x x x
Tim putih dan tim merah saat ini dipisahkan oleh dua sisi lapangan yang berbeda. Mereka terlihat seperti kumpulan pasukan perang. Diantara kumpulan pasukan itu, terdapat jendral-jendral yang terlihat menonjol dari pasukan yang lainnya.
Para jendral dari tim merah terdiri dari Yukinoshita, Yuigahama, dan Meguri-senpai. Sedang di kubu tim putih terdapat Miura, Kawasaki, dan Ebina sebagai jendralnya. Jujur saja, kita tidak punya waktu untuk memutuskan siapa saja yang akan menjadi jendral di Kibasen. Karena itulah, siapa-siapanya ditentukan oleh Pengurus OSIS atau sejenisnya.
Well, Meguri-senpai sendiri pasti secara otomatis menjadi pilihan populer. Baik Miura dan Yukinoshita juga sudah terkenal di sekolah ini. Jadi, tidak ada masalah dengan pemilihan ketiganya. Meski Kawasaki sendiri tidak populer, tapi sambutan penonton kepadanya tidaklah berbeda dari ketiga gadis sebelumnya.
Sementara Ebina-san sendiri yang terlihat enggan untuk melakukannya, tampak menurut saja dan menerima perannya.
Setelah para jendral mengambil posisi masing-masing, semua orang tampak bersiap-siap untuk memulai lombanya.
Di saat yang bersamaan, sebuah suara yang memekakkan telinga terdengar dari pengeras suara.
"A- A, A-!"
Terdengar suara orang yang sedang mencoba pengeras suara.
Sampai saat ini, pembawa acara dan komentator festival ini kebanyakan ditangani oleh Miura dan Ebina-san. Ngomong-ngomong, mereka melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik. Tapi, karena seluruh gadis harus berpartisipasi di Kibasen, maka komentator dan pembawa acara untuk lomba ini akan berubah.
Mungkin orang yang menjadi komentator kali ini adalah orang yang ditunjuk oleh Miura, tapi sayangnya, Miura menunjuk trio goblok itu menjadi komentatornya. Mereka terlihat sedang menggenggam mic dengan penuh semangat.
"BAIKLAH SAUDARA-SAUDARA SEMUANYA, KITA SUDAH MENDEKATI AKHIR DARI FESTIVAL OLAHRAGA. SAAT INI, TIM PUTIH SEDANG UNGGUL. KARENA USAHA YANG LUAR BIASA DARI HAYAMA HAYATO, KITA BERHASIL MENDAPATKAN POIN YANG SANGAT BANYAK DAN BERADA DALAM POSISI UNGGUL."
Cukup aneh, kenapa yang menjadi pembawa acaranya dari tim putih semua? Juga, apa maksudnya dengan kata "kita" dalam siarannya barusan? Ya begitulah kalau Si Perjaka Oportunis Ooka diberi kuasa untuk menjadi pembawa acaranya. Tidak ada sesuatu yang netral disini.
"MESKI BEGITU SAUDARA SEMUANYA, PEMENANGNYA BELUM BISA DIPASTIKAN..."
Di lain pihak, suara Yamato yang serius seperti memberikan harapan bagi tim merah.
Meski suara dari keduanya terdengar sangat antusias, tapi tetap, bagiku suara mereka tetap berisik.
"KITA AKHIRNYA SUDAH MEMASUKI LOMBA-LOMBA UTAMA DI FESTIVAL OLAHRAGA TAHUN INI. LOMBA KIBASEN INI AKAN MEMPERTEMUKAN PARA GADIS DI CHIBA UNTUK BERTEMPUR SATU SAMA LAIN. KARENA ITULAH, LOMBA INI DISEBUT KIBASEN."
Komentar tidak jelas dari Tobe itu mulai menggema ke seluruh sekolah. Bahasannya mengenai Kibasen memang agak aneh.
"SAAT INI, PARA JENDRAL DAN PASUKANNYA SUDAH SIAP DI POSISI MEREKA MASING-MASING. PEMENANGNYA AKAN DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA JENDRAL YANG BISA DIKALAHKAN OLEH SETIAP TIM."
Ooka menjelaskan dengan singkat peraturannya. Setiap tim punya tiga jendral. Sambil melindungi jendral mereka masing-masing, mereka harus menghancurkan kuda tim lain dan merebut ikat kepalanya.
Kedua pasukan saling menatap ke arah musuh mereka masing-masing. Area pertempuran mulai dipenuhi suasana penuh tekanan.
Hiratsuka-sensei tampak mengamati perlombaan ini dari awal. Sambil memegang terompet dari cangkang kerang, dia tampak antusias dan senang. Eh, orang ini tampaknya sangat menyukai hal-hal semacam ini...
Lalu, dia menarik napas yang dalam dan meniup terompet tersebut.
Dengan munculnya gemuruh suara "Ooooooooh ", kedua pasukan mulai bergerak maju.
"API PERTEMPURAN DARI KIBASEN SUDAH DINYALAKAN!"
Sambil mendengarkan komentar Ooka, aku mengamati pergerakan tiap tim. Tim putih sepertinya memutuskan untuk menyerang dengan cepat, dan para jendralnya juga ikut serta dalam serangan itu. Mereka seperti sudah menentukan targetnya sendiri.
Jendral yang pertamakali melakukan serangan adalah Kawasaki.
Tanpa mempedulikan yang ada di sekitarnya, dia langsung menyerang. Targetnya adalah Meguri-senpai.
Diantara para jendral di tim putih, dia mungkin adalah target yang termudah. Melihat bagaimana dia terlihat lemah lembut, siapapun pasti berpikir kalau dia akan jatuh begitu saja hanya dengan satu sentuhan kecil. Meski, kenyataannya berkata lain.
Tidak! Bukan begitu!
Menyadari kalau Kawasaki sedang menuju ke arahnya dengan cepat, wajahnya terlihat memerah dan dengan cepat dia memberikan perintah ke sekitarnya.
"Teman-teman, aku mengandalkan kalian!"
Setelah itu, pasukannya dengan cepat membentuk sebuah dinding, menutup jalur pergerakan dari Kawasaki. Sekarang, ada sebuah tembok diantara Kawasaki dan Meguri-senpai.
Ini adalah tampilan asli dari Meguri-senpai. Dia selalu dilindungi oleh pertahanan yang tidak bisa ditembus, Kawasaki tidak punya celah untuk dilewati.
"...Tsk."
Terdengar suara kekecewaan dari Kawasaki, dia lalu mengatur posisinya kembali dan mengambil jarak.
Sepertinya, bahaya sudah tidak mendekati Meguri-senpai lagi...Ketika aku mulai bisa bernapas lega, aku bisa mendengar suara tangisan yang aneh dari tengah lapangan.
"Ufufufu, Y - U - I !"
Suara aneh itu berasal dari Ebina. Dia sedang mengendarai kuda yang dilindungi oleh formasi dari para gadis dan mulai bergerak ke depan, meniupkan debu dan pasir ketika berjalan maju.
"Uwa , ada yang datang!"
Suara panik itu berasal dari Yuigahama. Dia ternyata menjadi mangsa dari Ebina-san yang sangat antusias. Melihat Ebina-san yang memburunya, dia mulai berlari untuk kabur darinya. Yuigahama berlari kesana-kemari untuk menghindarinya, sementara Ebina-san terus mengejarnya dari belakang.
Mereka berdua seperti bermain kejar-kejaran. Mereka tampak seperti tidak tahu hendak lari kemana.
Situasi ini seperti memberiku sebuah kesimpulan...Well, kurasa aku bisa tenang selama yang Yuigahama lakukan adalah kabur darinya.
Para penonton mulai menjadi gaduh ketika melihat para jendral ini melancarkan serangannya.
"PARA JENDRAL MASIH BERUPAYA UNTUK MEMPEROLEH KEMENANGANNYA. OH, SEPERTINYA AKAN ADA PERTEMPURAN DIANTARA DUA JENDRAL SAAT INI!"
Mengikuti komentar Ooka, para penonton terlihat lebih gaduh dari biasanya. Perhatian mereka mulai tertuju ke jendral yang tersisa.
Kuda dari Yukinoshita sedang berjalan memutar, memutari pasukan yang sedang menghalangi jalannya. Dengan mudahnya, Yukinoshita mengambil satu-persatu ikat kepala pasukan yang menghalanginya itu. Akhirnya, di ujung pasukan itu, ada Miura, yang tampak siap untuk menghadapinya.
Meski dia terus menatap ke arah Yukinoshita, dia melakukannya sambil mengalahkan para pasukan kecil yang datang ke arahnya, mengalahkan mereka dengan mudahnya.
Kemudian, mereka berdua akhirnya saling berhadapan.
Kedua mata mereka tampak saling menatap satu sama lain. Miura memasang senyum liciknya, sementara Yukinoshita hanya memandangnya dengan dingin.
Gaya bertarung mereka berdua cukup berbeda, dan pertarungan mereka berdua menjadi pusat perhatian penonton lomba ini.
Seperti yang kuduga, mereka berdua mulai bergerak maju secara bersamaan. Miura maju ke depan dengan penuh semangat.
Sementara, Yukinoshita maju ke depan dengan hati-hati, seperti sebuah bongkahan salju yang jatuh ke tanah.
Lalu, sebuah pertarungan terjadi diantara mereka.
Ketika tubuh mereka bertemu dalam jarak dekat, tiba-tiba tubuh Miura seperti terbang karena sesuatu.
Dari kejauhan, hanya terlihat seperti terjadi gesekan kecil diantara mereka. Entah mengapa, kupikir aku pernah melihat gerakan yang semacam itu di masa lalu.
Sebuah gerakan dimana dia bisa melempar seseorang tanpa terlihat seperti sedang menyentuhnya. Ini adalah keahlian dari Yukinoshita.
"Se-sebuah bantingan udara...Apakah kau ini Master Asia di G Gundam? Tewas saat dini hari?"
Ketika diriku mulai merasa antusias, kuda Miura kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Setelah Miura jatuh, tim putih juga secara otomatis jatuh.
Dengan begitu, kemenangan kali ini sudah jelas berpihak ke tim mana.
Hiratsuka-sensei meniup kembali terompetnya.
"Skill yang luar biasa! Kemenangan untuk tim merah!"
Sambil memuji ke tim merah, seluruh penonton memberikan tepuk tangan atas suguhan lomba yang menarik ini.
Gadis ini ternyata benar-benar memenangkannya...
Dengan berakhirnya lomba ini, akupun menepuk kedua tanganku. Kemudian, Yukinoshita dan yang lainnya kembali. Yukinoshita datang dengan napas yang tersengal-sengal, tampak kelelahan. Yuigahama sendiri datang dengan menyeret kakinya, mungkin kelelahan karena dikejar oleh Ebina-san sejak tadi.
"Kerja bagus."
Kulambaikan tanganku dan baik Yukinoshita dan Yuigahama menepuk tanganku.
"Kuserahkan sisanya kepadamu."
"Hikki, kami mengandalkanmu."
"...Kalian mengatakan itu seperti mendapatkan kemenangan adalah sebuah hal yang mudah untukku."
Aku menatap terus ke arah mereka sampai mereka kembali ke tenda panitia, setelah itu, aku menatap ke arah kedua tanganku.
"A- A, A-!"
Terdengar suara orang yang sedang mencoba pengeras suara.
Sampai saat ini, pembawa acara dan komentator festival ini kebanyakan ditangani oleh Miura dan Ebina-san. Ngomong-ngomong, mereka melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik. Tapi, karena seluruh gadis harus berpartisipasi di Kibasen, maka komentator dan pembawa acara untuk lomba ini akan berubah.
Mungkin orang yang menjadi komentator kali ini adalah orang yang ditunjuk oleh Miura, tapi sayangnya, Miura menunjuk trio goblok itu menjadi komentatornya. Mereka terlihat sedang menggenggam mic dengan penuh semangat.
"BAIKLAH SAUDARA-SAUDARA SEMUANYA, KITA SUDAH MENDEKATI AKHIR DARI FESTIVAL OLAHRAGA. SAAT INI, TIM PUTIH SEDANG UNGGUL. KARENA USAHA YANG LUAR BIASA DARI HAYAMA HAYATO, KITA BERHASIL MENDAPATKAN POIN YANG SANGAT BANYAK DAN BERADA DALAM POSISI UNGGUL."
Cukup aneh, kenapa yang menjadi pembawa acaranya dari tim putih semua? Juga, apa maksudnya dengan kata "kita" dalam siarannya barusan? Ya begitulah kalau Si Perjaka Oportunis Ooka diberi kuasa untuk menjadi pembawa acaranya. Tidak ada sesuatu yang netral disini.
"MESKI BEGITU SAUDARA SEMUANYA, PEMENANGNYA BELUM BISA DIPASTIKAN..."
Di lain pihak, suara Yamato yang serius seperti memberikan harapan bagi tim merah.
Meski suara dari keduanya terdengar sangat antusias, tapi tetap, bagiku suara mereka tetap berisik.
"KITA AKHIRNYA SUDAH MEMASUKI LOMBA-LOMBA UTAMA DI FESTIVAL OLAHRAGA TAHUN INI. LOMBA KIBASEN INI AKAN MEMPERTEMUKAN PARA GADIS DI CHIBA UNTUK BERTEMPUR SATU SAMA LAIN. KARENA ITULAH, LOMBA INI DISEBUT KIBASEN."
Komentar tidak jelas dari Tobe itu mulai menggema ke seluruh sekolah. Bahasannya mengenai Kibasen memang agak aneh.
"SAAT INI, PARA JENDRAL DAN PASUKANNYA SUDAH SIAP DI POSISI MEREKA MASING-MASING. PEMENANGNYA AKAN DITENTUKAN OLEH BANYAKNYA JENDRAL YANG BISA DIKALAHKAN OLEH SETIAP TIM."
Ooka menjelaskan dengan singkat peraturannya. Setiap tim punya tiga jendral. Sambil melindungi jendral mereka masing-masing, mereka harus menghancurkan kuda tim lain dan merebut ikat kepalanya.
Kedua pasukan saling menatap ke arah musuh mereka masing-masing. Area pertempuran mulai dipenuhi suasana penuh tekanan.
Hiratsuka-sensei tampak mengamati perlombaan ini dari awal. Sambil memegang terompet dari cangkang kerang, dia tampak antusias dan senang. Eh, orang ini tampaknya sangat menyukai hal-hal semacam ini...
Lalu, dia menarik napas yang dalam dan meniup terompet tersebut.
Dengan munculnya gemuruh suara "Ooooooooh
"API PERTEMPURAN DARI KIBASEN SUDAH DINYALAKAN!"
Sambil mendengarkan komentar Ooka, aku mengamati pergerakan tiap tim. Tim putih sepertinya memutuskan untuk menyerang dengan cepat, dan para jendralnya juga ikut serta dalam serangan itu. Mereka seperti sudah menentukan targetnya sendiri.
Jendral yang pertamakali melakukan serangan adalah Kawasaki.
Tanpa mempedulikan yang ada di sekitarnya, dia langsung menyerang. Targetnya adalah Meguri-senpai.
Diantara para jendral di tim putih, dia mungkin adalah target yang termudah. Melihat bagaimana dia terlihat lemah lembut, siapapun pasti berpikir kalau dia akan jatuh begitu saja hanya dengan satu sentuhan kecil. Meski, kenyataannya berkata lain.
Tidak! Bukan begitu!
Menyadari kalau Kawasaki sedang menuju ke arahnya dengan cepat, wajahnya terlihat memerah dan dengan cepat dia memberikan perintah ke sekitarnya.
"Teman-teman, aku mengandalkan kalian!"
Setelah itu, pasukannya dengan cepat membentuk sebuah dinding, menutup jalur pergerakan dari Kawasaki. Sekarang, ada sebuah tembok diantara Kawasaki dan Meguri-senpai.
Ini adalah tampilan asli dari Meguri-senpai. Dia selalu dilindungi oleh pertahanan yang tidak bisa ditembus, Kawasaki tidak punya celah untuk dilewati.
"...Tsk."
Terdengar suara kekecewaan dari Kawasaki, dia lalu mengatur posisinya kembali dan mengambil jarak.
Sepertinya, bahaya sudah tidak mendekati Meguri-senpai lagi...Ketika aku mulai bisa bernapas lega, aku bisa mendengar suara tangisan yang aneh dari tengah lapangan.
"Ufufufu, Y - U - I !"
Suara aneh itu berasal dari Ebina. Dia sedang mengendarai kuda yang dilindungi oleh formasi dari para gadis dan mulai bergerak ke depan, meniupkan debu dan pasir ketika berjalan maju.
"Uwa
Suara panik itu berasal dari Yuigahama. Dia ternyata menjadi mangsa dari Ebina-san yang sangat antusias. Melihat Ebina-san yang memburunya, dia mulai berlari untuk kabur darinya. Yuigahama berlari kesana-kemari untuk menghindarinya, sementara Ebina-san terus mengejarnya dari belakang.
Mereka berdua seperti bermain kejar-kejaran. Mereka tampak seperti tidak tahu hendak lari kemana.
Situasi ini seperti memberiku sebuah kesimpulan...Well, kurasa aku bisa tenang selama yang Yuigahama lakukan adalah kabur darinya.
Para penonton mulai menjadi gaduh ketika melihat para jendral ini melancarkan serangannya.
"PARA JENDRAL MASIH BERUPAYA UNTUK MEMPEROLEH KEMENANGANNYA. OH, SEPERTINYA AKAN ADA PERTEMPURAN DIANTARA DUA JENDRAL SAAT INI!"
Mengikuti komentar Ooka, para penonton terlihat lebih gaduh dari biasanya. Perhatian mereka mulai tertuju ke jendral yang tersisa.
Kuda dari Yukinoshita sedang berjalan memutar, memutari pasukan yang sedang menghalangi jalannya. Dengan mudahnya, Yukinoshita mengambil satu-persatu ikat kepala pasukan yang menghalanginya itu. Akhirnya, di ujung pasukan itu, ada Miura, yang tampak siap untuk menghadapinya.
Meski dia terus menatap ke arah Yukinoshita, dia melakukannya sambil mengalahkan para pasukan kecil yang datang ke arahnya, mengalahkan mereka dengan mudahnya.
Kemudian, mereka berdua akhirnya saling berhadapan.
Kedua mata mereka tampak saling menatap satu sama lain. Miura memasang senyum liciknya, sementara Yukinoshita hanya memandangnya dengan dingin.
Gaya bertarung mereka berdua cukup berbeda, dan pertarungan mereka berdua menjadi pusat perhatian penonton lomba ini.
Seperti yang kuduga, mereka berdua mulai bergerak maju secara bersamaan. Miura maju ke depan dengan penuh semangat.
Sementara, Yukinoshita maju ke depan dengan hati-hati, seperti sebuah bongkahan salju yang jatuh ke tanah.
Lalu, sebuah pertarungan terjadi diantara mereka.
Ketika tubuh mereka bertemu dalam jarak dekat, tiba-tiba tubuh Miura seperti terbang karena sesuatu.
Dari kejauhan, hanya terlihat seperti terjadi gesekan kecil diantara mereka. Entah mengapa, kupikir aku pernah melihat gerakan yang semacam itu di masa lalu.
Sebuah gerakan dimana dia bisa melempar seseorang tanpa terlihat seperti sedang menyentuhnya. Ini adalah keahlian dari Yukinoshita.
"Se-sebuah bantingan udara...Apakah kau ini Master Asia di G Gundam? Tewas saat dini hari?"
Ketika diriku mulai merasa antusias, kuda Miura kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Setelah Miura jatuh, tim putih juga secara otomatis jatuh.
Dengan begitu, kemenangan kali ini sudah jelas berpihak ke tim mana.
Hiratsuka-sensei meniup kembali terompetnya.
"Skill yang luar biasa! Kemenangan untuk tim merah!"
Sambil memuji ke tim merah, seluruh penonton memberikan tepuk tangan atas suguhan lomba yang menarik ini.
Gadis ini ternyata benar-benar memenangkannya...
Dengan berakhirnya lomba ini, akupun menepuk kedua tanganku. Kemudian, Yukinoshita dan yang lainnya kembali. Yukinoshita datang dengan napas yang tersengal-sengal, tampak kelelahan. Yuigahama sendiri datang dengan menyeret kakinya, mungkin kelelahan karena dikejar oleh Ebina-san sejak tadi.
"Kerja bagus."
Kulambaikan tanganku dan baik Yukinoshita dan Yuigahama menepuk tanganku.
"Kuserahkan sisanya kepadamu."
"Hikki, kami mengandalkanmu."
"...Kalian mengatakan itu seperti mendapatkan kemenangan adalah sebuah hal yang mudah untukku."
Aku menatap terus ke arah mereka sampai mereka kembali ke tenda panitia, setelah itu, aku menatap ke arah kedua tanganku.
x Chapter XII Part 4 | END x
Melempar tubuh target ke udara itu adalah jurus judo Yukino di vol 7.5 side B, turnamen judo untuk pemula. Waktu itu, salah satu dari kentang bersaudara dari Klub Judo melawan Yukino. Dengan mudahnya Yukino membantingnya tanpa memberikan satupun kesempatan untuk si kentang menyentuhnya.
Meski volumenya 7.5, timeline turnamen judo tersebut di akhir Juni, sedang timeline Festival Olahraga ini adalah awal November.
...
Agak unik jika lomba ini fokus antara Miura vs Yukino, karena di Botaoshi akan fokus di Hayama vs Hachiman.
Ini karena di vol 6.5 chapter 1, Yukino oleh Hachiman dikatakan kebalikan dari Miura. Sedang di vol 10 chapter 3, Hachiman oleh Yukino dikatakan kebalikan dari Hayama.
...
Tentunya, agak aneh bagi Hachiman jika dirinya merasa diandalkan oleh Yui dan Yukino.
Keseluruhan festival budaya di animenya dimulai berada di sini. Serius... Totsuka itu cewe kan?
BalasHapuscowok cuy
Hapus