Minggu, 04 Oktober 2015

[ TRANSLATE ] Oregairu Vol 11 Chapter 4 : Dan kemudian, kegembiraan dan kekhawatiran dari para pria baru saja dimulai (para gadisnya juga)



x Chapter IV x







  Beberapa hari telah berlalu semenjak pertemuan yang merepotkan itu terjadi.

  Setelahnya, Klub Relawan tidak memiliki kegiatan yang signifikan. Yang kami kerjakan hanyalah memberikan saran ini dan itu ke Isshiki yang terus datang ke Klub.

  Di lain pihak, Isshiki sepertinya mulai mengerjakan tugasnya dengan rajin. Meskipun jam sekolah sudah usai, di beberapa kesempatan aku masih melihatnya berlarian kesana-kemari dari tempat ini ke tempat itu.

  Kebetulan juga, Wakil Ketua terlihat bersama dirinya membawa banyak sekali tumpukan dokumen, dia terlihat tertekan. Juga, aku sering tidak sengaja melihat Sekretaris OSIS-chan mengatakan kepadanya. "Kamu pikir siapa diriku? Tolong bagi pekerjaannya kepadaku, Wakil Ketua".

  Ngomong-ngomong, karena hari ini adalah hari pelaksanaan kegiatan eventnya, para Pengurus OSIS terlihat sibuk sepeti biasanya. Ini agak berbeda dengan Event Natal sebelumnya.

  Aku bisa mendengarkan suara-suara kesibukan itu ketika berada di depan Community Center. Meskipun datang lebih awal, tujuan datang kesini adalah untuk membantu mereka, tidak, aku tidak membahas tentang diriku, aku membahas Yukinoshita.

  Oleh karena itu, aku akan berjalan dengan santai, tuan Community Center. Meski terakhir kali aku kesini ketika Natal, tampaknya tidak ada yang berubah dari tempat ini.

  Setelah memarkirkan sepedaku di dekat parkiran mobil, kami bertiga berjalan bersama-sama ke Community Center seperti sebuah tempat yang familiar bagi kami.

  Aku bisa melihat para Pengurus OSIS berjalan kesana-kemari, mengikuti instruksi Isshiki untuk menyiapkan eventnya.

  Baru saja sampai di depan pintu, Isshiki melihat kedatangan kami dan berjalan menuju arah kami. Dia memeluk tumpukan kertas dengan berbagai tulisan terlihat di kertas itu.

  "Ah, Senpai. Kau datang lebih awal."

  "Yup."

  Mengikuti salamku, Yukinoshita dan Yuigahama yang berada di belakangku memberikan salamnya.

  "Hello, Isshiki-san."

  "Yahallo~! Apa ada yang bisa kami bantu?"

  Mendengar pertanyaan Yuigahama, Isshiki seperti memikirkan sesuatu.

  "Hmm. Ah, ini, bantu aku untuk menaruh ini. Taruh saja ini di dekat pintu masuk, aku akan menjelaskannya secara detail nanti."

  Sambil mengatakannya, Isshiki memberi kami sebuah kertas berukuran B2 yang terlihat dibuat dengan tergesa-gesa. Well, meskipun ini seharusnya adalah sebuah poster, itu seperti buatan seseorang yang menggambarnya dengan spidol berwarna dengan bermacam-macam tulisan di atasnya. Selain tulisan-tulisan tentang informasi, disitu juga ada gambar seperti ilustrasi, semacam hati, coklat, atau emotikon di kertas ini. Mungkin ini lebih tepat dikatakan sebuah tulisan tangan berukuran besar daripada sebuah poster.

  Meskipun posternya terkesan dibuat terburu-buru, kupikir tidak jelek-jelek amat.

  Masalahnya ada di isi yang tertulis di poster itu.

  [Menerima orang-orang yang belum berpengalaman! Tidak ada batas kuota! Suasana seperti di rumah sendiri! Sangat berguna di masa depan!]

  Dilihat dari sisi manapun, ini seperti sebuah iklan dari perusahaan kriminal...'suasana seperti di rumah sendiri' berarti suasananya akan sangat keras. Karena suasana seperti di rumah sendiri, artinya mereka tidak akan segan-segan memperlakukanmu sebagaimana orang terdekatnya.

  "Kalau kamu cuma ingin posternya tertempel, kurasa tidak masalah untuk menyerahkannya ke kami."

  Isshiki tampak sedang berpikir sambil melihat ke arah langit ketika mendengar kata-kata Yukinoshita.

  "....Ah. Tidak, tempatnya sekarang sedikit kacau, kupikir biar aku saja yang menaruh posternya."

  Apa itu alasannya berpikir dari tadi? Gadis ini hanya ingin santai-santai saja...Ketika aku memikirkan hal itu, tentunya, keduanya tampak memikirkan hal serupa denganku.

  "...A, ahaha. Alasannya tampaknya sedikit lemah."

  "Isshiki-san, tidak perlu membuat-buat alasan untuk tidak kembali ke dalam."

  Yuigahama tertawa kecil, sedang Yukinoshita tersenyum kecut ke arahnya.

  "I-Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Maksudku, disini benar-benar tidak ada yang bisa kukerjakan."

  Lalu, kenapa sikapnya begitu...Ketika aku mencoba mencari jawabannya, Isshiki sepertinya lelah sekali untuk menjelaskannya.

  "Bukankah jumlah pria dan wanita di Pengurus OSIS 1:1? Juga, sepertinya Sekretaris-chan dan Wakil Ketua sering terlihat berduaan? Lagipula, itu, ... , ah, banyak hal telah terjadi ~✰"

  Dengan alasan-alasan yang ambigu itu, dia berusaha mencairkan suasananya. Yang membuatku kesal adalah bagaimana dia memotong kata-katanya di tengah kalimat, tetapi itu tidak masalah karena dia terlihat manis ketika mengatakannya.

  ".....?"

  "Ah, a...., aku paham sekarang."

  Yukinoshita memiringkan kepalanya seperti tidak paham maksud Isshiki. Yuigahama sepertinya paham apa yang terjadi. Aku sendiri, bisa dikatakan hanya memahami sedikit maksudnya.

  Yang menjadi masalah adalah bukan pekerjaannya apa, tetapi orang yang mengerjakan pekerjaan itu terlihat memiliki hubungan mesra dengan pekerja yang lain. Ini sering terjadi dalam dunia kerja.

  Seorang manajer toko, berkencan dengan seorang gadis SMA. Lalu, gadis itu ketahuan berkencan dengan pegawai pria lain di toko tersebut. Hasilnya, si manajer membully pria itu. Tempat kerja seperti itu sangat sulit untuk aku tempati.

  ....Well, hal-hal seperti itu sering terjadi di komunitas. Sungguh, itu sering terjadi.
[Note: Ini sebenarnya pengalaman Hachiman sendiri di volume 9 chapter 5. Dimana Yukino cemburu kepada Hachiman yang sering berduaan dengan Iroha. Setelah itu, Yukino menyuruh Hachiman tidak usah datang lagi ke klub. Yukino = manajer, Hachiman = pegawai.]

  Karena ini cukup umum, kupikir semua orang tahu situasi seperti ini.

  Tapi, tidak ada yang tahu solusinya seperti apa.

  Lalu ada yang menepuk punggungku dari belakang.

  "Tolong kerjakan secepatnya! Kalau bisa, lakukan pelan-pelan!"

  "Kamu sepertinya sangat ahli membuang-buang waktu. Meski ini tidak masalah, tetapi disini mulai dingin. Aku akan mengerjakannya secepatnya."

  Antara luar dan dalam Community Center, dipisahkan oleh pintu kaca ini. Udara dingin mulai masuk ke tubuhku, membuatku menggigil.

  Melihat ke arah langit, cahaya matahari masih bersinar cerah, menandakan bahwa kita masih punya banyak waktu sebelum malam tiba.

  Embusan napas berubah menjadi asap putih yang menghilang begitu saja seperti ke surga. Mataku mengikuti fenomena itu, mencoba melihat kemana mereka pergi.








*   *   *








  Setelah melebarkan posternya, kami mencari tempat yang cocok untuk menaruhnya.

  Dibandingkan beberapa hari sebelumnya, tiupan angin terasa lebih lemah dari sebelumnya. Karena itu, kertas ini tidak tertiup begitu saja ketika dibuka.

  Ketika kami melebarkan kertasnya, Isshiki kembali dari minimarket dengan membawa plastik belanjaan, dia mengatakan hendak membeli plester perekat.

  "Tampaknya udara mulai dingin. Ini, untukmu."

  Dari tas tersebut, dia memberikan beberapa botol teh, yang mungkin dia beli bersama dengan plester. Dia lalu memberikan botol-botol itu ke Yuigahama dan Yukinoshita.

  "Terima kasih."

  "Whoa...ini hangat sekali."

  Yuigahama memegang botol itu dengan kedua tangannya, lalu menempelkannya ke wajahnya untuk merasakan kehangatannya.

  "Ini, Senpai juga."

  "Oh..."

  Yang kuterima adalah sekaleng MAX COFFEE. Gadis ini tampaknya tahu banyak tentangku.

  Kubuka kalengnya, dan kuminum seteguk untuk menghangatkanku.

  Langit terasa cerah, tanpa adanya awan yang terlihat. Ini pertanda besar kalau malam nanti akan sangat dingin.

  Aku kadang heran, mengapa semakin cerah langitnya, semakin dingin malamnya.

  Sebenarnya, ini tidak terlalu mengejutkan. Cukup bisa diterima jika kita mengetahui konsep radiasi matahari.

  Atau paling sederhananya, nama musimnya sudah memberitahu seperti apa cuacanya. Musim dingin = dingin.

  Sebelum pekerjaannya kumulai, aku minum seteguk lagi MAX COFFEE-ku.

  Pertama-tama, menempelkan poster ini ke jendela kaca di dekat pintu masuk Community Center.

  "Ini..."

  "Terima kasih."

  Yuigahama memberiku posternya, dan keempat sudutnya sudah ditempeli plester 2 arah. Terakhir, adalah menempelnya dengan menekan keempat sudut tadi.

  Untuk mencari posisi yang pas, aku putuskan untuk menggerak-gerakkann posternya secara perlahan sebelum menekan sudut poster tersebut.

  "Ini oke?"

  Aku memalingkan pandanganku untuk mencari pendapat mereka, Yukinoshita memberiku pendapatnya.

  "Terlihat miring."

  "Benarkah? Kupikir ini sudah lurus?"

  Ketika aku agak ragu, Yukinoshita kembali menegaskan.

  "Itu terlihat miring, mungkin bagimu tidak, tapi disini terlihat begitu."

  "Oh, cukup meyakinkan...tidak, kupikir barusan cukup ambigu? Ngomong-ngomong, 'benar' sendiri itu artinya sebenarnya apa?"

  Yukinoshita menyentuh rambutnya yang di bahu dan menatapku.

  "Tidak ada sesuatu di dunia ini yang bisa menjelaskan kepada kita apa arti dari 'benar'. Yang ada hanyalah definisi-definisi 'benar' yang disepakati orang-orang. Jadi yang barusan kukatakan juga berlaku untukmu, begitu juga diriku yang mengatakan geser sedikit ke kiri poster itu."

  "Kata-katamu yang barusan juga agak ambigu. Oke, bagaimana kalau begini?"

  "Kalau begini, kurasa selesai."

  Setelah Yukinoshita menyetujuinya, berarti aku tinggal menaruh poster yang sama ke tempat selanjutnya. Lokasi selanjutnya adalah papan pengumuman yang menghadap ke jalan. Aku ambil posternya dan mulai menggerak-gerakkan posternya untuk mencari posisi yang pas.

  Yukinoshita mengikuti diriku. Yuigahama tampaknya mengikuti Yukinoshita bersama dengan Isshiki.

  "Hikki, ke atas sedikit. Ke atas!"

  "Itu terlalu ke atas. Turunkan sedikit."

  "Eh, daripada begitu, apakah lebih baik jika kamu gerakkan ke kiri terlebih dahulu?"

  ...Woi kalian. Bisa tidak satu orang saja yang memberi instruksi?

  Ini seperti kiri-kanan, kiri-kanan. Menggerak-gerakkan poster ini mengikuti instruksi mereka seperti memasukkan kode KONAMI. Meski begitu, anak SD jaman sekarang tidak begitu mengerti mengenai kode KONAMI.
[Note: Game Konami yang rilis tahun 1980-1990-an untuk mesin game sejenis SEGA, Nintendo, Spica, dll selalu memiliki ciri khas. Player bisa memasukkan kode khusus sebelum memulai permainan. Contohnya game Contra, menekan kiri-kanan-kiri-kanan-select-start akan memberikan nyawa x30 daripada x3 ketika bermain seperti biasa. Ini menurut pengalaman saya sendiri. Nyahaha...]

  "Mari kita biarkan saja posisinya seperti ini. Apa kita masih ada tempat lagi yang harus ditempelkan poster?"

  Aku menekan poster tersebut untuk merekatkan perekatnya. Isshiki lalu mencondongkan kepalanya sambil memegangi kedua tangannya yang ditutupi lengan bajunya yang terlalu panjang.

  "Well...kurasa ini cukup. Tidak banyak orang yang lewat sini. Ini cuma sebagai tanda kalau ada event yang digelar disini.

  Begitu ya...Kalau cuma mengharapkan teman dan kenalan saja untuk hadir di event ini, maka ini lebih dari cukup. Kadang ada kejadian aneh meskipun sudah datang ke alamat yang benar, mereka tetap mengatakan "Ini tempatnya? Akan cukup memalukan kalau kita salah tempat, jadi aku pulang saja". Tanda adalah hal yang penting! Terima kasih kepada tanda-tanda itu, sehingga aku mengurungkan niatku datang wawancara kerja beberapa kali.

  Meski begitu, aku sempat berpikir...orang-orang semacam apa yang datang ke event kali ini...Pekerjaan kami hanyalah membantu penyelenggaraan event. Aku tidak paham tentang detail event dan undangannya.

  Miura dan Ebina-san datang ke Klub, begitu juga Kawasaki, bisa dikatakan kalau ketiganya dipastikan datang. Selain mereka, Hayama, yang ditugaskan untuk menjadi pencicip rasa, kemungkinan besar akan datang...Ketika aku memikirkan hal ini, beberapa orang yang cukup familiar mulai datang ke tempat ini.

  Yuigahama yang melihat kedatangannya, melambaikan tangan untuk menyapanya.

  "Ah, itu Hina dan yang lain. Yahallo!"

  "Halo Halo. Tolong bimbingannya untuk hari ini."

  Melihat rambu penyeberangan berubah dari merah ke hijau, Ebina-san menyeberangi jalan. Seseorang terlihat bersamanya, itu adalah Tobe.

  "Hello!"

  Apa-apaan dengan salam itu? Ebina-san mulai mengobrol dengan Yuigahama.

  Aku sempat berpikir kalau Tobe akan mengganggu seperti biasanya, Miura, yang mengikuti di belakang mereka, terlihat sangat pendiam.

  Miura kadang-kadang menatap ke mereka, lalu membetulkan posisi tasnya dari tadi, disertai dengan gerakan tangannya yang bermain-main dengan rambutnya. Dia tampaknya cukup cemas.

  Mau bagaimana lagi...Lagipula, dia akan memberikan si pria coklatnya di event ini.

  Meskipun aku tidak tahu apakah dia bisa mengundangnya untuk datang kesini, tapi Miura tampaknya berhasil mengundang Hayama untuk datang kesini.

  Ngomong-ngomong, dia sudah lolos dari stage pertama. Sekarang, Miura hanya perlu membuat coklatnya dan requestnya ke Klub selesai. Aku merasa lega jika memikirkan itu. Aku mengambil kaleng MAX COFFEE yang kutaruh di dekat tangga, lalu meminumnya perlahan-lahan. Lalu, terdengar suara langkah yang terburu-buru.

  Isshiki tiba-tiba menuju ke arah sini.

  "Hayama-senpai, terima kasih sudah datang hari ini."

  Sambil mengatakan itu, Isshiki dengan cepat langsung berada di sisi Hayama. Meskipun Miura menatapnya dengan tajam, Isshiki tidak mempedulikannya dan mengusir tatapannya itu dengan menebar senyum. Ah ah, seorang penghalang di depan Miura kini terlihat jelas...

  "Ya, Iroha...Ah, apa benar-benar tidak apa-apa bagiku datang kesini? Aku tidak pernah tahu caranya membuat manisan, jadi kupikir aku tidak akan banyak berguna."

  Hayama, yang sekarang terjebak antara Miura dan Isshiki, terlihat tersenyum dengan terpaksa. Oleh karena itu, Miura menepuk pundaknya dengan lembut.

  "Tidak perlu khawatir soal itu. Maksudku, Hayato bisa sangat membantu jika mau memberikan pendapatnya nanti..."

  "Maksudku begitu. Kalau begitu, kuserahkan urusan mencicipi ke Hayama-senpai!"

  Miura dan Isshiki mencoba mencegah Hayama pergi meninggalkan tempat ini, atau lebih tepatnya mereka mencoba menjebaknya dengan suara yang malu-malu dan kata-kata yang menyudutkan. Hayama tersenyum seperti biasa.

  "Ngomong-ngomong, ayo kita masuk."

  "Benar juga, kita belum selesai dengan persiapan yang lain."

  Baik Yukinoshita dan Yuigahama menganggukkan kepalanya seperti mengkonfirmasi sesuatu, Ebina dan yang lain mengikuti dari belakangnya menuju Community Center.

  Hayama juga, berusaha melepaskan dirinya dari Miura dan Isshiki, dan mengikuti mereka ke Community Center.

  [Pria itu sedang dalam masalah serius...ahaha] Aku memikirkan hal tersebut ketika mengamatinya sambil meminum MAX COFFEE-ku. Mataku kemudian bertemu dengan Hayama.

  "Hei."

  Dengan sapaan pendek, Hayama memberitahu Miura dan Isshiki untuk pergi lebih dulu dengan matanya.

  Keduanya memiringkan kepalanya dengan penuh tanda tanya sambil berjalan menuju aula. Setelah tersenyum ke mereka, Hayama menatapku.

  "Hikigaya, apa kamu akan menjadi pencicip masakan juga di event ini?"

  "Well, kemungkinan begitu."

  "...Jadi, seperti ini ya."

  Mendengarkan jawabanku, Hayama tampaknya sedang berusaha memikirkan sesuatu dan tertawa.

  "Apa...?"

  Matanya melihat ke arahku seperti telah melihat segalanya, dan senyumannya terlihat seperti meminta belas kasihan.

  Caranya melihatku seperti memberitahuku kalau diriku memiliki nasib yang sama dengannya, sangat mengangguku.

  Karena itu, kata-kataku tadi agak sedikit tajam.

  "Ah, tidak apa-apa. Kupikir kau ini memang sangat cocok untuk pekerjaan ini."

  "Huh?"

  "Kamu suka hal-hal yang manis, benar tidak?"

  Hayama mengatakannya sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah MAX COFFEE di tanganku. Tidak, well, aku memang cukup sering meminum MAX COFFEE belakangan ini...

  "Dari situ." Hayama lalu menambahkan alasannya, sebelum menyusul Miura dan Isshiki yang menunggunya di aula.

  Whoa, tadi berbahaya sekali. Aku hampir saja mulai menyukainya karena dia tahu kalau aku menyukai MAX COFFEE. Meskipun, sudah pasti aku tidak akan menyukainya.

  Aku meminum habis MAX COFFEE, meremas kalengnya, meskipun aku cukup yakin kalau aku tidak bisa menghancurkannya menjadi potongan kecil.

  Setidaknya, pekerjaan tentang poster ini sudah selesai.

  Meskipun aku tahu kalau masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di dalam Community Center, aku tidak bisa berdiri dan diam saja disini, aku harus melakukan sesuatu.

  Dan kemudian, pekerjaanku selanjutnya sudah menunggu...








*   *   *







  Meski diriku sudah siap dengan pekerjaan selanjutnya, aku tidak pernah berpikir kalau pekerjaanku selanjutnya adalah pekerjaan kasar.

  Banyak sekali kotak karton, besar dan kecil, ditaruh di tengah aula. Tampaknya kotak ini berisi coklat, gula, soda kue, dan bahan-bahan sejenis yang sudah dipersiapkan para Pengurus OSIS.

  Pekerjaanku kali ini, adalah memindahkan ini ke ruangan memasak di lantai 2.

  Meskipun aku mengapresiasi mereka sudah mengirimkan kotak-kotak ini ke aula, tetapi aku berharap mereka membantu lebih jauh dengan mengantarnya ke lantai dua...Well, setidaknya aku tidak disuruh mereka untuk menemani mereka berbelanja barang-barang ini.

  "Baiklah, mari kita pindahkan ini secepatnya."

  Tobe menggulung lengan bajunya, dan mengangkat kotak itu. Lalu ada pria lain lagi, Wakil Ketua. Ketiga orang yang terpilih ini, tidak peduli berapa kali aku memikirkannya, yang memilih orang-orang ini pasti Isshiki Iroha...Orang-orang yang berada dalam daftar korban Isshiki Iroha. Ini harus juga digarisbawahi kalau Hayama-senpai tidak dilibatkan dalam pekerjaan kuli seperti ini.

  Mengangkat kotak-kotak penuh material ke dalam, menaiki tangga, membutuhkan usaha yang luar biasa.

  "Hmmmphh....Ini sangat berat sekali."

  Tobe yang berada di depan yang awalnya bersemangat, kini mulai menaiki tangga dengan agak sempoyongan, seperti sadar akan beratnya kotak ini.

  Oleh karena itu, Wakil Ketua yang berada di belakangku berbicara untuk meminta maaf.

  "Maaf, karena hanya ada beberapa pria saja yang hadir disini, jadi kalian berdua merupakan bantuan yang sangat berarti."

  "Eh, ini bukan masalah..."

  "Memang. Well, aku sendiri sudah terbiasa dengan hal ini."

  Tobe memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah kami dengan segenap tenaga. Lalu dia tersenyum. Ugh, menyebalkan.

  Sangat berbahaya memalingkan pandangan ketika sedang berjalan menaiki tangga. Juga, potong rambutmu yang jelek itu.

  Meski begitu, Tobe sebenarnya adalah orang yang baik karena dia tidak komplain ketika Isshiki memerintahnya. Wakil Ketua juga seperti itu, atau bisa jadi dia memang diberikan banyak sekali tugas karena dia terlihat seperti orang yang lemah untuk menolak.

  Dengan energi terakhir, kami bertiga akhirnya tiba di ruang masak.

  Yuigahama dan Yukinoshita sudah berada disini. Mereka sedang menaruh peralatan memasak sekaligus mensetting tiap mejanya.

  Miura, Ebina-san, dan Hayama juga mengikuti instruksi dari para Pengurus OSIS dan membantu mereka mensetting mejanya.

  Ngomong-ngomong, kami langsung menuju ke Isshiki untuk bertanya dimana kami harus menaruh kotak ini.

  "Terima kasih atas kerja kerasnya."

  Mendengar kata-kata apresiasi dari Yuigahama, kami menaruh kotak tersebut di lantai. Lalu, Yukinoshita datang untuk memeriksa isi kotak-kotak tersebut.

  "Isshiki-san, apakah bahan-bahan ini sudah dibagi menjadi bagian-bagian kecil?"

  "Ya Ya. Yang tersisa hanyalah membagikannya ke tiap meja dan kita siap untuk memulai.

  Isshiki menjawabnya sambil menganggukkan kepalanya, menghitung kotak-kotak tersebut.

  "Tampaknya semua kotaknya sudah disini. Ayo kita buka dan membagikannya."

  Menerima perintah Isshiki, Wakil Ketua membawa kotak tersebut dengan antusias dan menuju ke meja Sekretaris-chan.

  Baik diriku dan Tobe, mulai membuka plester kotaknya.

  Mendengarkan orang-orang membicarakan tentang ini dan itu ketika membuka kotak, memberiku suasana seperti eventnya sudah dimulai. Orang yang bisa menangkap suasana ini mungkin Tobe. Dia daritadi menggoyang-goyangkan rambutnya, seperti sangat bersemangat.

  "Seperti yang diharapkan, event seperti ini memang membuatmu bersemangat. Ah, Irohasu tampaknya sangat cocok menjadi Ketua OSIS."

  "Iyalah, kan aku Ketua OSIS! Ngomong-ngomong, aku masih menjabat sebagai manajer Klubmu. Jadi kalau nanti cuacanya sudah mulai hangat, aku akan pergi dan menghadiri Klub lagi."
[Note: Iroha masih menjabat Manajer Klub Sepakbola dimana Tobe menjadi anggota disana dan Hayama sebagai Ketua Klub plus Kapten Tim. Iroha dikenalkan di Novel pada timeline Juni, sebelum Liburan Musim Panas. Di Vol 7.5 ada turnamen kendo di bulan Juni, Yui/Hachi/Yuki mengenali Iroha dari sana. Jadi, sebenarnya mereka kenal Iroha sejak lama.]

  Tidak, tetaplah hadir meskipun cuacanya dingin, itu kan aktivitas Klub...

  Mendengar respon ceria Isshiki, Tobe tertawa sambil mengacungkan jempolnya dan berkedip sesekali. Dia memang membuatku gugup.

  Setelah membuka kotak tersebut, kami membagikan coklat dan bahan lainnya yang akan menjadi bahan makanan pada hari ini.

  Melihat hal itu, Tobe tampaknya sedang memikirkan sesuatu.

  "Ah, coklatnya terlihat enak. Aku ingin mencicipinya."

  "Huh?"

  Tobe berdiri dan melihat ke arah sekitarnya, lalu melambaikan tangannya perlahan ke kami seperti meminta kami untuk berkumpul.

  "Apa? Mau cerita hal yang rahasia?"

  "Sebenarnya aku agak malu untuk mengatakannya..."

  Yuigahama tiba-tiba ikut bergabung kesini, wajahnya terlihat antusias. Yukinoshita, entah darimana juga berkumpul kesini. Lalu, kami membentuk sebuah formasi lingkaran.

  Sekali lagi, Tobe memainkan rambutnya di sekitar lehernya dengan jemarinya. Meskipun dia terlihat gugup, dia mulai membuka mulutnya dengan malu-malu. Oi, ini benar-benar tidak imut!

  "Ah, bagaimana ya? Bukankah hari ini tentang membuat coklat? Setelah memikirkan itu, apakah mungkin bagiku untuk ambil bagian dalam kegiatan ini...bagaimana?"

  Apa maksudmu dengan pendapat kami?

  Ngomong-ngomong, ketika kamu memang ingin mendekatinya, kamu akan berakhir dengan ditolak ataupun dia akan menghindarimu. Kalau kamu memang benar-benar serius, kamu harus bersikap lebih low-profile.

  Meski begitu, tampaknya hanya aku saja orang di ruangan ini yang tertarik dengan orang yang low-profile. Para gadis biasanya tidak seperti itu.

  "...Ah, maksudmu tadi, kamu ingin dekat dengannya selama event ini dan mendapatkan coklat darinya?"

  Melihat tidak ada satu orangpun merespon, aku tidak ada pilihan lain selain menjadi orang yang menyimpulkan maksudnya. Tobe langsung menunjuk ke arahku dengan jari telunjuknya.

  "Itu maksudku! Ya kurang lebih begitu."

  Mendengar hal itu, Isshiki melihat Tobe dengan jijik.

  "Meskipun aku tidak tahu kamu sedang mengincar siapa, tetapi aku merasa kalau itu tidak akan berjalan dengan baik. Mencoba mendapatkan perhatiannya selama event hanya untuk mendapatkan coklat darinya adalah hal yang menjijikkan. Lebih baik jika kamu bersikap low-profile."

  "Oh, oh..."

  Irohasu sangat tajam...Tobe seperti kehilangan kata-kata untuk membalasnya, dan dimulailah pencarian untuk mencari solusi situasi yang cukup aneh ini.

  Lalu, Yukinoshita menjawab ekspektasi itu. Dengan tangan di dagunya, dia memberikan pendapatnya.

  "Tapi, apa yang Isshiki-san katakan memang masuk akal...Jika melihat ada orang yang berkeliaran kesana-kemari dengan enerjik dan mengobrol tidak jelas, memang cukup membuat depresi."

  "....."

  Tobe tampaknya kehilangan kata-katanya. Lalu, kenapa Irohasu mengatakan "Aku tahu khan..." secara manis ke Yukinoshita-san sambil memegangi bahunya...

  Ketika aku memikirkan 'respon mereka tidak kasihan dengannya', Yuigahama berkata.

  "A, un...tapi, jika mereka membuat coklatnya, berarti mereka memutuskan tidak memberikannya secara spontan, itu bisa menjadi masalah..."

  "Eh, benarkah begitu?"

  Merespon itu, Isshiki menambahkan.

  "Tidak, tidak, tidak, apa yang Yuigahama-senpai maksudkan adalah, situasi ini adalah dimana orang yang membuat coklat sudah memutuskan untuk memberikan coklatnya ke siapa. Jadi, strategimu itu bisa bekerja jika situasinya beda."

  "Begitu ya..."

  Mendengar banyak sekali orang mengatakan "tidak" ke wajahnya secara langsung, ditambah dengan kibasan tangan yang mengatakan "tidak", Tobe seperti sudah ditolak sebelum bertempur.

  Meski begitu, peluangnya tidak 0%. Ebina-san hadir di event ini untuk membuat coklat adalah bukti kalau dia sudah sedikit berubah. Tentunya, ini bisa saja hanya sekedar alasan yang dibuat agar dia bisa menemani Miura kesini, tetapi...aku tidak tahu alasan sebenarnya.

  Karena situasi yang tidak menentu inilah, aku merasakan kalau event ini bisa jadi hal yang efektif.

  "Jika dia membuatnya dengan segenap usahanya, maka membiarkan seseorang untuk mencicipinya seharusnya bukan masalah besar, meski aku sendiri tidak yakin. Ngomong-ngomong, ayo kita pindahkan bahan-bahan ini!"

  Mengatakan itu, aku memberikan beberapa kotak kecil ke Tobe. Tampaknya, Tobe masih shock mendengarkan pendapatku barusan. Aku lalu memukul tangannya untuk menyadarkannya.

  "Ya! Kurasa begitu!"

  Dia akhirnya merasa enerjik kembali setelah menunjukkan jari telunjuknya ke arahku, dia mengambil kotak-kotak kecil tersebut dan membawa beberapa bahan ke meja Ebina-san dan yang lain. Orang ini, reaksinya memang membuatku sedikit ketakutan, meskipun dia sebenarnya bukanlah pria yang jahat.








*   *   *







  Setelah itu, persiapan untuk event memasaknya dilanjutkan kembali, dan tampaknya menjadi saat-saat yang menyenangkan.

  Isshiki, Yukinoshita, dan Yuigahama tampaknya sedang mendiskusikan sesuatu. Aku tidak punya satupun hal yang ingin kukatakan. Meski begitu, aku berdiri saja di dekat mereka dan mendengarkan pembicaraannya.

  Lalu, selain suara diskusi mereka, aku bisa mendengar suara-suara obrolan yang cukup berisik berasal dari balik pintu ruangan ini.

  Sambil melihat ke arah pintu, tampaknya para undangan yang lain sudah mulai tiba.

  Suara itu, seperti suara dari Kawasesuatu-san...tapi jumlah suaranya terdengar lebih banyak dari biasanya. Atau mungkin ada banyak sekali orang yang bernama Kawasesuatu dan aku tidak tahu itu? Meski begitu, itu tidak mengubah fakta bahwa aku masih tidak bisa mengingat namanya.

  Baiklah, jadi Kawasesuatu-san yang seperti apa yang akan hadir hari ini? Kawashima, Kawaguchi, Kawagoe, Kawanakajima, Sendaisendai...aku menatap ke arah pintu dan sudah menyiapkan reaksi yang seperlunya untuk bertemu Kawasesuatu-san.

  Lalu, pintu terbuka.

  Dan orang yang muncul dibalik itu adalah Tamasesuatu-san.

  "Yo, Iroha-chan. Ah, bagus sekali. Seperti yang kuharapkan, event kita yang terakhir kali memiliki reputasi yang bagus. Agar PARTNERSHIP kita terus berjalan, aku menerima OFFER darimu sebagai peluang untuk melanjutkan aktivitas ALLIANCE kita."

  "Begitu ya. Terima kasih atas kerja kerasnya."

  Isshiki membalasnya dengan pendek seperti itu, tidak peduli sedikitpun dengannya yang sudah menyapanya dengan panjang.

  Ketua OSIS SMA Kaihin Sogo, Tamanawa...

  Pukulan keras yang masih terasa ketika aku bertemu dengannya....Yaitu dia memiliki lengan kiri yang bisa berputar-putar dengan kecepatan tinggi, dia pasti memiliki bakat yang luar biasa.



  Tampaknya, tidak hanya Tamanawa, teman-temannya tampak berada disini. Mereka kemungkinan besar berada di Kepengurusan OSIS-nya. Aku pernah melihat kumpulan orang-orang yang sedang memasuki ruangan ini dari Event Natal kemarin. Juga, aku masih mengingat ikat rambut yang mengganggu itu dan si produser yang membuatku emosi.
[Note: Anda bisa melihat episode 6 zoku dan melihat ada 3 pengurus OSIS Kaihin yang membuat Hachiman emosi karena selalu mencari celah untuk menolak idenya. Ikat rambut mengganggu itu adalah pria paling kiri di layar. Sedang si produser adalah pria berkacamata dengan Tablet yang selalu counter dengan masalah jadwal, dana, dll.]

  "Kegiatan ini adalah BUSINESS CHANCE. Mungkin kita bisa menyusun sebuah rencana yang menghasilkan uang melalui CROWD FUNDING."

  "Itu, I AGREE."

  "Kalau kita bisa menciptakan METHOD dimana kita bisa mendapatkan INCENTIVE, kita bisa memasukkannya ke EARLY ADAPTOR category."

  "Di FLEA MARKET AMERICA, anak-anak biasanya memulai bisnisnya dari menjual LEMONADE. Ini NEARLY seperti itu, bukan?"

  "Ya, memang benar. Ini juga bisa dijadikan CASE STUDY."

  Membahas isi percakapannya, bahkan kata seperti lemonade mereka pakai untuk mendongkrak tampilannya. Luar biasa.

  "Aku sampai sekarang tidak bisa mengerti apa yang hendak mereka bicarakan."

  Aku menggumamkannya begitu saja, dan Yukinoshita mengembuskan napas beratnya.

  "Itu cuma kesadaranmu saja yang sangat rendah. Pupilmu terlihat terbuka dan bibirmu berubah menjadi ungu, bahkan responmu menjadi dangkal ketika berbicara denganmu."
[Note: Tampaknya Yukino sedang becanda menggunakan permainan kata dari bahasa Jepang. Bibir berubah ungu dalam medis menandakan pupil mata yang tidak sehat dan menular. Bisa jadi dia mengejek mata Hachiman.]

  "Kupikir kita sedang membahas level kesadaranku."

  Setelah kupikir ulang, bukankah jika pupilmu terbuka, itu berarti kalau kau sudah mati...Meski begitu, gadis ini tampaknya tidak berubah sedikitpun...Well, manusia memang tidak berubah dengan mudah.

  Uh huh, tidak peduli apapun, aku masih berharap Tamanawa-san dan teman-temannya tetap seperti itu. Ketika aku memikirkan hal tersebut, seseorang tiba-tiba keluar dari kelompok itu.

  "Ah, Hikigaya-kun. Ternyata kamu datang juga!"

  "Oh, oh oh."

  Seperti biasanya, Orimoto yang tidak mempedulikan jarak yang sudah terjadi diantara kita selama ini, melambaikan tangannya seperti tidak pernah terjadi apapun. Dia lalu keluar dari grup SMA Kaihin dan mendekatiku.

  Lalu, Orimoto menatap ke seseorang di belakangku.

  "Ah, hello."

  "Hel, hello."

  Orimoto membungkukkan kepalanya untuk memberi salam, dan Yuigahama terlihat malu-malu membalasnya. Yukinoshita melipat lengannya, dan hanya membalasnya dengan tatapan matanya saja.

  Ada apa ini...Kenapa atmosfernya menjadi sangat menyengat begini...



  Ngomong-ngomong, ketiganya memang belum pernah memiliki kesempatan untuk berbicara satu sama lain. Ini mungkin situasi dimana mereka mengetahui eksistensi satu sama lain, kurang lebih begitu. Meski aku tidak berharap hubungan diantara ketiganya bisa terlihat lebih baik, tetapi aku sangat berharap mereka bisa mengurangi tensi suasana dingin ini...

  Irohasu    , tolong aku Irohasu    ! Dibandingkan dengan Orimoto, dia sangat mudah membuat pembicaraan terlihat menarik, juga dia menciptakan suasana yang menyenangkan. Aku melihatnya dengan tatapan mata memelas, tetapi satu-satunya respon yang kudengar adalah suara batuk yang dibuat-buat.

  "Ahemm..." Aku berpikir awalnya ini suara dari Isshiki, dan memang suara berat tersebut tidak terdengar manis jika didengar dari mulut Isshiki. Akhirnya, aku menyadari kalau suara batuk itu berasal dari Tamanawa. Dia tampaknya menyadari kehadiranku karena Orimoto yang menyapaku, dari ekspresinya, dia terlihat sangat kurang senang dengan hal itu.

  "Kalian ternyata ada disini juga..."

  "Ah, bukankah sudah kuberitahu?"

  Isshiki menaruh jari kecilnya di bibirnya yang berkilau, dan memiringkan kepalanya secara perlahan. Gadis ini sangat luar biasa kalau berpura-pura lugu...


  "U, umm...begitu ya? Aku belum melihat adanya pemberitahuan atau info yang dikirim melalui MAILBASE."

  Isshiki kemudian membalikkan pandangannya ke arahku ketika Tamanawa mengeluhkan hal itu, dia menatapku sambil menjulurkan lidahnya keluar dan bersikap seperti orang bodoh. Whoaaa...apa ini? Kamu memang terlihat sangat manis...


  Aku tidak tahu apakah dia sudah malas untuk bertanya lebih jauh ke Isshiki, yang berakting sangat spektakuler menjadi gadis lugu. Tamanawa tampak menggerutu, lalu berjalan menjauhi kita. Orang-orang dari SMA Kaihin mengikutinya dari belakang.

  "Kalau begitu, sampai jumpa lagi."

  Orimoto melambaikan tangannya, dan secepatnya bergabung dengan rombongan sekolahnya.

  Melihat dirinya yang pergi, aku mulai berbicara ke Isshiki, yang masih berakting dengan menaruh senyum palsu di wajahnya.

  "Itu, kenapa mereka disini..."

  "Kalau kita bekerjasama dengan mereka, kita bisa meminta mereka untuk membagi pengeluaran event ini, bukankah luar biasa?! Aku juga bisa menghemat biaya coklat yang harus kubuat hari ini, ah...beruntungnya~"

  "Oh hoh..."

  Seperti yang kuharapkan dari Isshiki Iroha...selalu melebihi ekspektasiku...Aku mulai mengkhawatirkan dirinya seperti, 'Apa benar-benar tidak apa-apa kalau gadis ini terus hidup dengan cara seperti ini di masa depan?' dan orang-orang nantinya akan memandang rendah dirinya. Isshiki tampaknya juga memikirkan hal tersebut, wajahnya terlihat memerah dan dia berpura-pura batuk untuk mencairkan suasananya.

  "Ngomong-ngomong, sebagian besar dananya tidak berasal dari tiket masuk karena tiket masuknya hanya seharga bahan-bahan membuat coklat. Coba kita pikir dari dananya itu sendiri, event ini pastinya akan menguntungkan. Tentunya, jika kita melihat dana untuk hal-hal yang lain, hal positif dan negatif dari kegiatan ini akan saling mengimbangi satu sama lain."

  "Aku benar-benar tidak paham apa maksud Iroha-chan."

  Yuigahama menggoyang-goyangkan kepalanya, tampak keheranan.

  Meski begitu, Isshiki melakukan semua ini demi menghemat anggaran Pengurus OSIS. Atau bisa jadi kualitas poster yang seperti tadi memang untuk mengaburkan bukti kalau ada event seperti ini terjadi disini. Jika dia memikirkan sedetail itu, maka balik modal adalah suatu hal yang lumrah baginya. Gadis ini tampaknya punya pikiran bisnis yang baik. Biaya untuk mengikuti event ini juga menunjukkan harga bisnis yang dilakukannya.

  Bahkan jika seseorang menuduh kalau Isshiki sudah menggunakan dana dari OSIS untuk kepentingan dirinya sendiri, aku cukup ragu mereka bisa menemukan buktinya...Well, bukannya aku paham bagaimana uang bekerja, jadi aku akan pura-pura tidak tahu saja untuk urusan ini. Ngomong-ngomong, karena ini bukan uangku, jadi aku tidak peduli. Pemikiran semacam karyawan perusahaan seperti itu yang selalu menempel kepadaku.

  Mendengarkan itu semua, sudah cukup memberiku sakit kepala. Faktanya, dia merencanakan semua event ini sendirian, yang menunjukkan kalau usahanya kali ini tidaklah sia-sia.

  Tampaknya bukan aku saja yang mendapatkan sakit kepala. Yukinoshita juga, dia terlihat menempelkan tangannya di keningnya sejak tadi.

  "Mari kita tidak usah membahas benar-salah dalam kalimat tadi...Isshiki-san, kamu sudah melebihi ekspektasi, dan melebihinya dengan luar biasa."

  "Memang, Isshiki-san sangat luar biasa~. Meski kadang terlihat plin-plan."

  "Ah, kupikir aku sedikit paham maksud kalian..."

  Mendengar suaranya yang lega, Yuigahama tersenyum kecut. Ah, aku memang setuju dengan pendapatmu...

  Tunggu dulu...

  Suara itu bukan dari Yukinoshita, Yuigahama, dan juga Isshiki. Suara tadi agak menghipnotisku, dan aku menoleh ke sekitarku mencari sumber suara tadi.

  Dengan ikat rambut yang menempel di dekat keningnya, dan lambaian rambut pigtailnya, suasana hangat mengisi udara sekitarku. Dan kemudian, muncullah Megu✰rin dengan senyum cerahnya.

  "Ah! Shiromeguri-senpai!"

  "Hel, Hello..."

  Suara dari Yuigahama yang terkejut dan suara Yukinoshita yang kaget saling tumpang tindih. Keduanya tampak terkejut melihatnya.

  "Un! Hello."

  Mantan Ketua OSIS, Shiromeguri-senpai sedang melambaikan tangannya untuk menyapa mereka.

  "Ini, kenapa dia berada disini..."

  Aku terhipnotis saja dengan Megurin-effect, yang muncul entah darimana, (efek utama adalah heal dan relaksasi, menambah atribut saudara perempuan+1, dan lain-lain), atau yang pernah kudengar begitu. Meguri-senpai menepuk kedua tangannya dan berbicara dengan gembira.

  "Aku diundang kesini...maka disinilah aku."

  Tertawa dengan ceria, udara yang menyenangkan ini terasa berada di mana-mana, dan efek Megumegumegurin✰meguri-shu sudah diaktifkan (Efek utamanya bisa ressu dan anti debuff, menambah atribut kakak perempuan, ada efek tambahkan yaitu mampu melihat aksinya yang lugu dan terlihat dewasa. Musuh, akan mati seketika.)
[Note: Hanya pemain RPG ataupun MMORPG yang paham maksudnya.]

  Menyelimuti udara ini dengan hangat dan suasana ceria, dia kemudian berjalan mendekat, dan memegangi tangan Isshiki.

  "Aku tadi diundang kesini~. Aku ditunjuk sekolah untuk memberikan pidato di upacara kelulusan, jadi aku pergi ke sekolah. Di sekolah, aku tidak sengaja bertemu Isshiki-san. Lalu dia mengundangku kesini jika aku punya waktu."

  Oh, jadi Isshiki yang mengundangnya. Tampaknya dia tidak begitu dekat dengan Meguri-senpai...Aku melihat ke arahnya dan dia memalingkan wajahnya seperti kurang senang, dan dia berbisik kepadaku.

  "...Well, sebenarnya, jika semakin banyak orang disini, maka kita mendapatkan tambahan dana untuk menutupi anggaran kita."

  Tampaknya Meguri-senpai tidak mendengar bisikannya barusan. Dia terlihat senang sekali diundang oleh Isshiki, lalu menggoyang-goyangkan tangan Isshiki dengan gembira. Di saat yang bersamaan, Isshiki menggerakkan tubuhnya kesana-kemari, tampaknya kurang nyaman dengan situasi itu.

  "Aku sudah diterima di universitas, jadi aku punya banyak waktu luang. Teman-temanku yang lain masih sibuk menyiapkan ujian-ujian yang lain...Jadi, karena anggota yang lainnya juga ada waktu luang, kupikir datang ke event ini terdengar hal yang bagus."
[Note: Meguri mendapat rekomendasi dari SMA Sobu dan langsung diterima di universitas sebelum kelulusan. Tedapat di Vol 10 Chapter 6.]

  "Haaa, jadi begitu ya..."

  Ketika aku menjawabnya, aku merasakan ada sesuatu. Anggota? Kata-kata yang cukup aneh...Dia sepertinya mengatakan itu dengan sebuah tekanan. Aku tidak paham maksudnya. Aku melihat ke wajahnya dan tiba-tiba muncul seseorang di belakangnya.

  "Ya?"

  Ketika dia mengatakannya, beberapa siswa tiba-tiba muncul dari belakangnya. Apa ini? Nin, nin, ninja? Aku mencoba mengingatnya, dan kupikir aku pernah melihat mereka sebelumnya. Mungkin mereka adalah para Pengurus OSIS periode sebelumnya.
[Note: Pengurus OSIS periode Meguri menjabat Ketua, mereka bekerja seperti ninja. Berbeda dengan Iroha, yang menjadikan jabatan Ketua OSIS sebagai mafia untuk kepentingan pribadinya.]

  Seperti yang kuduga, terlepas dari bagaimana Pengurus OSIS harusnya bekerja, kurasa masih banyak perdebatan tentang hal itu. Isshiki, sebagai Ketua OSIS, sudah melewati banyak hal hingga sekarang. Selain itu, mungkin bagi Meguri-senpai, Pengurus OSIS berarti banyak hal baginya.

  Akhirnya, Meguri-senpai melepaskan tangan Isshiki dan menaruh tangannya kembali ke bahu Yukinoshita dan Yuigahama. Lalu, dia melihat ke arah kita.

  "Kupikir, meskipun OSIS yang sekarang agak berbeda dari yang kubayangkan, tetapi tetap, bisa menghadiri event dari Pengurus OSIS seperti ini, bisa mengobrol dengan Yukinoshita-san, Yuigahama-san, ...Hikigaya-kun juga, membuatku merasa gembira."

  "Aku..., aku juga!"

  Tampaknya Yuigahama sudah terpengaruh banyak oleh 'Megurin Power', dan dia membalasnya dengan senyum yang hangat. Meskipun Yukinoshita tidak menjawabnya, telingannya yang memerah tampaknya menjawab hal itu.

  Memikirkan hal tersebut, kalau dipikir-pikir, satu-satunya Senpai yang dekat dengan Klub mungkin hanya Meguri-senpai.

  ...Uh-oh, jika aku melihatnya memberikan pidato di upacara kelulusan, aku mungkin akan menangis. Bisa jadi akupun akan menangis saat ini juga. Meskipun aku sudah memiliki reputasi lemah terhadap orang yang lebih muda dariku, aku juga lemah terhadap orang yang memiliki figur kakak perempuan bagiku.

  Aku sangat lega bisa memiliki orang ini sebagai Senpai-ku. Setelah itu, Meguri-senpai menganggukkan kepalanya. Dia kemudian mengepalkan tangannya.

  "Kalau begitu, mari kita berikan yang terbaik untuk hari ini! O!"

  Tidak ada seorangpun mengikutinya ketika dia menaikkan kepalan tangannya ke udara dan berteriak. Bagi Isshiki, ekspresi serius yang ditujukan kepadanya telah menghilang, dan sekarang dia melihat Meguri-senpai dengan agak menjijikkan.

  Meski begitu, tatapan dingin mereka tidak membuat Meguri-senpai goyah, sekali lagi, dia menaikkan kepalan tangannya ke udara.

  "O!"

  "....o, o------"

  Jika tidak ada yang membalasnya, ini pasti akan berulang lagi seterusnya...Selain itu, tekanan yang muncul karena kehadiran para Pengurus OSIS periode sebelumnya memang cukup kuat...Ketika mereka melihat Meguri-senpai mengangkat tangannya, mereka juga ikut-ikutan mengangkat tangannya. Melihat respon kami, Meguri-senpai terlihat puas.

  Lalu, dia memalingkan pandangannya ke arah jam dinding. Aku melihat ke arah yang sama dengannya. Orang-orang mulai bermunculan saat ini, dan persiapan dari distribusi bahan dan peralatannya juga selesai. Kawasaki dan yang lain tampaknya sedikit telat, tapi mereka kupikir akan segera hadir disini.

  Tampaknya acara akan segera dimulai. Ketika aku memikirkannya, Meguri-senpai memiringkan kepalanya seperti memikirkan sesuatu.

  "Haru-san tampaknya telat."

  "Memang, kupikir tempat ini cukup mudah untuk ditemukan."

  Isshiki menganggukkan kepalanya membalas Meguri-senpai. Lalu, aku seperti terdiam membeku di tempat itu, menundukkan kepalaku. Itu karena aku mendengar suatu hal yang kurang menyenangkan.

  Haru-san. Hanya ada satu orang dimana Meguri-senpai akan mengatakan kata-kata itu.

  Lalu aku langsung menoleh ke orang disampingku, aku melihat Yukinoshita seperti menggerutu. Yuigahama tampaknya bisa membaca situasinya, dan terus menatap ke arah pintu.

  Tidak lama kemudian, terdengar suara orang berjalan dengan hak sepatu di lorong.

  Pintu yang tidak tertutup sempurna itu bergerak perlahan. Jari-jari yang lembut muncul dari celah pintu dan membuka pintunya.

  Secara perlahan, dia berjalan masuk ke ruangan ini, dan akhirnya tepat di depan kita.

  "Hyahallo! Maaf, apa aku telat?"

  "Dan juga, ini ahli masak yang menjadi tamu kita hari ini, Haru-san senpai!"

  "Halo semuanya, aku Haru-san senpai."

  Isshiki memperkenalkannya dengan manis, Haruno-san meresponnya dengan becanda. Yukinoshita Haruno menaikkan tangannya ke atas seperti hendak menyapa kita.

  "Ah, Haru-san, sudah lama sekali."

  "...Meguri, bukankah aku baru saja bertemu kamu belakangan ini?"

  Melihat Meguri-senpai mendekatinya, dia menepuk keningnya dengan lembut seperti kaget akan pertanyaannya.

  "Snack buatan Haru-san sangat enak, aku menunggu hasil masakan Senpai yang lain hari ini."

  "Well, karena kamu yang memintanya, maka aku pasti akan membuatnya. Sebagai Senpai yang baik, aku tidak mungkin menolak request dari Kohai-ku~"
[Note: Kohai adalah kebalikan dari kata Senpai. Bisa diartikan junior, atau seseorang yang lebih muda.]

  Daripada mengatakan dirinya sebagai orang baik, kurasa lebih pantas jika mengatakan dirinya adalah pembawa masalah. Perasaan semacam ini yang menggambarkan dirinya sebagai sumber ketakutan...

  Setelah selesai menyapa satu sama lain, mereka mulai melihat sekitarnya.

  Melihat peluang ini, aku memberi kode ke Isshiki untuk berbisik kepadanya.

  "Hei, kenapa kamu mengundangnya kesini?"

  "Karena dia terlihat veteran dalam hal ini?"

  Memang, jawaban itu adalah hal yang lumrah. Penilaianmu benar sekali. Daripada mengatakan kalau di seorang veteran, mungkin lebih baik untuk mengatakan kalau dia selalu menang di setiap pertempuran.

  "Aku sendiri cukup untuk pekerjaan itu..."

  Yukinoshita memeluk bahunya sendiri, dan memalingkan pandangannya dari Haruno-san, yang berada di seberangnya.

  "Mari kita tidak usah mendebatkan mengenai siapa yang mengajari, tetapi snack buatan Yukinoshita-senpai juga sangat enak."

  "...Itu bukanlah hal yang spesial."

  Yukinoshita tampaknya kaget telah dipuji olehnya dan memalingkan wajahnya lagi. Tidak, dia tidak memujimu! Dia hanya berusaha memperhalus ucapannya kalau metode mengajarmu sangat buruk.



  "Tapi, aku tidak sabar menunggu Yukinon mengajariku!"

  Yuigahama lalu memuji Yukinoshita, lalu Yukinoshita terbatuk, sepertinya suasana disini sudah kembali pulih.

  ...Well, jika ada seseorang yang bisa mengajari memasak peserta ini selain Yukinoshita, artinya akan ada orang yang bisa mengawasi Yuigahama, yang artinya ini hal yang tidak buruk-buruk amat.


  Tapi, kenapa harus Haruno-san? Itu adalah pertanyaan yang terus menghantui diriku.

  Pertama-tama, kalau melihat pesertanya, sebenarnya tidak begitu banyak orang yang harus diajari. Selain itu, Isshiki juga mengatakan kalau dia juga sangat ahli memasak kue coklat. Juga pastinya ada beberapa gadis yang punya pengalaman memasak dan berada disini.

  "Apa memang harus mengundang orang itu? Berbicara mengenai Yukinoshita, dia sendiri sudah jaminan kalau masakannya akan lebih enak daripada orang lain."

  Aku menanyakannya secara diam-diam ke Isshiki mengenai alasannya mengundang Haruno-san.

  "Well, sejujurnya, kupikir Yukinoshita-senpai memang mampu membuat makanan yang enak. Tapi, aku mengundangnya hadir bukan untuk itu."

  Dia mengatakan hal itu sambil memalingkan pandangannya, terlihat malu-malu.

  "Hanya saja, itu...Yukinoshita-senpai tidak tahu bagaimana caranya agar membuat para pria menerima coklat itu."

  "Analisis yang cukup dalam..."

  Sebenarnya, Yukinoshita memang sangat ahli dalam memasak, tetapi dia terlihat kurang dalam servicenya, atau tepatnya, 'adegan servis'. Secara eksplisit, dia kurang 'service' di area dada. Kebalikannya, 'service' Yuigahama sangat luar biasa, tapi masakannya adalah bencana bagi kemanusiaan...Ah, aku tidak tahu apakah itu bisa dikatakan sebagai standar untuk membuat camilan. Apa yang Isshiki katakan agar pria menerima coklatnya, juga menunjukkan kesungguhan para gadis melalui tampilan makanannya; kalau sudah membahas hal ini, aku memang cukup khawatir.

  Mengenai hal itu, bagi Yukinoshita Haruno, dia bisa dengan mudah mengambil hati orang-orang, tidak peduli pria atau wanita. Tidak, maksudku menghancurkannya setelah menangkapnya.

  Melihat kemampuannya untuk bisa mengambil hati orang, kurasa memang tidak ada yang lebih baik dari dirinya.

  Lebih dari itu, dia adalah gadis yang memiliki spesifikasi di atas Yukinoshita, bahkan untuk event seperti ini, dia pasti akan menggunakan semua kemampuan dan tipu dayanya. Skill yang tidak hanya diperuntukkan bagi sesama manusia, mungkin arwah atau para peri juga bisa dijinakkan olehnya.

  Jika aku tidak memikirkannya dengan santai dan penuh canda, maka aku pasti akan terus dihantui kekhawatiran akan kehadirannya.

  Yukinoshita Haruno, orang yang selalu punya makna tersembunyi dibalik tindakannya.

  Dia kesini karena ada sesuatu yang dia inginkan. Dia tidak akan muncul di suatu tempat hanya karena Kouhai-nya memintanya hadir.



  Dan kurasa tidak berbeda dengan hari ini.



  Orang ini, seperti namanya, dia akan memperlihatkan 'belangnya' meskipun siang hari.
[Note: Saya belajar Jepun otodidak, jadi bisa saja ini salah. Yukinoshita memiliki arti dibalik salju. Haru memiliki arti musim semi. No- sendiri memiliki arti dibalik/oleh/dari/dll. Yukinoshita Haruno bisa diartikan musim semi yang tertutup oleh salju. Bisa juga diartikan orang dengan maksud terselubung. Yuki sendiri bisa diartikan salju. Yukinoshita Yukino bisa diartikan Salju yang tertimbun oleh salju. Bisa diartikan orang dengan kepribadian dingin, sedingin salju. Mungkin penamaan ini dipilih untuk Yukino karena dia lahir 3 Januari, ketika Jepang berada dalam musim salju. Well, nama melambangkan doa orang tua...]

  Dimana selama ini, dia menyembunyikan sesuatu dari orang-orang.



  



x Chapter IV | END x




  Sulit untuk mengatakan kalau Hachiman adalah seorang penyendiri di chapter ini. Pertama, seluruh Pengurus OSIS periode Isshiki Iroha menaruh respek ke Hachiman.

  Kedua, Hachiman sudah mendapat jaminan kalau kuliah dia tidak akan sendirian.

  Ketiga, pengurus OSIS SMA Kaihin menjadi rival Hachiman, dimana Kaori terlihat menyukai Hachiman.

  Kalau ada yang merasa Hachiman masih seorang penyendiri, saya tidak tahu harus mengatakan apa. Bahkan Hayama sengaja keluar dari grupnya untuk sekedar menyapa Hachiman.

  Mungkin, satu-satunya orang yang merasa kalau dia masih penyendiri hanyalah Hachiman sendiri.

  ...

  Hachiman berusaha mengingkari kalau ada asmara dalam tempat kerja.

  Fakta terbaik untuk menyanggah ini ada di Hachiman sendiri. Yui-Yukino-Hachiman sudah membalikkan pernyataan itu.

  Hachiman, apa kau lupa kejadian di perahu Spride Mountain, Disney Land? Tepat sebelum perahunya jatuh ke air terjun....?

  ...

  Ini kedua kalinya Yukino dan Kaori terlibat perang dingin. Pertama di volume 9 chapter 7.

  Dalam volume 9 chapter 7, Yukino seolah-olah tahu siapa Kaori, alias gadis yang pernah Hachiman sukai. Kemungkinan besar, Haruno yang memberitahu Yukino.

  Dalam volume 9 chapter 9, Kaori menyindir Yukino sebagai pacar Hachiman, adegan traktir teh kaleng.

  Dan di chapter ini, mereka terlibat perang dingin ketika Yukino bertemu Kaori...

  Medan pertempuran para gadis memang menakutkan...Berbeda dengan para pria (Hayama vs Hachiman) di vol 10 chapter 7...Tenang dan seru...

  ...

  Iroha memanfaatkan info Hachiman menyukai manis MAX COFFEE untuk menarik perhatiannya dengan membelikan MAX COFFEE...

  ...

  Hachiman jelas-jelas tahu kalau Yukino cemburu ke Kaori. Tapi serba salah untuk menghentikannya.

  ...

  Ada yang mencurigakan disini, dengan alasan Iroha mengundang siswa SMA Kaihin untuk berpartisipasi. Dalam vol 10.5 chapter 3, Iroha mengatakan butuh kegiatan untuk membuang-buang uang anggaran OSIS yang akan jatuh tempo pembukuannya di akhir Februari. Tapi disini Iroha mengundang siswa SMA Kaihin untuk alasan menghemat biaya event.

  Jelas, Iroha mengundang siswa SMA Kaihin tujuan utamanya bukan untuk mengemat biaya. Tapi Iroha butuh kehadiran siswa SMA Kaihinnya, itu yang terpenting. Jika melihat vol 10 chapter 6, dimana coklat valentine pertama Hachiman berasal dari Iroha, kemungkinan besar ada hubungannya dengan itu.

  Kita harus ingat kalau yang diundang oleh Isshiki, adalah siswa SMA Kaihin yang pernah terlibat dalam event kolaborasi Natal lalu. Jika tujuannya mengundang SMA Kaihin untuk mengurangi biaya, bukankah harusnya Iroha mengundang siapa saja yang berasal dari SMA Kaihin dan berminat untuk belajar membuat coklat? Bukannya hanya mengundang orang-orang yang terlibat di event Natal lalu? Iroha bisa mengundang siapa saja siswa SMA Kaihin melalui perantara Tamanawa, ketua OSIS Kaihin. Semakin banyak pesertanya, semakin bagus untuk penghematan biaya.

  Tapi, Isshiki hanya membatasinya untuk mereka yang terlibat event Natal. Jelas ada sesuatu di siswa-siswa SMA Kaihin, yang terlibat di event Natal, dibutuhkan kehadirannya di event ini. Lalu Isshiki menyamarkannya sebagai undangan.

  Jika saya menjadi Iroha, cukup mudah menebak siapa yang dibutuhkan untuk hadir, yaitu Orimoto Kaori. Pertama, Kaori adalah satu-satunya orang yang pergi mendatangi Hachiman dan mengobrol dengannya, vol 9 chapter 2. Jelas ada sesuatu di masa lalu Hachiman dan Kaori yang membuat mereka dekat.

  Lalu, Kaori juga terlihat ketika bertemu di PARCO, vol 8 chapter 5. Iroha dan Tobe yang berbelanja seragam Klub Sepakbola, bertemu Hachiman dan Hayama, yang bersama Nakamachi dan Kaori. Siapapun yang melihat empat orang dengan dua seragam sekolah berbeda, bisa menebaknya. Mereka sedang double date, salah satu gadis disana sedang berkencan dengan salah satu pria, lalu mengajak temannya untuk menemani. Karena Kaori dan Hachiman punya hubungan di masa lalu, mudah saja menebak kalau yang berkencan sebenarnya Kaori dan Hachiman, Hayama dan Nakamachi hanya diajak menemani mereka. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Iroha.

  Jadi, mengundang Orimoto Kaori kemungkinan besar untuk memastikan kalau coklat pertama Hachiman berasal dari Iroha sendiri. Membuat lambat proses pengerjaan coklat Kaori dengan sabotase cetakan coklatnya. Jika Kaori tahu ada event memasak coklat, Kaori pasti berpikir untuk sekalian membuat coklat valentinenya disana. Jika Iroha bisa mendahuluinya di event tersebut, maka coklat Iroha adalah coklat pertama yang akan diterima Hachiman.

  ...

  Mengundang Haruno sebagai instruktur juga patut dicurigai. Selama proses event, Haruno tidak sekalipun mengunjungi meja Iroha, dimana Haruno diundang untuk memberikan saran dalam tampilan coklat. Sedang di vol 11 chapter 6, tampilan coklat buatan Iroha sungguh mewah.

  Artinya, Iroha sendiri sebenarnya sangat ahli dalam membuat kue, dan dia harusnya menjadi instruktur untuk membantu. Tapi Iroha tidak mau menjadi instrukturnya, dan memuji Yukino dan Haruno karena kemampuan memasaknya.

  Yukino yang menjadi instruktur, jelas membuat Yukino menjadi orang terakhir yang membuat coklat disana. Sedang di vol 11 chapter 1, Iroha sendiri mengatakan Yukino terlihat tidak menyukainya ketika mereka berdua di Klub. Jelas kebencian dua gadis disebabkan oleh masalah asmara dengan pria yang sama. Mudah saja menebak kalau Iroha tahu Yukino juga menyukai Hachiman.

  Dengan kata lain, keterlibatan pengurus OSIS yang mengurusi total detail event membuat Iroha memiliki kontrol dan kuasa untuk merencanakan sesuatunya, termasuk untuk membuat dirinya menjadi orang pertama yang memberikan coklat ke Hachiman. Dan itu artinya Iroha harus sabotase Yukino dan Kaori, dua orang yang saat ini jelas terlihat sebagai pesaingnya dalam merebut Hachiman.




  

2 komentar: