.

Sebuah universitas swasta yang terkenal di Kyoto, Hachiman anggap sebagai tempat suci baginya. Universitas Doshisa, terkenal akan jurusan liberal artnya. Mudah sekali menebak kalau ini adalah tujuan utama Hachiman ketika memilih universitas nanti.

Lain Hachiman, lain pula Yukino. Gadis ini benar-benar sangat tertarik dengan Kyoto, bahkan sangat detail dengan budaya dan sejarahnya.

Kini, datanglah klien kita, Grup Hayama. Hayama, Tobe, Ooka, dan Yamato datang ke Klub Relawan. Request mereka sangat sederhana, Tobe ingin meminta bantuan Klub Relawan untuk mensukseskan rencananya menembak Ebina.

Disinilah kejanggalannya, Hayama dan Miura adalah dua orang terdekat Tobe, tapi Hayama terkesan lepas tangan dan membiarkan Klub Relawan membantu Tobe. Logikanya, Miura dan Hayama jauh lebih dekat dengan Ebina daripada Hachiman dan Yukino (kecuali Yui).

Banyak sekali pertimbangan untuk tidak mengambil request Tobe ini. Pertama, yang hendak mereka pengaruhi adalah perasaan Ebina. Kedua, banyak opsi yang lebih baik daripada meminta pertolongan Klub Relawan, misalnya Miura dan Hayama turun tangan.

Tapi, Yui memaksa Hachiman dan Yukino untuk menyetujuinya.

Alasan yang sebenarnya dari Yui baru bisa kita peroleh di chapter selanjutnya, chapter 3. Dan dipertegas oleh Miura di chapter 7.

Memasuki chapter 3, disinilah semuanya menjadi menarik.

Pertama, Tobe memilih untuk tidak meminta pertolongan Hayama karena Hayama sudah sering membantunya. Tobe memilih ke Klub Relawan karena Hayama yang merekomendasikannya. Saya merasakan sebuah konspirasi disini...

Sejak awal, Hayama tidak menawarkan bantuannya, malah membujuk Tobe untuk meminta tolong ke Klub Relawan. Karena Tobe merasa sungkan, Tobe menuruti saran Hayama.

Kedua, Yui yang sudah tahu bagaimana kesan Ebina kepada Tobe, yaitu hanya dianggap pria baik. Delapan bulan mereka bersama di kelas 2F, tapi hanya itulah kesan Ebina ke Tobe. Ini sama saja dengan mengatakan peluang Tobe sangatlah kecil. Belum lagi, kesan itu adalah kesan Yui ke Hachiman.

Yui disini sudah tahu kalau Ebina kemungkinan besar akan menolak Tobe. Mengapa Yui memaksanya?

Kita harus paham kalau Darmawisata ini hanya 3 hari 3 malam. Dua hari pertama bergerak dalam lingkup per kelas. Jika Klub Relawan menerima request Tobe, artinya yang mampu melaksanakan rencana mereka dalam dua hari pertama hanyalah Yui dan Hachiman. Ini artinya Yui bisa berduaan dengan Hachiman dan memiliki alasan yang wajar, melaksanakan pekerjaan Klub. Jika request dibatalkan, maka Yui tidak punya alasan logis untuk terus meminta Hachiman bersamanya selama dua hari.

Disini, selain Hayama dan Miura, Yui juga mencurigakan. Ketiga orang ini memiliki maksud terselubung.

Yang lebih mengejutkan lagi, tiba di bagian Tobe menjelaskan mengapa dia bisa menyukai Ebina. Karena Tobe terpesona melihat sisi lain Ebina. Apa yang mengejutkan? Hachiman membenarkan alasan Tobe dan mengakui kalau dirinya juga begitu.

Jika Hachiman menyukai seseorang karena terpesona, lalu ini gadis yang mana?

Gadis ketua kelas semasa kelas 2 SMP? Hachiman menyukainya karena sering bersama-sama.

Kaori Orimoto semasa kelas 3 SMP? Hachiman menyukainya karena Kaori-lah gadis yang masih menyapanya dan memberikan nomor HP-nya.

Yeah, gadis yang ada di vol 1 chapter 1, ketika Hachiman pertamakali masuk ke Klub Relawan. Monolog Hachiman disana mengatakan dengan jelas, sejelas-jelasnya.



Jika Hachiman mengakui kalau dia cinta pada pandangan pertama, maka seluruh alasan Hachiman ketika dia menolak perasaan Yui sebenarnya bullshit. Hachiman sebenarnya sudah menyukai seorang gadis sebelum Hachiman mengenal Yui. Segala alasan kalau Yui hanya mengenalnya sebagai pria penolong anjingnya, dll sebenarnya alasan yang dibuat karena alasan tersebut terdengar logis. Karena Hachiman hanya ingin mendengar apa yang ingin dia dengar saja.

Jika benar Hachiman menyukai Yukino sejak pertemuan pertama mereka, lucunya ini bisa menjelaskan banyak hal.

Pertama, mengapa Hachiman memilih untuk memakai standar ganda ketika mengetahui Yukino penumpang kecelakaan itu. Karena Hachiman menyukainya.

Kedua, tentang alasan Hachiman memilih untuk menolak ajakan kencan Yui di vol 5 chapter 5. Lalu jawaban menggantung di volume 6 chapter 7.

Dan terakhir, mengapa Hachiman memilih untuk berdekatan dengan Yukino daripada mengambil jarak pada vol 6 chapter 8, karena dia menyukainya.


Request yang "aneh" dari Ebina Hina. Yaitu meminta agar Grup Hayama tetap solid. Alasannya, Grup Hayama pecah menjadi dua grup dalam darmawisata. Hayama dan Tobe satu grup dengan Hachiman dan Totsuka. Ooka dan Yamato satu grup dengan Oda atau Tahara. Sebenarnya, siapa sih nama ketua kelas 2F?!!

Ebina menganggap kalau Grup Hayama terjadi keretakan. Meski sebenarnya, Ooka dan Yamato dengan senang hati memberikan posisi mereka karena kehadiran Hachiman adalah untuk membantu Tobe. Tentunya, Klub Relawan tidak bisa memberitahukan itu ke Ebina.


Sebenarnya, ini adalah guyonan dari Watari ketika membahas Gunung Fuji dan ada "Gunung Yui".

Seperti biasanya, Hachiman dalam monolognya menolak kedekatan dia dengan Yui, dengan berbagai alasan.

Sesampainya di Kuil Kiyomizudera, Yui berinisiatif untuk mengadakan tur kecil lewat bawah tanah. Rencananya, Hayama dan Miura di depan, Ebina dan Tobe di tengah, Yui dan Hachiman di belakang. Ini sebenarnya rencana yang bagus, jika Miura dan Hayama melambatkan jalan mereka, maka mau tidak mau Tobe akan lebih lama dengan Ebina. Kenyataannya, Hayama memilih untuk menyelesaikan itu dengan cepat.

Dengan alasan "normalnya memang siswa darmawisata itu mengambil foto", Yui "berhasil" mengambil foto dirinya dengan Hachiman. Well, karena itulah tujuan utama Yui di darmawisata ini, bisa lebih dekat dengan Hachiman.

Meski kamar Ooka dan Yamato berada di tempat terpisah (karena beda grup), mereka tetap mendatangi kamar Hayama untuk bermain mahjong. Begitu pula Zaimokuza, dia datang untuk mengajak Totsuka dan Hachiman bermain Uno.


Sebagai hukuman bagi yang kalah dalam Uno, Hachiman diminta membelikan minuman di lobi Hotel. Disinilah, Hachiman bertemu Yukino.

Yukino pergi keluar dari kamarnya karena teman sekamarnya sedang membahas topik asmara dan topik kisah asmara Yukino juga dijadikan topiknya. Ternyata, yang dibahas adalah Hachiman pada festival budaya lalu...

Yeah, itu kejadian waktu pembukaan festival dan hari kedua festival budaya. Ada gosip kalau Hachiman dan Yukino berpacaran, namun masih dalam level kelas 2J saja.

Yang saya cermati disini, baik Yukino dan Hachiman tidak mempermasalahkan lagi gosip itu, malah mereka membahas Komachi. Tapi ketika muncul gosip Yukino berpacaran dengan Hayama, baik Hachiman dan Yukino ingin gosip itu mereda. Kenapa bisa begini?

Karena mereka berdua tidak keberatan dengan gosip tersebut.

Hiratsuka-sensei yang ketahuan diam-diam pergi keluar untuk pesta sake, mengajak Yukino dan Hachiman ke Ramen Tenka Ipin sebagai uang tutup mulut. Dalam adegan tersebut, Hiratsuka-sensei menyebut kalau orang yang marah kepada Yukino, sebenarnya orang tersebut peduli dengannya.

Mungkin sepele, tapi ini membuat saya flashback ke vol 6.5 chapter 2 dimana Hachiman memarahi Yukino yang menjaminkan dirinya sebagai wakil ketua panitia festival olahraga karena kejadian serupa ketika festival budaya bisa terjadi lagi.


Adegan menarik lainnya muncul setelah dari restoran. Yukino tampak tersesat di depan, namun Hachiman terus memberitahunya jalan yang benar. Hachiman tahu kalau Yukino buruk dalam arah, dari pengalamannya di vol 3 chapter 4, kencan Lalaport. Tapi, kali ini Hachiman berinisiatif untuk melakukan apa yang Yukino lakukan di kencan Lalaport mereka, yaitu jalan berdampingan.

Awalnya, Yukino keberatan karena bisa menimbulkan gosip. Tapi kita tahu, ini gosip yang mereka inginkan. Yukino memegang lengan Hachiman dan mereka berdua berjalan bersama sampai lobi hotel.

Dari poin ini, saya yakin kalau saya dan para pembaca LN kebanyakan, sudah sama-sama tahu kemana hati Hachiman memilih.

Namun kita tahu bagaimana Hachiman sengaja menggantung perasaan Yui. Bagaimana Hayama menyukai Yukino. Lalu bagaimana ancaman Haruno tentang tinggal sendirian di apartemen. Inilah yang dimainkan Watari di volume-volume selanjutnya untuk menciptakan drama.


Jika hari pertama darmawisata para siswa bergerak bersama-sama dalam lingkup satu kelas, hari kedua bergerak dalam lingkup grup. Tiap grup diberi kebebasan untuk memilih tujuan mereka. Kali ini Grup Hayama dan Miura bergerak bersama-sama, tujuannya ke Desa Uzumasa, dikenal sebagai tempat setting-setting film kolosal.

Ternyata Saki penakut...

Disini, Hachiman menawarkan tangannya untuk membantu Yui berdiri kembali. Jika saya menjadi Yui, saya berpikir kalau Hachiman kali ini lebih terbuka dan aktif, tentunya ini adalah pertanda yang baik...Mungkinkah Hachiman kini mulai berubah menjadi lebih baik?

Keanehan selanjutnya, Tobe dan Ebina tampak akrab di toko sovenir, namun Hayama memilih untuk melanjutkan ke tempat selanjutnya...Bukankah ini bagus? Maksud saya, Hayama ini kan temannya Tobe, Hayama tahu Tobe menyukai Ebina, Hayama menunjukkan supportnya dengan memberi rekomendasi ke Klub Relawan, bukankah normal jika Hayama harusnya berusaha memberikan sedikit waktu lebih agar Tobe bisa berduaan?

Keanehan selanjutnya ketika memanggil taksi. Dua taksi tipe sedan dengan total penumpang 8 orang. Hayama langsung inisiatif mengatur posisinya. Taksi pertama diisi Miura di bagian penumpang belakang, lalu Tobe di tengah kursi belakang. Selanjutnya Ebina di depan, dan Hayama di belakang. Harusnya Hayama bisa mengatur agar Tobe bisa duduk berdekatan dengan Ebina, tapi Hayama memilih untuk tidak melakukannya.

Chapter 7 ditutup dengan adegan minimarket antara Hachiman dan Miura. Cukup lucu alasan Hachiman pergi ke minimarket. Jika Hachiman kembali ke kamarnya dan dipaksa ikut turnamen mahjong kelas 2, maka peluang terakhirnya untuk bisa mandi bersama Totsuka bisa hilang karena hukuman yang kalah akan dilaksanakan pada jam mandi sore.

Intinya, Miura tahu apa yang sedang terjadi, dan meminta Hachiman untuk menghentikannya. Dia beralasan kalau ini demi kebaikan Ebina dan tidak ingin kehilangan Ebina di grupnya hanya karena berusaha menjodohkan Ebina. Meski kita akhirnya tahu kalau ini bullshit. Yang Miura pedulikan sebenarnya bukan Ebina, tapi Tobe. Miura tahu Tobe bakal ditolak dan takut Tobe jarang berkumpul dengan grupnya lagi, artinya peluang untuk mendekati Hayama mengecil.

Sekali lagi, request datang dari Miura, dan ternyata ini bohong belaka. Miura menjadikan persahabatan Ebina sebagai alasan, padahal Miura hanya mementingkan kepentingan pribadinya.

Lalu Miura mempertanyakan Hachiman lagi, harusnya Hachiman sudah tahu kalau Tobe bakal ditolak, karena Yui ada di Klub Relawan, dan Yui harusnya memberitahu fakta itu. Kenyataannya, Yui tidak memberitahukannya. Tentu saja jika Yui memberitahukan itu, maka peluang Klub Relawan mau menerima request Tobe sangatlah kecil. Mau bagaimana lagi kalau gadisnya tidak mau? Apa Klub Relawan mau memaksa?

Kini, Yui ternyata memiliki agenda terselubung juga. Yui memanfaatkan request Tobe untuk mendekati Hachiman.


Ebina menemui Hachiman dan berbicara empat mata dan menegaskan kalau dia mengandalkan Hachiman, artinya ini adalah request pribadi. Ebina ingin melihat keakraban grup Hayama itu dengan jelas.

Mari kita pakai logika disini, mustahil melihat dengan jelas karena ini hari terakhir dan setiap siswa bebas pergi kemanapun tanpa terikat grupnya. Satu-satunya momen dimana Ebina bisa melihat dengan jelas adalah di kelas, setelah darmawisata. Disinilah ini mulai menjadi tricky.

Malam nanti Tobe akan menembak Ebina. Dari Miura, Hachiman tahu kalau Ebina akan menolak Tobe. Jika mengikuti teori Hachiman di chapter 2, maka Tobe akan mulai pergi menjauhi Grup Hayama dan Miura. Artinya, request Ebina ini sebenarnya adalah meminta Hachiman agar melakukan sesuatu, membuat Tobe mengurungkan niatnya untuk menembaknya.

Lagi-lagi, Hachiman mendapati request terselubung, kali ini dari Ebina.

Setelah itu, Hachiman konfrontasi kebenaran sikap Hayama selama ini. Hayama tahu kalau Ebina akan menolak Tobe. Hayama khawatir Tobe akan meninggalkan grupnya. Hayama sangat menikmati persahabatan mereka selama ini, dan meyakini kalau itu adalah persahabatan yang tulus. Meski harus menusuk teman sendiri, Hayama mempercayai itu adalah hal yang benar.

Kembali, Hachiman mendapati fakta kalau Hayama mengakui kalau dia backstab Tobe.

Jika saya menjadi Hachiman, saya akan berpikir seperti ini:

"Sebenarnya, apa yang terjadi dengan grup ini? Semua orang berbohong, dan mempercayai kalau kebohongan itu sesuatu yang dibenarkan, demi persahabatan mereka. Mungkinkah persahabatan yang semacam ini adalah hal yang tulus?"

"Mungkinkah hubungan yang semacam ini adalah hubungan yang sebenarnya?"

"Rela melakukan hal kotor demi persahabatan mereka..."

Hachiman mulai memikirkan sesuatu yang akan dia sesali untuk selamanya...


Pertama, Hachiman di hutan bambu mengatakan dalam monolognya kalau semua orang disana adalah pembohong, kecuali Yukino. Ini artinya Yui juga termasuk di dalamnya. Hachiman tahu kalau Yui memaksa Klub Relawan untuk menerima request Tobe untuk mendekati dirinya. Kalau kebohongan Hachiman tentu kita semua tahu dari volume-volume sebelumnya.

Kedua, Hachiman disini dalam posisi nothing to lose. Yukino menolak berteman dengannya, dan Hachiman menganggap dia kini sendirian. Satu-satunya cara agar seluruh request bisa terpuaskan adalah membiarkan Tobe mengetahui kalau Ebina sedang tidak ingin berpacaran. Hachiman percaya kalau yang dia lakukan itu melindungi persahabatan yang sebenarnya.

Hachiman mengorbankan dirinya agar grup Miura dan Hayama tidak pecah. Namun disinilah fatalnya. Yukino melihat Hayama meminta maaf ke Hachiman paska kejadian. Sama saja dengan mengatakan kalau Hayama meminta Hachiman untuk melakukan itu. Sedang Tobe sendiri menyebut Hayama sebagai sahabat baiknya. Bukankah ini sama saja dengan mengatakan kalau Hayama ini sedang menggadaikan persahabatannya dengan Tobe?

Bagi Yukino, tidak semudah itu. Hayama ini dulunya juga menggadaikan persahabatannya dengan Yukino ketika Yukino dibully semasa SD. Jelas, apa yang Hachiman lakukan kali ini, membantu Hayama, adalah sesuatu yang fatal.

Mungkin Yukino yang melihat adegan itu akan berkata "Sulit dipercaya...".

Yukino secara langsung mengatakan tidak menyukai cara Hachiman barusan dan memilih meninggalkannya. Berbeda dengan Yukino, Yui menangis dan menyinggung Hachiman yang tidak peka dengan sekitarnya.

Sederhananya, Yui meminta Hachiman berubah, berhenti mengorbankan dirinya terus karena ada orang lain yang terluka melihat Hachiman melakukan itu.

Disini, saya mendapati dua hal yang menarik.

Yukino menginginkan Hachiman yang dia kenal kembali lagi.

Yui menginginkan Hachiman berubah seperti yang dia inginkan.

Apa yang Hachiman pilih di volume-volume mendatang menentukan kemana karakter Hachiman akan berkembang.

Sekarang beralih ke adegan atap Stasiun Kyoto. Ebina sengaja menabrakkan dirinya ke Hachiman sewaktu di bus, dan meminta bertemu empat mata.

Apa mungkin Ebina yang susah payah untuk membuat pertemuan empat mata itu terjadi, di tempat sepi, akan membahas sesuatu yang main-main?

Ebina mengatakan kalau dirinya dan Hachiman bisa menjadi sepasang kekasih yang cocok, alias memberi kode kalau Ebina menyukainya. Seperti halnya Yui di vol 5 chapter 6, Hachiman menggantung perasaan Ebina dengan membuatnya seolah-olah candaan.

Yeah, berjalan menaiki tangga yang panjang, jauh, dan berada di tempat sepi untuk sebuah candaan yang tidak lucu.

Ebina mengatakan menyukai bagaimana Hachiman bisa berbicara bebas sesuai hatinya. Lalu Ebina menceritakan kehidupan sosialnya bersama grupnya saat ini. Dan terakhir, Ebina membenci dirinya saat ini.

Mudah saja, Ebina saat ini berbohong kepada dirinya sendiri.

Entah apa itu, apakah sama dengan Yui yang sekedar bergabung grup Miura untuk popularitas? Entahlah...

Hayama, Miura, Ebina, dan Yui berbohong tentang alasan mereka. Tapi ajaibnya, Hachiman tetap mengikuti permainan "mickey mouse" ini dengan memuaskan agenda terselubung mereka.

Jika Hachiman bukan pembohong terbesarnya, lalu siapa lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar