Volume 6 ini adalah volume terpanjang dari cerita original Oregairu. Volume berisikan 11 chapter, dan banyak sekali hal yang terjadi dalam volume ini.
Tidak lupa dan berkali-kali saya beritahukan untuk tidak menaruh link di kolom komentar. Anda bisa menghubungi dahulu email saya sebelum menaruh link disana. Saya tidak ingin kolom komentar ujung-ujungnya menjadi "lapak" untuk clickbait.
Saya tidak tahu bagaimana respon pembaca mengenai review ini, tapi saya tidak memiliki keinginan untuk memperpanjang rilis review ini, saya selesaikan secepat mungkin dan move on ke novel atau topik lainnya. Saya harap, pembaca bisa mengetahui bagaimana saya melihat light novel ini.
Are you ready?
Hiratsuka-sensei memberikan waktu di jam pengarahan wali kelas bagi Ketua Kelas 2F yang bernama Oda atau Tahara (sebenarnya siapa sih namanya?) mendiskusikan tentang apa yang 2F akan tampilkan dalam festival budaya bulan depan.
Tibalah pada transkrip skenario Sang Pangeran Kecil yang ditulis oleh Ebina. Ebina Hina mengusulkan untuk menampilkan drama. Namun, karena terlalu banyak adegan "homo" dalam skenarionya, Hayama mulai berinisiatif untuk "mencegahnya". Well, kita semua tahu kalau Hayama dan Hachiman adalah dua imajinasi homo Ebina.
Namun, Tobe melihat ini sebagai peluang agar Ebina melihatnya sebagai pria yang membelanya. Jadi, Tobe berbalik haluan dan mendukung ide Ebina ini. Karena Miura membutuhkan eksistensi Tobe dan lambat laun Tobe akan berusaha membujuknya, Miura melunak. Hayama? Hayama butuh eksistensi Tobe dan sangat penting agar terlihat sebagai sahabatnya. Hayama-pun melunak.
Selamat, kelas 2F akan mementaskan drama "homo" Sang Pangeran Kecil.
Disini drama menjadi menarik, Yukino dan Hachiman mulai menjaga jarak. Satunya merasa kecewa, satunya tidak ingin dikira mengasihani.
Yang harus kita perhatikan dalam adegan ini adalah bagaimana komitmen mereka untuk tetap hadir di Klub Relawan. Bandingkan dengan Yui di vol 3 chapter 1 yang memilih untuk tidak hadir hanya karena bermasalah dengan Hachiman. Yeah, Yui masuk Klub Relawan memang untuk mendekati Hachiman.
Sepulang sekolah, Hachiman terjebak dalam hujan badai dan itu membuatnya terkena demam. Hachiman memaksa untuk masuk sekolah, namun dia beristirahat di UKS hingga jam istirahat selesai. Setelah itu, nama Hachiman sudah ditaruh dalam wakil 2F sebagai panitia festival.
Tarik ulur tentang siapa perwakilan 2F untuk putri. Yui tentu melihat ini sebagai peluang untuk bisa berduaan dengan wajar bersama Hachiman jika dia terpilih menjadi perwakilan. Namun, Miura "block" Yui.
Miura memang tidak menjelaskan alasan detailnya, tapi mudah saja menebak itu. Ebina pasti akan memimpin proyek ini karena dialah inisiatornya. Ini menyisakan Miura sendirian jika Yui meninggalkannya dan menjadi panitia.
Hayama melihat Miura yang sendirian sebagai hal yang "kurang bagus" karena bisa membuat Miura lebih sering mendekatinya dengan alasan bosan. Mudah saja, Hayama pasti berusaha membuat Sagami menjadi perwakilannya dan membiarkan Miura bersama Yui di kelas.
Karakter favorit saya...Megu-Megurin!
Diceritakan, Haruno adalah ketua panitia 3 tahun lalu dan menjadi sebuah sukses tersendiri. Bahkan Pak Atsugi berharap Yukino mau menjadi ketua dan membuat festival ini menjadi kesuksesan lagi. Tentu saja, Yukino pasti akan menolak.
Menurut saya, Yukino menolak bukan karena dia tidak mampu atau bagaimana, tapi karena semua orang disana melihatnya sebagai Adik Haruno dan berharap "tuah" sehingga festivalnya bisa sukses. Bukan karena menganggap dia sebagai Yukino.
Namun, Yukino dan Hachiman malah masuk ke divisi yang sama, yaitu arsip. Ini artinya mau tidak mau mereka akan terpaksa berkomunikasi demi kelancaran tugas kepanitiaan.
Karena jam pulang sekolah Yui disibukkan oleh persiapan kelas 2F, Hachiman dan Yukino di kepanitiaan, maka Yukino menyatakan kegiatan Klub Relawan vakum hingga selesai festival.
Disini mulai tricky, datang request dari Sagami untuk membantunya mensukseskan peran sebagai ketua panitia. Tiba-tiba Yukino menerima request Sagami tersebut sebagai request pribadi.
Ada yang aneh disini. Tapi kita bisa menebak itu semua. Yukino melihat ini sebagai sebuah peluang untuk keluar dari divisi arsip dan tidak berkomunikasi lagi dengan Hachiman.
Ini pertamakalinya Watari menceritakan masa lalu Yui, tapi sayangnya ini hanya sebatas kelas 1 SMA saja. Yui dulunya sekelas dengan Sagami, mereka satu grup, dan mereka adalah grup populer. Yui memperingatkan Hachiman mengenai perangai buruk Sagami.
Jika tahu Sagami seburuk itu, mengapa dulu sampai setahun dalam satu grup?
Ini mudah sekali terbaca dari situasi Yui saat ini. Kini Yui satu grup dengan Miura, tentunya grup Miura saat ini adalah grup terpopuler. Sederhananya, Yui juga memiliki karakter untuk memilih grup pertemanan berdasarkan popularitas, tidak peduli membernya seburuk apa, bahkan seburuk Miura-pun tidak masalah. Yang terpenting adalah popularitas.
Ini membuat saya berpikir kalau teori Hachiman mengenai nice girl kadang ada benarnya.
Karena posisi wakil ketua kosong, kini Yukino menempati posisi tersebut. Dengan begitu, dia bisa membantu Sagami mengerjakan tugas-tugasnya sebagai ketua.
Maksud saya, sebagai ketua yang sebenarnya...
Dari sekian juta warga Kota Chiba, Meguri kebetulan bertemu dengan Haruno. Yeah, kita tentu tidak akan membeli cerita itu, apalagi Hachiman. Kemungkinan besar Haruno-lah yang menelpon Meguri dan bertanya tentang Festival Budaya.
Haruno ini, dulunya adalah member Klub Orkestra di SMA Sobu. Dia berencana mengajak alumni Klub tersebut untuk "reunian" sekaligus tampil dalam konser penutupan festival budaya. Panitia yang saat ini kekurangan pengisi acara dalam konser penutupan, tentu melihat ini sebagai peluang yang baik.
Disini, Haruno berusaha memperoleh dukungan Sagami setelah Yukino tidak mau memberikan lampu hijau baginya untuk berpartisipasi. Haruno melihat sesuatu yang "menyenangkan" disini, yaitu Sagami menyindir Yukino. Maksud saya, harusnya tidak diperlukan karena posisi Sagami sudah di atas Yukino dalam struktur kepanitiaan. Namun sindirian itu diperlukan karena selama ini di kepanitiaan posisi Sagami tampak di bawah Yukino.
Merasa mendapat dukungan Haruno, Sagami mengumumkan untuk memberi ijin para panitia membantu kelasnya masing-masing dalam persiapan festival budaya. Ini membuat efek yang signifikan di keesokan harinya dimana para panitia memilih untuk menghadiri kegiatan kelasnya daripada kepanitiaan.
Tidak lupa, ini pertamakalinya seorang gadis memanggil "Hachiman", dan itu berasal dari Haruno. Juga, Haruno disini menyebut Hayama sebagai "yang dianggap adik". Dimana, Haruno kembali menegaskan itu lagi di vol 8.
Tiba di chapter 5 inilah, "turning point" dari drama Hachiman dan Yukino. Melihat Yukino yang overwork karena banyak panitia membolos, Hayama menawarkan untuk membantu sebagai koordinator sukarelawan. Namun disinilah yang sedikit tricky, Hachiman memperingatkan Yukino tentang motif terselubung dibalik tawaran bantuan orang-orang.
Saya mencoba memahami mengapa Hachiman mengatakan itu, tentu saja itu juga cukup sederhana. Hayama-lah yang merekomendasikan Sagami menjadi ketua, dan Hayama jelas-jelas melihat Sagami sibuk di 2F daripada kepanitiaan. Jika Hayama berniat meringankan tugas wakil ketua panitia, maka paling logis adalah menasehati Sagami untuk kembali mengerjakan tugasnya sebagai ketua. Namun, tentu Hayama akan memilih opsi yang bisa membuatnya berada lebih dekat dengan Yukino daripada menemui Sagami.
Namun, inilah yang membuat Hachiman harus berkaca pada dirinya sendiri. Yukino yang berada dalam posisi wakil ketua ini berawal dari mereka berdua yang ditempatkan pada posisi yang sama. Mereka memilih berpisah karena Yukino ingin menjaga jarak. Sikap itu ada gara-gara masalah kecelakaan setahun yang lalu. Entah mengapa, Hachiman memilih untuk merelakan masa lalunya dan memutuskan untuk menganggap masalah itu selesai, mulai dari dirinya sendiri.
Yukino jatuh sakit karena kelelahan.
Atas perintah Hiratsuka-sensei, Hachiman menjenguk Yukino. Tentu saja karena Hachiman tidak tahu persis lokasi apartemennya, Hachiman meminta bantuan Yui. Sebenarnya, penolakan Hayama untuk mengunjungi Yukino mudah sekali ditebak. Yukino pasti tidak akan mau menemuinya.
Tentunya, Yukino akan terkejut melihat Hachiman berada di depan apartemennya. Harusnya, Hachiman membencinya dan bersikap dingin seperti di awal volume 6.
Diluar dugaan, Hachiman mengatakan kalau sikap Yukino itu tidak seperti yang dia kenal. Mengapa saya katakan diluar dugaan? Karena Hachiman memilih untuk mempercayai apa yang Yukino tampilkan kepada dirinya selama ini, bukan penilaian orang-orang di volume 5.
Lalu seperti apa Yukino yang Hachiman percayai?
Jika ini Yukino yang lama, maka Yukino harusnya mengatakan dengan jujur seperti apa watak Sagami ini tepat di depan Sagami langsung alias konfrontasi.
Tentunya Yukino yang saat ini tidak akan berani melakukan itu, karena dengan begitu akan membuatnya turun kembali ke posisi asisten arsip.
Saya sangat merekomendasikan anda membaca monolog Hachiman di lift seusai menjenguk Yukino. Tapi ada sebuah pertanyaan, mengapa Hachiman memilih untuk langsung pergi setelah mengatakan kalau Yukino yang sekarang tidak seperti yang dia kenal?
Itu karena Hachiman belajar dari masa lalu kalau kata-kata tidak akan menyelesaikan masalah dengan mudah.
Hachiman belajar kalau tempat yang disebut rumah bukanlah sesuatu yang sudah ada, tapi sesuatu yang diciptakan dengan perjuangan.
Karena itulah, Hachiman memilih menunjukkannya dengan tindakan, bukan kata-kata.
Rapat Slogan menjadi sesuatu yang epic karena tindakan Hachiman disana. Hachiman sengaja membuat dirinya menjadi penjahat. Namun, apa yang Hachiman katakan semuanya benar, terutama tentang Sagami.
Secara tidak langsung, Hachiman memberi contoh bagaimana Yukino seharusnya, Yukino yang dia kenal.
Hachiman memilih untuk melupakan masalah masa lalu mereka dan "membalaskan dendam" Yukino di Rapat Slogan. Tentu dengan metodenya sendiri.
Hal mengejutkan terjadi ketika Hachiman melihat Yukino pergi meninggalkan dirinya. Hachiman merasa kalau ingin Yukino memberikan jawaban yang berbeda, maka dirinya harus datang dengan sesuatu yang lain. Demi mengetahui apa kebenaran jawaban dari Yukino...
Menjadi unik karena ini secara tidak langsung Hachiman mengakui kalau dirinya harus berubah, tidak sama seperti dirinya di awal volume 1.
Di chapter 7, pementasan sang pangeran kecil meninggalkan sebuah quote yang cukup manis. Bahwa apa yang berharga itu tidak bisa dilihat dengan mata...
Disini kita melanjutkan cerita Yui di vol 5 chapter 6. Yui berusaha menjadikan kue tersebut sebagai hutang kencan. Anehnya, meski Hachiman awalnya menyetujui itu, Hachiman lalu memutuskan untuk menundanya. Mudah sekali menebak alasannya. Dalam monolog akhirnya, Hachiman awalnya percaya kalau mungkin saja Yui yang ini sudah berubah, bukan Yui yang dia temui di festival kembang api.
Namun, akhirnya Hachiman memilih untuk menggantungkan jawabannya. Alasannya baru kita dapatkan di vol 6.5. Hachiman meyakini bahwasanya manusia itu bisa berubah jika sudah terperosok dalam lubang yang sangat dalam ataupun menanggung penderitaan seluruh orang di sekitarnya. Hachiman di ending chapter 7 meyakini Yui masih sama seperti dulu.
Sebenarnya ini bohong, karena di vol 7 chapter 3 Hachiman sendiri yang membenarkan kalau dia sudah menyukai seorang gadis di awal cerita Oregairu.
Jika Watari mempertanyakan dimana bagian rom-comnya, maka di chapter 8 tibalah momen tersebut.
Di akhir chapter, Hachiman dan Yukino berada dalam posisi yang sangat dekat. Namun, Hachiman yang punya opsi untuk membuat jarak diantara mereka berdua, memilih untuk tidak melakukan itu. Disini, saya menganggap ini sudah sangat jelas kemana pilihan Hachiman pada saat ini.
Juga, Yukino saat ini memiliki keinginan untuk seperti Haruno. Hachiman-pun yang mendengarnya, memberikan saran kepada Yukino untuk menjadi dirinya sendiri, tidak perlu mengejar bayang-bayang Haruno.
Adegan klasik ala Dark Knight.
Dalam monolognya, Hachiman mengatakan kalau ini demi request Klub Relawan. Padahal, kita semua tahu dan sangat jelas, kalau ini adalah request pribadi Yukino. Hachiman berusaha menutupi kenyataan kalau dia melakukan ini demi Yukino.
Singkatnya, Hachiman memilih untuk menjadikan dirinya sebagai penjahat. Mengatakan kebenarannya tentang Sagami, lalu membuat Sagami menangis. Karena ada Hayama disana, maka Hayama pasti akan menghentikannya. Sagami kini memiliki alasan mengapa dia kabur dari upacara penutupan, karena Hachiman membuatnya menangis.
"Kau bisa mati sebagai seorang pahlawan, atau terus hidup sebagai penjahatnya".
Ada satu hal yang harus kita cermati di chapter 9, yaitu Hachiman tidak mempermasalahkan dirinya sendiri terluka asalkan tidak ada orang lain yang terluka.
Disinilah figur guru muncul. Benar yang dikatakan Hiratsuka-sensei. Suatu hari nanti, akan ada yang terluka melihat Hachiman terus mengorbankan dirinya. Inilah yang akan saya bahas sedikit disini. Kita melihat dua solusi yang berbeda dari dua gadis yang berbeda pula. Ini terjadi setelah rapat dengan pengurus OSIS SMA Sobu di volume 9 chapter 9. Hachiman saat itu mengatakan kepada Yukino dan Yui kalau dia akan melakukan sesuatu di rapat Kaihin-Sobu untuk mengubah keadaan.
- Yui menghendaki Hachiman berubah dan tidak mengorbankan dirinya lagi. Jadi Hachiman harus mencari metode lain dimana dirinya tidak perlu jadi korban.
- Yukino tidak mempermasalahkan metode Hachiman tersebut, tapi luka yang diperoleh Hachiman tersebut dibagi dua dengan dirinya.
Yeah, anda baca saja chapter itu dan anda menemukan mana yang Hachiman pilih.
Kembali ke chapter yang kita bahas saat ini, Yui sebenarnya memperoleh peluang emas dimana dia akan menjadi satu-satunya gadis yang memberi support ke Hachiman setelah insiden Sagami tersebut. Namun, Yui tidak mengambil peluang itu dan memilih pergi bersama grupnya.
Yukino mengambil peluang tersebut dan memuji Hachiman. Juga, Meguri datang dan memberikan supportnya kepada Hachiman.
Perlu kita garis bawahi juga monolog Hachiman ketika melihat Yukino di Klub Relawan, merupakan kelanjutan monolognya di vol 1.
Seperti sebuah game, kali ini Hachiman memperoleh "reward" dari rute yang dia pilih.
Cukup mengejutkan bagi saya waktu itu, kalau Hachiman secara jelas mengatakan dalam monolognya kalau dia dan Yukino berbeda. Karena itulah, percakapan dengan Yukino selalu terasa menyenangkan baginya.
Namun, Hachiman mengulangi kesalahannya lagi, menggunakan kata-kata untuk mendefinisikan hubungannya dengan Yukino. Hachiman menganggap Yukino menolaknya. Juga, Yukino tidak mengatakan kebenarannya tentang kecelakaan itu karena dia belum mengenal Hachiman waktu itu. Tapi, kini dia mengenalnya.
Sebenarnya, Yukino secara tidak langsung sudah mengakui eksistensi Hachiman. Namun, kata-kata memang sebagai sumber kesalahpahaman. Hubungan semacam ini hanya bisa dibuktikan dengan tindakan, bukan kata-kata.
Hal terpenting tentang volume 6...Hachiman memutuskan untuk berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar