Sinar matahari sore mengisi lorong ini, lorong yang
menggemakan suara dua langkah orang yang berjalan disana.
Pada jam pulang sekolah, tiba-tiba Yuigahama mengejarku
keluar kelas dan kini sedang berusaha menyamakan langkahnya denganku. Akupun
ingin berkata kenapa kau malah ikut?,
namun kuurungkan.
“Apa Chuuni juga ada di Klub?” tanya Yuigahama.
“Mungkin,” jawabku.
Dulu, aku meminta Zaimokuza dan dua member dari Klub
Gamers untuk menciptakan website dan media sosial untuk usulan acara palsuku,
dan sepertinya sampai sekarang masih mereka pantau perkembangannya. Aku hendak
memberitahu mereka kalau misi mereka telah selesai dan berharap mereka mau
datang ke pesta malam ini.
Semakin dekat dengan Gedung Khusus, semakin sunyi hiruk-pikuk
aktivitas sekolahnya, dimana saat ini kami terhenti di salah satu sudut tempat
Klub Gamers berada. Kubuka pintunya, dan Zaimokuza menyambut kami.
“Hm, Hachiman. Kau akhirnya datang? Yahallo!” katanya,
sambil mengibaskan mantelnya. Adik Sagami dan Hatano yang merapikan kacamatanya
muncul dan menyambut kami.
“Oh, yahallo semuanya.”
“Hello, dan yahallo.”
Ya, terimakasih
sapaan kerennya! pikirku. Aku ingin mengatakannya keras-keras, tapi yang
kudapat malahan ekspresi ketakutan dari belakangku.
“...”
Kulihat dan...Uh oh, Gahama-san tampak ketakutan...Dia
jelas tampak bad mood, lalu dia menatapku.
“Hikki, tolong hentikan mereka.”
Dia berbisik kepadaku dan menarik lenganku. Dia tidak
sesedih ini ketika Totsuka mengatakannya...Jelas sekali! Karena Totsuka manis!
Dan mereka tidak.
Akupun memberikan gestur untuk duduk dengan mengarahkan
tanganku sebagai penunjuk. Setelah dia duduk, akupun duduk di kursi
terdekatnya.
“Oke, jadi aku ada sesuatu yang ingin kukatakan kepada
kalian saat ini,” kataku.
Mereka bertiga menoleh kepadaku.
“Aku melaporkan kalau rencana Malam Perpisahan tempo hari
telah sukses, dan itu karena partisipasi kalian. Meski sebentar, namun kerjasama
kalian sudah luar biasa. Kalian sudah banyak sekali membantuku, jadi aku
ucapkan terima kasih.”
Kutundukkan kepalaku, dan Yuigahama melakukan hal yang
sama.
“Karena itulah, per hari ini, manajemen event Malam
Perpisahan Palsu dinyatakan resmi bubar.”
Adik Sagami dan Hatano terkejut melihatku yang
menundukkan kepala, tidak lama kemudian mereka tersenyum.
“Begitu ya.”
“Baguslah.”
“Betul sekali, jadi satu tirai dari sebuah kasus berhasil
diturunkan! Begitulah kata Yoshiteru...” gumam Zaimokuza yang sedang menatap
kejauhan.
Tanpa mempedulikan dirinya, aku pura-pura batuk dan
memasang wajah serius.
“Karena sudah resmi bubar, maka dewan eksekutif manajemen
otomatis bubar. Setelah ini, dilarang menggunakan yahallo dalam sapaan.”
Tiba-tiba semua terdiam, kacamata dari Adik Sagami dan
Hatano tampak turun dari posisinya.
“Ehh...?”
“Mu-Mustahil...”
“Kenapa kalian sampai kecewa begitu...?” Yuigahama
memasang wajah menyedihkan dan kesal.
Ban yahallo
mulai memberikan efek, dan ini membuat orang-orang terkejut. Kuputuskan untuk
mengambil keuntungan dari situasi ini. Ketika kau hendak menipu orang, waktu
terbaik adalah ketika mereka sedang diliputi keraguan.
“Oke, kukira cukup sampai disini, ayo kita semuanya pergi
ke karaoke,” kataku, mengatakannya dengan santai sekali.
Kedua member Klub Gamers menatapku dengan tatapan suram.
“...Dengan siapa?”
“Dengan teman-temanmu?”
“Hachiman kan tidak
punya teman.”
“Kalian tolong berkaca...”
Zaimokuza menjawab sembarangan, ternyata dia masih hidup. Akupun mulai menatapnya serius, tapi dia
hanya membalasnya dengan tawa.
“Muhaha, pastinya.”
“Chuuni, bukankah kau ini teman mereka berdua?”
Yuigahama menanyakan itu karena terkejut, tapi memang
tidak ada maksud tertentu dalam intonasinya. Kedua member Klub Gamers terdiam.
“Eh?”
“Ehh...”
Kenapa kaget?
Bukannya kau akan kesal kalau dikira bukan temannya? Bukankah kau harusnya
senang?
Itulah yang kupikirkan. Kulihat mereka berdua, tampak
terkejut dan menggumamkan “mereka?” dan “berdua?”; sepertinya mereka berdua
shock karena tidak diingat oleh Yuigahama. Kacamata mereka berdua malah turun
lebih jauh lagi seperti baru saja membaca pikiran tuannya.
Hmm, bisa kupahami. Melihat bagaimana sikap Pangeran
Gahama belakangan ini, mereka mungkin berpikir kalau mereka sudah
berteman...Tapi faktanya, sampai sekarang saja dia tidak pernah memanggil lengkap
namaku, jadi aku sekarang sedang
menunggu verifikasi kalau sebenarnya dia lupa namaku.
“Sudah, sudah, ayo kita pergi ke karaoke setelah ini.” Kataku
sambil terburu-buru, berharap mereka menurut sebelum mereka bisa berpikir logis
kembali.
Tapi, Adik Sagami dan Hatano hanya menggerutu saja, sepertinya
mereka merasa kalau ajakanku tadi penuh tanda tanya. Hatano kemudian mendorong
kacamatanya ke atas seperti Chemistry di Kawabata’s Sunglassess.
“Tunggu dulu, setelah ini? Tidak masuk akal kau
mengundang kami tiba-tiba seperti ini...”
Hal yang sama, dilakukan Adik Sagami yang baru sadar. Dia
lalu merapikan poninya seperti Raven, dan merapikan kacamatanya, dia lalu menatapku
dengan antusias.
“Dia memang sedikit gila...”
“Masa Cuma sedikit?”
Zaimokuza tiba-tiba bergabung dan menghinaku bersama keduanya.
Seperti tidak tahan akan situasinya, Yuigahama
menambahkan,
“Umm, ini semacam pesta. Jadi apakah kalian ada rencana nanti malam? Kudengar kalian ada
waktu luang hari ini...” dia lalu menatapku dengan tajam.
“Mereka jelas-jelas tidak ada waktu luang...”
Kemudian, dia menyenggol-nyenggol lututku untuk bertanya langkah
selanjutnya.
Kunaikkan bahuku, memang ini mengecewakan, ekspresi
wajahku kini mulai mirip burung owl yang mengamati mangsanya...
Akupun mulai mencari-cari alasan yang bisa kuberikan
kepada Yuigahama. Kemudian, aku melihat kedua member Klub Gamers sedang
mengelap kacamatanya.
“Uhh...Kalau sudah direncanakan begitu, ya sudah.”
“Hmm, ya sudah, bukannya aku ini selalu ada waktu luang
atau sejenisnya, tahu tidak?
Mereka memalingkan pandangannya dan menaruh kembali
kacamatanya di atas wajah mereka yang memerah. Nadanya agak aneh, seperti anak ABG
yang mencoba meniru nada suara pria dewasa di radio.
“Serius? Yay,” Yuigahama mengatakan itu sambil tersenyum.
Wooy! Kalian kok
sikapnya berbeda kepada Yuigahama?
Begitulah pikirku. Tapi menurutku, aku mungkin akan
melakukan hal yang sama kalau dalam posisi mereka, dan itu mulai membuatku
tersenyum kecut.
“Karaoke? Kalau begitu kita ke karaoke, dan kita butuh
benda-benda bercahaya itu,” kata Zaimokuza, dan mereka berdua mengangguk. Tapi,
Yuigahama tampaknya tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
“Benda bersinar...Oh, seperti Ikan yang bercahaya.”
“Bukan.”
Kenapa kau malah
yakin kesimpulanmu benar? Apa kau tidak merasa aneh kalau seandainya itu benar,
apa yang akan terjadi? Bayangkan kalau orang-orang di konser melambai-lambaikan
ikan makarel dan gizzard, itu akan mengganggu sekali. Memangnya mau ritual ilmu
hitam?
Adik Sagami dan Hatano tentunya tidak butuh penjelasan
untuk itu.
“Aku tidak bawa stick penla hari ini.”
“Aku mungkin akan beli lume stick di Daiso.”
Percakapan itu membuat Yuigahama memiringkan kepalanya
karena kebingungan. Yep, gadis ini butuh bantuan dengan bahasa asing!
“Penla? Lume?”
“Itu istilah untuk Penlight dan Cyalume Glowstick.”
Entah mengapa, pengisi suara anime menyebut penlight
dengan penyebutan PENLA dan idol otaku menyingkat cyalume sebagai CYA (menurutku).
Orang-orang akan berpikir Kenapa kau bawa benda kecil bercahaya itu ke karaoke? Orang-orang sejenis akan berkumpul dan mereka
akan menggila seperti di sebuah acara konser.
Tidak heran kalau para otaku cocok dengan karaoke. Kalau
kau periksa histori pemutaran lagu di tempat karaoke, biasanya kalau tidak
lagu-lagu jaman jadul, ya lagu-lagu
anime. Karaoke jelas merupakan tempat menghabiskan waktu luang bagi otaku dan
orang-orang tua, dan jika kau butuh tempat untuk mengakrabkan diri, karaoke adalah
salah satu tempatnya.
Sekarang, masalahnya adalah salah satu grup yang hadir di
karaoke bahkan tidak menganggap mereka sebagai kenalannya, apalagi ingat namanya...Karena
mereka bertiga masih sibuk dengan apa yang hendak mereka lakukan nanti, kurasa
aku tidak perlu berbicara apapun lagi. Kalau aku berbicara, malah membuat
mereka semakin ragu untuk datang.
Sebelum suasananya berubah, aku harus pergi. Kuberi
aba-aba ke Yuigahama untuk berdiri dan pergi.
“Nanti kukabari kalau kita sudah dapat tempatnya.”
“Sampai jumpa nanti ya!” kata Yuigahama.
Ketika kita hendak berdiri, tiga pria berkacamata
menghentikan kita.
“Oh, satu pertanyaan lagi. Apakah kita akan menghapus situs
ini?”
Kulihat, Adik Sagami menunjuk ke sebuah layar komputer.
Di layar tersebut ada website acara palsu kita. Karena itu hanyalah konsep
sekali pakai saja, dan hanya untuk “menyadarkan” Yukinoshita dan kelompoknya,
dan situs itu berhasil. Tidak ada alasan untuk terus berada di internet.
Malahan, menghapus itu sebelum menimbulkan kebingungan adalah hal yang tepat.
Semua yang tertulis maupun tidak tertulis disana, sudah
usai. Karena itulah, harus dihapus. Tidak, harusnya dihapus sesegera mungkin.
“Kalau kalian ada waktu luang, hapus saja.”
Yang kukatakan malahan berkebalikan dari yang kupikirkan.
Bahkan bila kita memilih untuk tidak menghapusnya sekarang, itu akan hilang di
lautan internet, karena tidak dimaintenance. Tapi, kalau aku menghapusnya
karena keinginanku, aku merasa kalau aku hanya ingin meyakinkan diriku kalau hari-hari yang menyakitkan itu tidak pernah terjadi sama sekali. Itulah yang membuatku ragu.
Akupun hanya bisa tersenyum kecut, melihat diriku yang
seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Adik Sagami dan Hatano mengartikan
kata-kataku tadi, tapi setelah menatap satu sama lain, mereka tampaknya paham
apa maksudnya.
Akupun mengangguk dan membalikkan badanku. Dengan begitu,
kualihkan pandanganku dari monitor—dari tatapan para gadis yang berdiri di
depan laut pada sore hari.
x Chapter 2 Part 2 | END x
Apa hubungannya ikan bersinar sama tempat karaoke?
BalasHapusSelain mandangin totsuka ternyata dia mandangin yg lain jg
Hmm normal sihh
Thanks min
Positif thinking ajjh bro haha..
HapusAku rindu analisis mu min...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKayaknya bakal jadi masalah ini nunda hapus website 😅
BalasHapusBayangkan kalau orang-orang di konser melambai-lambaikan ikan makarel dan gizzard, itu akan mengganggu sekali. Memangnya mau ritual ilmu hitam?
BalasHapusSi yuigahama lucu sekali
Antara lugu dan bodoh gk beda jauh ðŸ¤
HapusIya bener
HapusY
BalasHapusMin volume 13 nya tolong pliss
BalasHapusMin volume 13 nya tolong pliss
BalasHapus