Selasa, 23 Agustus 2016

[ REVIEW ] Kiznaiver




  Ini adalah anime 12 episode yang rilis pada musim semi 2016. Untuk genrenya, bisa drama, sci-fi, romance, dll. Tapi saya lebih memilih untuk menganggap genre anime ini adalah drama saja.

  Genre drama seperti ini, lebih banyak fokus kepada perkembangan karakter dan pengaruhnya ke cerita. Jadi, akan ada dua jenis pemirsa dalam anime ini. Kategori pemirsa pertama, pemirsa yang melihat banyaknya tokoh utama di anime ini, sebagai potensi munculnya banyak kisah asmara. Tentunya, pemirsa ini akan mengesampingkan kekuatan utama anime ini, yaitu konflik dari drama itu sendiri. Jadi, bisa dipastikan anda akan kecewa jika menonton anime ini dengan persepsi seperti itu.

  Pemirsa tipe kedua, adalah pemirsa yang menonton anime ini, dan tahu (siap) kalau sajian utama anime ini adalah konflik antar karakter. Saya sangat menyarankan anda melihatnya seperti itu, dan anda akan tenggelam dalam kekuatan anime ini.



GENERAL KNOWLEDGE

  Jujur saja, saya tertarik menonton anime ini karena produksi studio kesukaan saya, Studio Trigger. Ini adalah studio yang juga memproduksi Kill la Kill, Inou-Battle, Little Witch Academia, Space Patrol Luluco, dll. Studio Trigger ini sendiri baru berdiri tahun 2011, oleh mantan animator Studio Gainax. Studio Gainax sendiri adalah studio yang memproduksi Evangellion, Gurren Lagann, dll. Jadi, Studio Trigger sendiri bisa anda katakan Ex-Gainax. Oke, daripada kita berputar-putar, apa sih keunggulan Studio ini? Animasinya jika dibilang sangat bagus, ya tidak juga. Tapi lebih tepat jika saya katakan, animasi studio ini adalah unik.



  Anime ini adalah karya original, karena itulah siapa penulis cerita dan sutradaranya, akan memegang peranan penting disini.

  Penulis cerita anime ini, adalah Mari Okada. Yeah, dia adalah penulis cerita Anohana, Toradora, dll. Jika Gen Uro bisa membuat logika anda terbalik, ataupun Jun Maeda membuat air mata anda habis, maka Mari Okada ini terkenal dengan bagaimana dia memainkan emosi pemirsanya. Mungkin, dia adalah orang yang tepat untuk genre drama di anime ini.

  Sutradara anime ini adalah Hiroshi Kobayashi, orang yang sama ketika mensutradarai Kimi no Iru Machi. Well, saya pikir pemilihan sutradara dan penulis naskah untuk anime ini bisa dianggap sudah tepat.


  Bagaimana pengisi suara karakternya? Ada 8 karakter utama di anime ini, mungkin akan saya cut lagi menjadi tiga orang dominan di cerita. Agata, Sonozaki, dan Chidori.

  Agata Katsuhira diisi oleh Yuki Kaji. Dia juga mengisi suara Arita Haruyuki (Accel World), Naruhodou Ryouichi (Gyakuten Saiban), Yokodera Youto (Henneko), Hyoudou Issei (Highschool DxD what!!!), Shuu Maiko (Nisekoi), Eren Yeager (Attack on Titan!), dll.

  Sonozaki Noriko diisi oleh Hibiku Yamamura. Dia juga mengisi suara Kirara Amanogawa (Precure), Ashuramaru (Owari no Seraph), Hagyu Hibiki (Anne Happy), Eri Taki (K-ON), dll.

  Takashiro Chidori diisi oleh Yuka Terasaki. Dia juga mengisi suara Tooru Acura (Hitsugi no Chaika whaat!!!), Uchiha Itachi (Naruto whaaat!!!), Sunakawa Makoto (Ore, Monogatari whaat!!!), dll






REVIEW


Animasi (9/10)

  Tentunya, ini subjektif karena saya menyukai animasi studio ini. Well, tapi secara keseluruhan, animasi animenya memang bagus.


Story (9/10)

  Good, very good. Setiap karakter akan memiliki ceritanya sendiri, dan bagaimana mereka bisa terhubung dengan yang lain. Namun, cerita utama Kiznaiver memang terpusat kepada memori Agata yang samar-samar, dan mulai kembali menemukan ingatannya setelah bertemu Sonozaki.

  Saya sangat menyukai Arc cerita Maki Honoka, dimana disana menceritakan bagaimana Maki kehilangan Ruru (lesb?) dan bisa berdiri lagi setelah dihantui oleh masa lalunya. Juga, mendekati akhir seri dimana Agata mulai mendapatkan seluruh ingatannya kembali.


Karakter (10/10)



  Anda akan mengetahui apakah karakter dalam anime ini ditulis dengan baik atau tidak, hanya dengan mengetahui fakta ini: Ada delapan karakter utama di anime ini, dan saya tidak merasa satupun karakter hanya terasa sebagai figuran saja. Bahkan saya menyukai karakter Hisomu yang tidak memiliki love interest dengan satupun karakter utama anime ini.

  Ngomong-ngomong, saya juga menyukai maskot anime ini, Gomorin...


Musik (9/10)

  Saya menyukai ending song anime ini, musik yang dipadu adegan penutup serasa bercampur dengan baik. Selain itu, BGM dan Opening juga not bad, tergantung selera pemirsa. Tapi bagi saya, good.


Enjoyment (9/10)



  Saya memberikan nilai 9 untuk anime ini. Sangat menyenangkan untuk ditonton. Ending anime ini juga memberikan kesimpulan yang manis bagi karakter-karakter di dalamnya.





WHAT MY THOUGHTS....spoiler warning!

  Harus kita akui, apa yang akan anda bayangkan jika saya katakan ada 8 karakter disini, dimana ada empat pria dan empat wanita? Yeah, kita akan berpikir kalau mungkin saja akan ada konflik asmara yang terjadi. Mungkin akan ada dua gadis menyukai pria yang sama, atau dua pria menyukai gadis yang sama, atau ada yang cintanya tidak berbalas, atau ada yang saling suka satu sama lain...
  Seperti yang saya katakan sejak awal, sisi yang menarik dari anime ini adalah cerita karakter itu sendiri dan hubungannya dengan karakter yang lain.

  Pertama, saya tertarik untuk untuk membahas Hisomu, dia adalah satu-satunya orang yang tidak terlibat dalam kisah cinta dengan karakter utama yang lain. Namun, ini menjadi semakin menarik karena dia selalu memberikan pendapat yang objektif mengenai sesuatunya. Misalnya, dia bisa menjadi mediator dan motivator yang baik bagi Agata dalam memutuskan sesuatu antara Sonozaki dan Chidori.


  Lalu, hubungan asmara antara Maki dan Yuta. Maki ini masih dihantui masa lalunya, dengan Ruru. Ruru mencintai Maki, dan Ruru meninggal tidak lama setelah Maki mengetahui perasaan Ruru kepadanya. Yeah, bisa dikatakan ini cinta sesama jenis. Sangat menarik bagaimana Yuta memilih untuk tetap mensupportnya meski mengetahui kebenarannya. Endingnya, kita semua tahu, Maki menerima cinta Yuta setelah Maki tahu kalau Ruru sebenarnya menginginkan Maki untuk bahagia di masa depan.

  Cinta segitiga antara Sonozaki - Agata - Chidori. Memang agak mengecewakan jika anda menyukai pairing Chidori - Agata. Tapi kita harus fair disini, Sonozaki dan Agata memang sudah menyukai satu sama lain sejak kecil. Tentunya, emosi pemirsa merupakan milik pemirsa masing-masing...


  Sonozaki berpikir kalau terhubungnya rasa sakit diantara dua manusia merupakan dasar adanya hubungan diantara manusia. Manusia akan saling peduli satu sama lain, dan akan tercipta kedamaian. Dan begitulah yang ada di pikiran Sonozaki kecil ketika tahu Agata menyukainya, Sonozaki mengatakan kalau dirinya juga menyukai Agata. Sonozaki berpikir selama dia menampung semua rasa sakit dari Agata, maka Agata akan selalu menyukainya. Hingga akhirnya, Agata hilang ingatan akibat error dalam sistem kiznaiver tersebut.

  Ending Kiznaiver sangat sederhana, yaitu Sonozaki yang tersenyum kembali. Sonozaki yang sama, dengan apa yang ditemui Agata ketika kecil. Saya merasa ending ini sangat sempurna, dan dua belas episode sendiri saya rasa cukup untuk memberikan kesimpulan akhir Kiznaiver. Mungkin, jika diteruskan hingga 20+ episode, saya sendiri akan bosan karena seluruh karakter sudah selesai untuk dieksplorasi.



  Mengenai Niiyama Niko. Bahkan, gadis yang aneh seperti dirinya sekalipun, memiliki impian untuk mencintai seorang pria dan memiliki hubungan pertemanan yang normal. Untuk Tenga, agak ironis memang ketika apa yang dia lihat selama ini, Chidori selalu mengharapkan Agata, bukan dirinya. Well, mungkin di OVA atau semacamnya nanti, saya berharap Tenga bisa mendapatkan nasib yang lebih baik.




x x x



1 komentar:

  1. Style karakternya lebih bagus buat genre action over power menurut w pak.

    BalasHapus