Rabu, 22 Maret 2017

[ FOR FUN ] Oregairu : Memorandums...





Yang akan saya bahas di artikel ini adalah hal yang cukup berat, jika anda hendak mencari bacaan ringan, saya sarankan untuk membaca hal lain. Meski begitu, ini cukup menarik jika anda sengaja datang kesini untuk mencari sebuah kebenaran...

Kali ini saya, akan membahas tentang ketiga memorandum yang ada di volume 10. Jika kita selidiki lebih baik, kita akan menemukan banyak hal yang menarik. Mohon maaf jika bahasa dan gaya penulisannya agak tidak terkontrol, karena jari-jari dan otak sering tidak sinkron jika menjelaskan sebuah analisis.

Seperti biasanya, terserah kepada pembaca hendak percaya atau tidak, jika pembaca punya opini yang berbeda, disarankan untuk menulisnya di kolom komentar.

Buat yang bertanya tentang vol 6.5 chapter 6, saya sedang berusaha mengerjakannya agar tampil dalam satu artikel alias tidak terpotong-potong. Saya berharap para pembaca bersabar untuk itu.

Jadi, apakah kita siap untuk berangkat?




Ketiga memorandum ini mengarah ke tiga tokoh, entah kebetulan atau tidak, volume 10 dan setelahnya memang banyak kaitannya dengan kedua tokoh selain MC disini. Dalam memorandum tersebut, saya menebak Hikigaya Hachiman di memorandum pertama, Hayama Hayato di memorandum kedua, dan Yukinoshita Haruno di memorandum ketiga.

Bodoh jika kita langsung membahas ketiga tokoh tersebut dengan melewatkan sebuah petunjuk penting dalam ketiga memorandum. Biasanya, untuk penyelidikan seperti ini, saya berusaha mencari hal-hal yang secara kebetulan muncul di ketiga memorandum tersebut untuk mencari tahu apa yang Watari berusaha katakan disana.

Jika kita bicara buku yang dibahas, memorandum pertama membahas No Longer Human. Memorandum kedua membahas No Longer Human dan Run Melos! Memorandum ketiga membahas Run Melos! Untuk jenis bukunya, jelas berbeda. Tapi ada sebuah kesamaan yang jelas-jelas terlihat...

Ketiga memorandum membahas buku-buku karya Osamu Dazai.

Apa yang aneh dari hal tersebut?

Kita tahu, banyak sekali referensi buku dan manga selama seri Oregairu. Disini, Watari dalam ketiga memorandum sengaja hanya menaruh buku karya Dazai.

Masalah berikutnya, apakah ini karya Dazai atau si Dazai-nya? Osamu Dazai dalam wikipedia, minimal ada 25 karyanya yang dikatakan terbit secara resmi. Tapi dari 25 lebih buku tersebut, Watari hanya mengambil dua buku saja dan memakainya berulang-ulang. Jika memang ini tentang karya Dazai, harusnya memakai judul yang berbeda-beda, bukan dua judul buku yang dipakai berulang.



Buku pertama yang dibahas, No Longer Human. Buku terbitan 1948 ini, dikatakan menggambarkan keinginan Osamu Dazai sendiri, alias semacam buku hariannya. Kebenarannya sendiri, dibawa hingga mati oleh Osamu Dazai.

Kisah Yozo Oba yang konon katanya si Dazai sendiri, mirip kisah Hachiman disini. Disana, Yozo Oba memilih gadis yang mengenalnya hanya sebagai pria lucu dan ramah yang akhirnya membuatnya masuk rumah sakit jiwa di ending cerita.



Run Melos! adalah karya Dazai yang terbit tahun 1940. Bercerita tentang Raja Dyonis yang tidak pernah mempercayai siapapun, bahkan keluarganya sendiri. Lalu ada seorang penggembala bernama Melos yang berusaha melawan tirani Dyonis dan berusaha membunuhnya, namun gagal dan tertangkap.

Jelang eksekusi, Melos memohon eksekusi ditunda 3 hari agar dia bisa menghadiri pernikahan adik perempuannya. Raja Dyonis menyetujui hal itu dengan syarat, teman Melos bernama Selinuntius dijadikan sandera. Jadi jika Melos tidak kembali, maka Selinuntius yang akan dieksekusi menggantikan dirinya.

Setelah menghadapi banyaknya rintangan dan bahaya, Melos berhasil kembali tepat pada waktunya dan akhirnya mereka berdua diberi pengampunan oleh Raja Dyonis.

Sebenarnya, Raya Dyonis mendapatkan sebuah pelajaran berharga kalau diluar sana ada hubungan saling percaya dan tulus, dan itulah yang terjadi antara Melos dan Selinuntius. Hikigaya Hachiman dulunya adalah Raja Dyonis tersebut, namun kini dia berusaha untuk mempercayai seseorang yang berharga baginya. Namun, Raja Tiran lainnya meragukan akan adanya hubungan tulus tersebut dan berusaha memberikan cobaan kepada Hachiman.


x x x x x


Dalam memorandum kedua, pernyataan Hayama kalau dia selama ini hidup dengan menerima ekspektasi dan berpura-pura menjadi pria baik, adalah sebuah cerminan tentang apa yang Hachiman jalani hingga saat ini.

Hachiman tidak menjadi dirinya sendiri, malahan dia berusaha memenuhi ekspektasi orang-orang tentang dirinya. Contoh paling mudah adalah ending vol 7 dimana Hachiman memenuhi ekspektasi semua orang yang memberi request, tanpa menyadari kalau dia melukai orang lain.

Bedanya, di volume 10 kebenaran sikap Hayama ini terkuak, namun Hachiman terus menjalani hidupnya dengan berpura-pura memenuhi ekspektasi orang lain. Memenuhi ekspektasi Yui yang menyukainya. Disini, besar harapan saya kalau ending vol 11 chapter 9 adalah awal bagi Hachiman untuk mengatakan kebenarannya kepada Yui.



x x x x x



Memorandum pertama jelas-jelas menggambarkan Hachiman sebagai Yozo Oba dalam No Longer Human. Bedanya, Yozo Oba sudah mengambil pilihan untuk bersama gadis yang hanya tahu kalau dia adalah pria yang ramah dan lucu. Padahal, Yozo Oba ini adalah pria yang suka berhura-hura, bermain dengan PSK, dan bermabuk-mabukan. Akhirnya, istrinya tidak tahan dengan Oba dan mengirimnya ke rumah sakit jiwa.

Namun, Hachiman belum sampai dalam tahap "memilih" gadis tersebut secara resmi. Tanpa saya sebut siapa gadisnya, anda sendiri sudah tahu siapa dan siapanya.



x x x x x


Memorandum ketiga, tentang Haruno yang menganggap kalau Hachiman dulunya adalah seperti dirinya, tidak pernah mempercayai orang lain. Namun, kini Hachiman dan adiknya saling percaya satu sama lain. Haruno mempercayai kalau sebenarnya adiknya itu hanya memanfaatkan Hachiman, persis seperti perlakuan Ibunya selama ini. Haruno percaya kalau hidup dengan hanya mempercayai diri sendiri, bukan orang lain, adalah jalan hidup yang diyakini benar, dan Hachiman harusnya seperti itu juga.



...........



Uniknya, ketiga memorandum tersebut adalah masalah terakhir dalam cerita light novel ini. Masalah memorandum pertama dan kedua sendiri sepertinya mulai diselesaikan di ending volume 11. Namun, masalah memorandum ketiga ini harusnya diselesaikan pada volume 12. Mustahil rasanya melewati volume 12 tanpa adanya konfrontasi kebenaran antara Hachiman dan Haruno.

Mungkin, Watari mengambil dasar ceritanya berdasarkan kedua karya Dazai ini. Jika tidak, sulit rasanya mengatakan kalau kedua karya tersebut tidak memberikan pengaruh dalam cerita Oregairu ini.

Entah kebetulan atau tidak, di prolog volume 11 juga terdapat monolog Yui dan Yukino, err sebenarnya hanya tebakan saja. Disana Yui mengakui situasinya setelah melihat kejadian UKS di vol 10 chapter 7. Sedang Yukino, merasa "galau" dengan perasaannya.

Saya juga merasa "annoying" dengan keputusan Hachiman untuk berbohong ke Yui, dan menjadi apapun ekspektasi Yui. Mungkin ada benarnya kalau waktu-lah yang akan memisahkan mereka secara natural suatu hari nanti, misalnya kelulusan. Tapi, bukankah itu akan menjadikan Hachiman sebagai orang yang Hachiman benci selama ini?

Kita ingat di vol 1 chapter 1 Hachiman dengan santainya mengatakan kalau orang yang berpura-pura menjadi orang lain adalah orang yang melarikan diri dari kenyataan, dan dia tidak hidup dengan idealisme seperti itu. Idealisme semacam itu adalah idealisme orang-orang yang hidup dalam komunitas sosial, seperti Miura Cs dan Hayama Cs.

Hachiman harusnya menjadi orang dalam volume 2 chapter 5, konfrontasi kebenarannya. Namun, vol 6 chapter 5, Hachiman memutuskan untuk memaafkan Yukino. Hachiman membuat pengecualian. Tentunya, keputusan ini mudah sekali untuk ditebak...Hachiman menggunakan perasaannya daripada logikanya.

Hanya satu kalimat saya untuk hal ini...Betapa luar biasanya efek cinta ditolak sehingga membuat seorang pria meninggalkan jalan hidupnya dan memilih untuk tidak percaya kepada siapapun, bahkan jika kejadian itu sudah terjadi dua tahun yang lalu.




Tentang Osamu Dazai


Osamu Dazai sebenarnya adalah nama pena, nama aslinya adalah Shuji Tsushima, kelahiran tahun 1909. Setelah penulis idolanya meninggal karena bunuh diri, Dazai mulai mabuk-mabukan, main perempuan, dan mulai menggemari buku "kiri".

Dazai lalu "kawin lari" dengan seorang geisha yang dibuang oleh keluarganya. Namun, beberapa tahun kemudian dia meninggalkan istri dan anaknya demi menikahi janda seorang prajurit perang dunia. Dazai tewas setelah bunuh diri bersama janda tersebut di kanal Tamagawa pada tahun 1948.


Saya tidak tahu apakah biografi Dazai sendiri ada hubungannya dengan topik ini, tapi jika No Longer Human diyakini curahan hati Dazai sendiri, maka endingnya juga tidak jauh berbeda dengan bunuh diri di real life. Tunggu dulu, apakah anda familiar dengan cerita di atas?

Yeah, cerita tersebut adalah ending vol 8 dan awal vol 9 tentang pengandaian Hachiman mengenai kisahnya dengan Yukinoshita Yukino. Disitu, Hachiman mengandaikan kalau ceritanya punya save poin seperti dalam sebuah game simulasi. Jika ada "stuck" seperti situasinya saat ini dengan Yukino, maka dia tinggal kembali ke simpan posisi terakhir dan terus mengulangnya hingga jalannya tidak "stuck" lagi.

Sayangnya, Hachiman bukanlah orang yang memiliki pilihan tersebut. Pilihan itu hanya dimiliki oleh orang-orang dengan level di atas dirinya, orang seperti dirinya hanya bisa menjalani rute yang bisa dipilih tanpa bisa kembali ke awal.

Disini, Dazai mengandaikan dirinya adalah Yozo Oba (jika benar). Namun, pilihan Dazai tersebut hanya membawanya ke ending yang sama buruknya dengan bunuh diri, yaitu menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Bahkan sang Tuhan (penulis cerita) itu sendiri membuat ceritanya seolah-olah kalau adanya titik save poin itu adalah sebuah kebohongan.

Kita tidak bisa mundur lagi untuk mengevaluasi lagi pilihan-pilihan yang kita miliki, karena itu hanya akan membuat kita terjebak dengan masa lalu. Keputusan yang benar adalah menghadapi apa yang ada di depan kita dan terus maju ke depan. Situasi dimana kita tidak menemukan jalan keluar akan terjadi jika kita selama ini hidup dengan menipu diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar