x x x
Kembali di artikel for fun, dimana pembacanya tidak harus percaya dengan apapun yang tertulis, karena penulisnya sendiri juga tidak yakin dengan apa yang ditulisnya...
Ada beberapa adegan dalam light novel, dimana Hachiman mengatakan itu dalam monolognya secara mendalam, ataupun diceritakan oleh orang lain, dilibatkan dalam sebuah pengandaian. Tentu saya tidak bisa menuliskan semuanya, saya akan ambil empat pengandaian yang saya anggap menarik.
Juga, saya tidak masalah jika ada tempat lain yang menterjemahkan vol ataupun chapter yang sama dengan disini. Saya menulis ini murni sekedar hobi saja, bukan untuk mengejar jumlah klik atau uang dari internet. Jika ada yang menterjemahkan Qualidea ataupun Biblia, silakan saja, ataupun volume 12 juga silakan saja, saya tetap terjemahkan juga meski tidak secepat tempat lain (horray). Setiap tempat memiliki karakter translasi dan kelebihannya masing-masing.
Juga buat pembaca yang ingin saya untuk menterjemahkan light novel lain, silakan kirim ke email saya nama judul LN-nya dan tempat biasanya anda membaca, ataupun info lainnya. Saya tidak akan terus mengerjakan Oregairu, rencana akan saya jadikan low priority ketika memasuki 2017, mengerjakan LN yang lain, dan tentunya saya akan menyeleksi kualitas novel itu. Tipikal LN yang saya terjemahkan tidak jauh-jauh dari tipikal Oregairu/ Qualidea/ Biblia...
For fun adalah artikel bebas, saya akan terus menerbitkannya. Review anime akan terus berjalan, hanya saja saya tidak bisa memberi semua review anime karena saya tidak ingin menghabiskan waktu anda untuk membaca review anime dengan rating yang menurut saya wasting time.
VOLUME 4 CHAPTER 7
Jangan tanya mengapa animasinya seperti ini, panjang ceritanya...
Sebenarnya, adegan anime di atas salah. Hayama dan Hachiman membicarakannya di kabin mereka, seusai acara membakar kembang api...
Hayama memberikan sebuah pengandaian: Bagaimana jika dulu Hachiman berada satu SD dengannya...
Pertama, kita harus tahu dahulu ada apa antara Hayama dengan SD-nya. Dari vol 11 chapter 5, kita mengetahui kalau dulu Yukino pernah memberi Hayama coklat di hari Valentine. Ternyata Hayama sendiri langsung klarifikasi, kalau Haruno juga menerima coklat serupa di hari yang sama.
Lalu kita melompat lagi ke vol 11 chapter 1, Yukino memberitahu kalau Hayama menerima coklat Valentine, maka akan menimbulkan salah paham. Dari vol 4 chapter 5, kita tahu kalau Tobe ternyata teman Hayama sejak SMP, dan di vol 11 chapter 1 Tobe mengatakan kalau Hayama tidak pernah menerima coklat sejak dulu, artinya sejak SMP Hayama tidak pernah menerima coklat Valentine. Sederhananya, cerita salah paham Yukino tentang Hayama itu terjadi ketika SD, dan Yukino ada di SD yang sama dengan Hayama.
Dari keterangan Hayama dalam pembicaraannya dengan Hachiman di kabin, Hayama mengatakan kalau dia hanya diam saja ketika ada kejadian bully terjadi. Tapi akan mustahil diterima nalar logika kita, orang seperti Hayama membiarkan bully...Namun jika kita kembali ke quote Hachiman di vol 5 chapter 7, manusia hanya ingin melihat apa yang ingin mereka lihat...teka-tekinya terjawab.
Contoh paling sederhana ada pada Yukinoshita Yukino. Dalam vol 7 chapter 6, Yukino mengatakan kalau para gadis yang satu kamar dengannya mencoba mencari tahu kisah asmara Yukino, itu gara-gara apa yang terjadi antara dirinya dan Hachiman di Festival Budaya. Beragam kejadian, dari obrolan interkom hingga berduaan seharian, ataupun terlihat berpegangan ketika keluar dari kelas 3B, atau juga berduaan di gymnasium...Sederhananya, ada gosip kalau Hachiman dan Yukino berpacaran di kelas 2J. Tapi, Yukino tetap duduk di sofa sebelah Hachiman, loby hotel mereka. Yukino bahkan pulang dari restoran ramen dengan berjalan bersama Hachiman, dan Yukino memegangi lengan Hachiman selama perjalanan!
*Animenya memang salah menggambarkan adegan setelah Yukino, Hiratsuka-sensei, dan Hachiman pulang dari restoran ramen. Ayolah, ini bukan pertamakalinya anime salah menggambarkan LN-nya...
Yukino mengatakan kalau dia berduaan dengan Hachiman bisa menimbulkan gosip, tapi faktanya, Yukino malah pulang bersama-sama, dan berpegangan ke lengan Hachiman. Artinya, selama itu gosip yang diinginkannya, maka alasan takut ada gosip menyebar hanyalah basa-basi.
Lalu kita kembali ke volume 10, Yukino tidak menyukai gosip yang menyebar kalau dirinya berpacaran dengan Hayama. Bahkan, Yukino setuju dengan ide tidak mendekati Hayama untuk sementara waktu agar gosip tidak bertambah parah. Cukup aneh, bukan? Itu karena gosip yang menyebar bukanlah gosip yang Yukino inginkan.
Kembali ke masalah Hayama, jadi mengapa Hayama membiarkan bully itu terjadi? Alasannya sama, karena Hayama menginginkan gosip itu terjadi. Hayama berpikir kalau permintaan Yukino untuk menghentikan gosip itu hanyalah basa-basi. Jadi Hayama berpikir Yukino sebenarnya menyukainya, Yukino melebih-lebihkan cerita bully tersebut (dimana itu kebenarannya), menganggap itu hanya candaan antar teman saja. Ternyata keputusan Hayama sangat fatal, Yukino tertekan oleh bully tersebut, dan memilih sekolah di luar negeri. Sekembalinya dari luar negeri, Yukino menjadi orang yang tertutup.
Kisah Hayama yang menganggap Yukino menyukainya, sebenarnya lucu. Karena itulah yang terjadi antara Hachiman dengan Kaori, Hachiman menganggap Kaori menyukainya...
Lalu apa hubungannya dengan pengandaian di atas?
Sebenarnya, dalam vol 8 chapter 5, Hayama mengatakan kalau apa yang sudah hilang darinya, tidak akan bisa dia dapatkan lagi. Artinya, apapun itu di masa lalu, Hayama meyakini sudah sia-sia jika terus membahasnya. Tapi mengapa di vol 4 chapter 7 Hayama melakukan pengandaian Hachiman satu SD dengannya jika Hayama meyakini kalau masa lalu harusnya tinggal kenangan?
Sebenarnya, pengandaian tersebut hanyalah kamuflase situasi mereka saat ini. Faktanya, Hachiman, Hayama, dan Yukino kini satu sekolah, SMA Sobu. Artinya, yang Hayama bahas dengan Hachiman itu adalah situasi terkini mereka. Kebetulan atau tidak, Hayama di vol 4 chapter 4 hendak menanyakan tentang kencan Hachiman-Yukino di Lalaport.
Pengandaian itu terjawab dengan sendirinya di vol 10 chapter 7. Hayama benar-benar kalah dari Hachiman, Yukino kini menyukai Hachiman.
Tentu saja, jika pengandaian itu benar adanya, misalnya yang benar-benar dibicarakan Hayama ini tentang SD, maka sudah dijawab oleh aksi Hachiman sendiri. Hachiman akan membela gadis yang dibully tersebut. Tapi kita semua tahu, sebenarnya yang Hayama bahas adalah situasi terkini dari mereka bertiga.
VOLUME 7 CHAPTER 9
Dalam chapter ini, Ebina Hina mengatakan sebuah pengandaian : Mungkin jika pria itu adalah Hikitani, kita bisa menjadi pasangan yang baik...
Oke, mayoritas pertanyaan pertama yang muncul di benak pembaca adalah 'Apa Ebina Hina serius ketika mengatakannya?'
Pertama, kita lihat tanda fisik Ebina ketika mengucapkannya. Ebina membetulkan dulu kacamatanya, mengatakan "hoh!", lalu wajahnya memerah. Jelas gadis ini serius ketika mengatakannya...
Kedua, kita lihat bagaimana mereka bertemu. Ebina sengaja menabrak Hachiman di bus yang membawa mereka dari Arashiyama ke Stasiun Kyoto. Lalu, Ebina berbisik kepada Hachiman untuk menunggunya di atap Stasiun Kyoto. Jelas, Ebina meminta tempat privat, dimana hanya ada mereka berdua. Mengapa tidak seperti vol 7 chapter 8, dimana Ebina mengajak Hachiman keluar dari kerumunan? Sederhananya, yang hendak Ebina katakan adalah sesuatu yang serius...
Sayangnya, Hachiman baru menyadari hal ini di vol 9 chapter 7, mempertanyakan kembali kebenaran kata-kata Ebina di atap Stasiun Kyoto. Dan di chapter selanjutnya, Yukino memegang tangan Hachiman dimana Hachiman sendiri merasa sangat bahagia...agak sial menurut saya...
Bagaimana jika seandainya Hachiman menerima Ebina? Selain mereka berdua menjadi pasangan, maka Hayama bisa aman dengan Miura sampai lulus SMA. Tobe tidak dipermalukan, dan pertemanan Yui-Yukino tidak dipertaruhkan, meski ada kemungkinan Hachiman akan dibully ketika berada di Klub.
Menurut saya, pairing EbinaxHachiman ini menarik. Ebina ini gadis yang sangat berskill diluar akademis, juga sering terlibat komiket sejak SMA. Saya membayangkan di masa depan, gadis ini akan bekerja di industri kreatif ataupun otaku. Tidak seperti Zaimokuza yang banyak omong, gadis ini benar-benar berkarya.
Saya tidak melihat satupun tanda-tanda gadis Fujoshi dalam adegan vol 7 chapter 9, juga adegan di lorong vol 10 chapter 6. Ebina yang sebenarnya kemungkinan besar bukanlah gadis Fujoshi, menjadikan dirinya Fujoshi karena itu adalah satu-satunya cara dia bisa menyebutkan nama Hachiman secara wajar dalam grupnya.
Ini menjawab rasa heran Miura tentang bagaimana dirinya memperkenalkan banyak pria untuk mendekati Ebina dan ditolak, karena Ebina menyukai Hachiman.
Kalau kita mau fair, Ebina adalah gadis yang menyukai Hachiman bukan karena Hachiman penolongnya. Harusnya Ebina tidak diperlakukan sama seperti Yui dan Kaori. Tapi status Ebina yang berada dalam grup Miura, membuat posisi Ebina tidak diuntungkan.
Juga, ini memberikan pesan moral kepada kita semua. Jika seseorang yang anda sukai mengatakan dia tidak ingin berpacaran dengan siapapun, sebenarnya dia sudah punya orang lain yang dia sukai, hanya saja anda bukanlah orang tersebut.
VOLUME 8 CHAPTER 8
Monolog di ending chapter, Hachiman mengatakan banyak hal dalam monolognya, garis besarnya seperti ini: Bagaimana jika aku bisa memahami Yukinoshita sepenuhnya...
Sebenarnya, pengandaian inilah yang menjadi plot utama volume 9, 10, dan 11. Jadi, bukannya malas menulis (uhuk) atau bagaimana, yeah anda bisa melihat hasilnya sendiri dari pengandaian ini. Saya akan membuat garis besarnya saja.
Hachiman terus tertekan melihat situasi antara Yukino dan dirinya semakin memburuk di vol 9. Akhirnya Hachiman mengatakan dengan jujur, kalau situasi yang buruk selama ini karena dirinya yang tidak bisa memahaminya dan pura-pura paham apa yang Yukino inginkan. Hachiman tidak ingin lagi pura-pura paham apa yang Yukino inginkan, Hachiman ingin Yukino mengatakannya dengan jelas kepadanya. Sehingga, hubungan mereka yang dilandasi saling percaya itu, benar-benar menjadi hubungan yang sebenarnya, memahami satu sama lain.
Ketika Yukinoshita memiliki orang yang memahami dan terus bersama dirinya, membuat dirinya berubah. Pertama yang merasakan itu, adalah Hayama di vol 10, lalu Haruno, dan terakhir adalah Ibu Yukino. Dua orang terakhir tadi tidak seperti nomor satu yang menerima perubahan Yukino itu sebagai hal yang bagus, dua orang terakhir menganggap perubahan itu mengancam eksistensi mereka.
*Sial, ternyata volume 9, 10, dan 11 garis besarnya bisa ditulis dalam 2 paragraf saja...
VOLUME 8 CHAPTER 9
Hachiman mengatakan sebuah pengandaian: Bagaimana jika hidup itu seperti sebuah permainan date simulation atau sejenisnya, dimana bisa kembali ke save point sesuka hati...
Sebenarnya, animenya salah juga dalam adegan ini. Monolog Hachiman itu harusnya berulang dua kali, di akhir volume 8 dan awal volume 9.
Kita semua tahu jawabannya, itu pengandaian bagi orang yang memiliki pilihan, tapi Hachiman tidak punya pilihan itu.
Tapi bagaimana seandainya Hachiman benar-benar memiliki pilihan itu?
Mungkin para pembaca akan berpikir Hachiman hendak mengubah apapun keputusannya yang salah dan ada hubungannya dengan situasi dirinya dan Yukino. Tapi itu bukanlah apa yang saya pikirkan. Yang terpikirkan oleh saya, adalah : Hachiman akan kembali ke save point dimana dirinya akan mengirimkan SMS ke Kaori untuk menembaknya, membatalkan niat dirinya untuk mengirim SMS itu. Karena ini pangkal dari semua apa yang terjadi di SMA. Bahkan Watari dalam afterwords ANOTHER menyebut kisah antara Kaori-Hachiman ini salah satu kunci plot Oregairu.
Dengan kata lain, kejadian antara Kaori dan Hachiman di masa lalu adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya. Saya berpikir jika Hachiman benar-benar memiliki mesin waktu, mungkin dia akan menggagalkan adegan itu.
Bagaimana jika adegan penembakan Kaori itu benar-benar gagal? Hachiman akan tetap menjadi siswa yang persis seperti sebelum kejadian itu terjadi. Hachiman di SMA akan sok akrab, stalker para gadis, Ge-Er jika ada gadis sedikit menyebut namanya, candaan-candaan garing, sering menjadi bahan candaan dan kejahilan teman-temannya, eksistensinya tidak dianggap, dll.
Tunggu dulu, bukankah ciri-ciri di atas mirip dengan ciri-ciri salah satu karakter? Yeah, semua ciri Hachiman sebelum menembak Kaori adalah ciri-ciri Tobe. Pasti ada yang mengatakan kalau Tobe eksistensinya dianggap, buktinya Hayama adalah sohib Tobe. Jangan lupa, Hayama adalah musuh dalam selimut bagi Tobe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar