Seperti biasa, ini hanyalah for fun. Anda tidak perlu percaya, dan saya juga bebas untuk tidak berkomentar. Seperti yang semua blogger tahu, setiap komentar akan terpantau ke HP saya secara langsung, kadang saya biarkan dan tidak meresponnya karena berbagai pertimbangan. Kadang saya berkomentar me-reply. Seperti apapun komentarnya, itu membuktikan anda benar-benar membaca light novelnya. Itu adalah sesuatu yang harus diapresiasi. Jadi, bisa kita mulai?
Hmm, mari kita baca dialog adegan di atas, vol 9 chapter 1.
“Hikki.”
Ketika dia memanggilku, aku menatap ke arahnya.
“Kamu terlalu sering melihat ke arah kami...”
“Eh, err, bukannya aku sedang melihat sesuatu atau semacamnya...”
Aku mengatakan alasanku begitu saja. Tapi, jelas aku melihat sesuatu, tapi mengatakannya langsung memang akan terlihat aneh. Ketika aku mulai memikirkan alasanku, Yuigahama memotongku.
“Tidak, tidak, kamu jelas-jelas sedang melihat kami. Itu karena Hikki memandang kami dengan tatapan yang aneh. Jujur saja, itu membuatku merasa ‘UGH!’.”
Apa-apaan “UGH!”...? Apakah itu semacam hinaan yang kejam?
“Lagian, kamulah yang harusnya berhenti untuk melihat ke arah sini...”
“Eh! Err, itu seperti, seperti begini loh! Aku semacam tahu kalau ada yang memperhatikan kami! Seperti merasakan tekanan atau dingin yang semacam itu...”
Kedua hal itu adalah hal yang berbeda, tapi terserah kamulah...Ketika dia terlihat panik, Yuigahama lalu menambahkan.
“Ngomong-ngomong, kenapa kamu melihat ke arah kami? Apa kamu butuh sesuatu?”
Oke, inti dari percakapan di atas, Yui sering melirik ke arah Hachiman, dan Hachiman tahu itu. Di vol 9 chapter 7, Yui tetap berharap Hachiman akan mengajaknya kencan di Disney Land untuk membayar hutang kencan. Artinya, Yui masih percaya kalau dia memiliki peluang untuk menjadi pacar Hachiman, dan itu sama saja dengan mengatakan kalau Yui menganggap sikap Hachiman yang sering melirik ke arah grupnya, adalah untuk melirik dirinya.
Tapi bagaimana kebenarannya?
Kali ini kita melompat ke vol 10 chapter 6, dimana Ebina diundang Yui untuk datang ke Klub Relawan, untuk sekedar memberikan saran mengenai jurusan Hayama.
Oke, Ebina mengatakan kalau Hachiman bisa saja tahu hal-hal kecil yang grup mereka (Miura dan Hayama) sadari. Hachiman bukan teman Hayama, dan tidak berkumpul setiap hari dengan Hayama. Lalu darimana Ebina menyimpulkan kalau Hachiman mungkin tahu hal-hal kecil yang tidak mereka sadari?
Mungkinkah dari Yukino? Mustahil, karena Ebina bisa langsung saja menyebut nama Yukino dan bertanya kepadanya soal Hayama.
Satu-satunya alasan mengapa Ebina bisa menyimpulkan itu, karena dia juga sama seperti Yui, dia sering mencuri pandang ke arah Hachiman. Kita semua tahu kalau duet fujoshi HxH hanyalah buatan Ebina agar bisa terus memancing perhatian Hachiman.
TAPI BAGAIMANA KEBENARANNYA?
Sebenarnya, kebenarannya cukup memalukan, vol 9 chapter 1...
Dan diantara para gadis itu ada gadis yang tetap menunjukkan kaki panjangnya. Gadis itu adalah Miura Yumiko.
Dia memainkan rambut pirangnya, lalu menyilangkan kakinya yang diselimuti oleh rok pendeknya. Ketika dia melakukannya,roknya seperti sedikit berkibar.
Aku secara spontan menggunakan seluruh energiku untuk tidak fokus ke hal tersebut, tapi ini usaha yang sia-sia. Mustahil aku bisa menolak adegan ini, kah? Tapi, kalau dipikir-pikir aku sudah pernah melihat celana dalamnya kapan hari. Begitulah yang kupikirkan, tapi entah mengapa ada asap-asap putih kecil berterbangan di sekitar Miura. Tunggu dulu, apakah ini sebuah sensor? Apakah versi Blue Ray adegan ini akan menghilangkan asap putihnya?
Mataku terlihat setengah terbuka, mencari sebuah objek yang berwarna pink yang harusnya terlihat. Ketika aku mencoba menatap ke asap putih tersebut, ternyata itu berasal dari sebuah alat yang bisa menyemprotkan asap putih. Aah, itu pasti pelembab yang Yuigahama katakan tempo hari.
Baik Yui dan Ebina berpikir kalau Hachiman melirik ke arah mereka itu untuk curi-curi pandang kepadanya. Lucunya, Hachiman sebenarnya hendak mengintip paha Miura, dan ini memang tidak ditonjolkan di animenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar