Sabtu, 29 Agustus 2015

[ TRANSLATE ] Qualidea of The Scum Chapter 2 : Kusaoka Haruma 1



*   *   *





  Jam pelajaran terakhir yang diisi oleh Guru Wali Kelas fungsinya mirip seperti sebuah gerbang start. Ketika bel pulang sekolah berbunyi, para pembalap di dalam kelas mulai bergerak.

  Namun, tidak semua para peserta yang berada di garis start itu berjenis sama, baik terpilih ataupun dibesarkan dengan tujuan tertentu. Mereka antara kuda pacuan sampai anak kuda betina, kuda penarik beban sampai keledai, anak babi sampai rakun. Disana juga terlihat serigala, kucing, Gunung Fuji, elang, telur   terdengar seperti mitos di Gunung Fuji jaman dahulu. Ruangan kelas adalah tempat dimana kepala suku dari bangsa-bangsa yang berbeda saling berebut kekuasaan. Diantara suara-suara hewan yang mengganggu itu, terdengar suara ringkikan kuda, lolongan serigala, bahkan suara katak. Aku seperti ingin menangis saja mendengar suara-suara katak itu yang terdengar ramai di ruangan ini.

  Mengerjakan aktivitas klub, ke karaoke atau bioskop, dan para kuda betina yang punya rencana apapun setelah sekolah ini sedang menatap ke arah mimbar guru di depannya.

  "Belakangan ini, ada laporan soal anak sekolahan menghilang. Apa kalian tahu soal ini?" tanya Kuriu sensei, wali kelas kami dengan nada bertanya. "Tolong kalian hati-hati setelah pulang sekolah, apakah pulang telat karena aktivitas klub atau tidak. Juga jangan keluyuran ketika malam tiba."

  Seperti katanya, dia menaikkan tangannya perlahan dan menatap para siswa di kelas, seperti mengkonfirmasi apakah siswa-siswa itu hendak melakukannya atau tidak. Suara-suara komplain yang kudengar seperti teriakan para anak babi.

  "Aww!"

  "Itu bau sekali!"

  Nada-nada keluhan itu terus meningkat dari kumpulan para gadis dan anak laki-laki, seperti sedang bertukar pikiran. Satu-satunya orang yang tidak tertarik adalah orang yang tidak mempedulikan percakapan-percakapan itu seperti trending topik di internet   yaitu aku.

  Kuriu-sensei kemudian menepuk kedua tangannya untuk menarik perhatian para siswa yang keberatan. "Saya tahu kalau kalian ingin bersenang-senang. Tetapi jika sesuatu terjadi dengan kalian, saya akan sangat sedih...Jadi tolong perlihatkan wajah ceria kalian lagi besok. Baiklah, saya rasa cukup sekian kelas konseling hari ini. Selamat tinggal, semuanya."

  Ketika dia mengatakan salam perpisahannya, suasana kelas langsung menjadi riuh dan pecah.

  Beberapa orang langsung pergi meninggalkan kelas, beberapa juga tetap di kelas untuk sekedar mengobrol di grup mereka, dan beberapa orang masih harus kesini dan kesitu. Setiap orang disini memiliki sebuah kebebasan yang diciptakan oleh waktu yang bernama "jam pulang sekolah".

  Orang-orang ini bisa digolongkan menjadi tiga jenis.

  Pertama, mereka adalah para anggota klub tulen. Mereka tidak ragu untuk menghabiskan siang dan malamnya untuk aktivitas klub, sementara siswa lainnya hanya bersantai dan bersenang-senang. Secara garis besar, kamu bisa katakan kalau mereka adalah tipe orang yang menghabiskan masa sekolah mereka untuk melakukan aktivitas klub.

  Selanjutnya, kita punya siswa dengan kegiatan-kegiatan populernya. Mereka sangat sadar akan bekerja dan sekolah, oleh karena itu mereka menghabiskan masa sekolah mereka dengan bersenang-senang: karaoke, bowling, darts, billiards, dan terakhir, masalah percintaan. Ciri paling mencolok mereka terlihat dengan mengisi kehidupan sekolahnya dengan aura masa muda. Mereka adalah jenis-jenis orang yang sering menggunakan kata-kata "semalaman", "clubbing", dan "ketahuan".

  Terakhir, jangan lupakan golongan orang "jalanku adalah hidupku". Orang-orang ini hidup demi hobi mereka. Seperti semua yang mereka sukai, anime, manga, dan game yang sedang tren. Mungkin beberapa dari mereka terlihat tidak bercampur dengan komunitas sosial sekitar, tetapi mereka tidak mengalaminya di sekolah ini. Baik siswa maupun siswi disini juga tertarik dengan anime yang sedang mengudara dan pengisi suara favoritnya. Siswa-siswa seperti itu memiliki pengaruh yang cukup besar di kelas ini.

  Ketiga jenis grup ini bercampur, mereka hanya berpisah jika memang ada kegiatan yang berhubungan dengan hobi mereka. Mereka bercampur dan mewarnai kehidupan sekolah ini. Bahkan siswa terpintar di golongan pertama juga jatuh cinta, dan siswa populer disini juga pembaca setia Shonen Jump mingguan. Para otaku pergi berkumpul dengan lawan jenis untuk sekedar karaoke ketika pulang sekolah. Bahkan, banyak masalah percintaan yang kacau balau di grup para otaku. Sederhananya, sangat aneh melihat para orang-orang jelek itu berpacaran.

  Anak-anak jaman sekarang   seperti diperbudak hormon mereka. Mereka dibesarkan dengan ditemani barang-barang haram disekitar mereka. Ya, mereka bercampur dengan spesies alien yang sangat banyak, bahkan kupikir mereka pasti ingin bekerja untuk NASA. Tidak perlu waktu lama untuk membuat mereka berkata aku ingin kerja disana.

  Derajat dari para grup mungkin berbeda-beda, tetapi mereka menawarkan hal yang sama: persahabatan, cinta, dan hobi   sederhananya itu adalah cara hidup dari anak muda. Meski begitu, sebagai kompensasinya, tangan dan kaki orang itu akan terikat, harus menjalankan tugas dan kewajiban sosialnya demi disebut bagian dari kelompok itu.

  Keadaan yang sungguh menyedihkan...

  Sebenarnya, mengontrol waktu dan rencana orang-orang adalah tugas dari seorang tuan dari budak-budak, tetapi itu sebenarnya sudah diluar kemampuan mereka...Ahaha! Sungguh memalukan! Mereka sangat payah! Diantara aku dan mereka, bukankah sudah jelas siapa yang perlu dikasihani!



  *   *   *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar