x x x
Masih
ada waktu sebelum memasuki jam buka toko. Tapi yang terdengar sedari tadi di
ruangan ini hanyalah bunyi dari jarum jam. Tidak lama kemudian, Kosuga Yui,
yang wajahnya terlihat pucat, mulai berbicara.
“Jangan konyol.” dia mengatakan itu dengan
nada yang bergetar, tapi aku masih bisa merasakan kalau dia agak memaksakannya.
“Apa kau ingin mengatakan kalau aku menjiplak tulisan orang lain?”
Shinokawa lalu memasang wajah serius dan
tersenyum kecil. Dia pasti sudah menduga kalau akan keluar kata-kata yang
seperti itu.
“...Kalau begitu, aku akan bertanya satu hal
lagi kepadamu. Dimana kau mendengar pertamakali tentang A Clockwork Orange?”
“Huh?”
Yui terlihat sangat terkejut. Seperti orang
yang baru saja disetrum.
“Ini adalah buku klasik, tapi novel ini rilis
pertamakali di luar negeri sekitar 50 tahun yang lalu. Lalu dari mana, orang
yang tidak punya tempat diskusi tentang buku bacaan dengan teman dan keluarga,
bisa tahu soal buku ini? Kenapa kau memutuskan untuk membuat review buku yang
semacam ini?”
“Begini...Kebetulan saja aku melihatnya
berada di Toko Buku dan...”
“Harusnya, toko buku di sekitar tempat
tinggalmu sudah kehabisan stoknya. Lagipula, di buku laporannya tertulis kalau
kau membeli buku itu tanpa memiliki gambaran apapun tentang cerita di
dalamnya.”
Shinokawa tidak membiarkan adanya jeda dan
terus menambahkan.
“Sebenarnya, kebenarannya merupakan hal yang
berkebalikan dengan itu, benar kan?
Kau membaca buku laporan orang lain terlebih dahulu, dan memutuskan untuk
membaca A Clockwork Orange karena
terasa menarik. Aku yakin awalnya kau berusaha
menulis review versimu sendiri. Kau pasti tidak membeli buku ini jika
tidak ada niatan untuk menulis reviewnya. Tapi, akhirnya reviewmu itu terasa
buruk sekali, sehingga kau kehabisan opsi dan memutuskan untuk menyalin review
milik orang lain.”
“Yang kau katakan itu jelas-jelas tidak masuk
akal! Kau bahkan tidak punya buktinya!”
“Buktinya akan muncul sebentar lagi.”
Shinokawa terus memasang wajah serius, bahkan
ketika Yui memasang ekspresi yang penuh dengan emosi.
“Katamu, kau menulis laporan ini di rumah,
benar? Kau juga bilang kalau kau tidak menggunakan perpustakaan. Kalau itu
benar, maka buku laporan yang kau salin itu pastilah sesuatu yang kau temukan
di rumahmu. Tentunya, itu bukan milik dari anggota keluargamu di masa lalu.
Kalaupun itu milik anggota keluargamu, maka kau akan segera ketahuan. Tapi
karena tidak, maka hanya ada satu kesimpulan...”
Shinokawa terus melanjutkan kata-katanya
dengan nada yang tenang.
“SD-mu dulu itu punya perlombaan tahunan
untuk membuat review dalam sebuah buku laporan, benar tidak? Karya-karya yang
dianggap terbaik akan dibuatkan kompilasi dalam bentuk anthologi yang akan
dibagikan ke seluruh siswa.”
Wajah Yui tiba-tiba membeku. Aku mulai
teringat sesuatu tentang kata-kata Nao tempo hari.
“Jujur saja, kupikir hasil tulisannya itu selalu lebih bagus daripada
anak-anak lain yang seumurannya.”
Aku memang merasa kalau kata-katanya itu agak
janggal. Mustahil Nao punya momen dimana dia bisa membandingkan buku laporan
adiknya dengan siswa yang lain. Kecuali, dia melihatnya lewat anthologi.
“Tentunya, perlombaan itu terjadi sebelum kau
menjadi siswi SD itu, dan anthologinya sudah dibagikan ke seluruh siswa disana.
Buku laporan ini pasti ditulis di jaman dimana edisi lengkap dari A Clockwork Orange belum dirilis. Mungkin ditulis oleh seseorang yang seangkatan
dengan kakak-kakakmu. Karena Nao tidak menyadari apapun, maka ada kemungkinan
besar kalau penulisnya seangkatan dengan kakak tertuamu. Dari situ, aku akan
memulai penyelidikannya.”
Untuk sejenak, tidak ada satupun orang yang
berbicara.
Yui, yang memegang erat buku A Clockwork Orange miliknya, tiba-tiba
menurunkan tangannya, seperti kehilangan kekuatannya.
“Karena aku berpikir tidak ada satupun orang
yang bisa memahamiku,” dia mulai menggumam, kepalanya hanya tertunduk saja
karena malu.
“Aku suka membaca buku berdasarkan review
yang ditulis anthologi tua itu, dan menemukan buku yang menarik untuk dibaca
dari sana. Setiap tahunnya hanya ada satu atau dua orang yang tulisan reviewnya
sangat bagus. Yang paling mengejutkan, ketika aku membaca buku laporan tentang A Clockwork Orange. Itu ditulis dengan
sangat baik, dan isinya sangat keren dan dewasa. Kupikir itu sangat bagus.”
Itu artinya, ada seseorang di luar sana yang
membaca buku ini ketika SD dulu dan menulis reviewnya. Kupikir, akan selalu ada
anak-anak yang punya kecintaan luar biasa kepada buku, tidak peduli kapan dan
dimana. Mungkin, orang-orang sejenis itu sedang ada di dekatku saat ini.
“Aku ingin membaca buku itu, tapi ketika aku
mulai membacanya...Alex ternyata jauh lebih kejam dari yang kubayangkan, dan
sering menggunakan kata-kata yang sulit. Aku berhenti membaca ketika sudah
sampai sepertiga ceritanya.”
Kakaknya, Nao, mengatakan hal yang serupa.
Kedua saudara ini ternyata memiliki selera yang sama terhadap buku-buku.
“Tapi kenapa kau harus menjiplak karya orang
lain?” tanya Shinokawa.
“Itulah yang tidak aku mengerti. Kalau kau
tidak bisa membaca A Clockwork Orange, kenapa
kau tidak memilih buku lainnya untuk laporannya?”
Wajah Yui tampak memerah.
Untuk sejenak, dia terlihat seperti gadis
muda. Atau tepatnya, dia terlihat seperti gadis seumurannya.
“Itu karena kakakku...Umm...Dia bilang kalau
dia tidak bisa membaca buku yang seperti ini.”
“Eh?” kata Shinokawa.
“...Kakakku itu belakangan ini ternyata sudah
punya pacar.”
Shinokawa dan diriku hanya bisa menatap satu
sama lain. Dia sepertinya hendak menanyakan kepadaku apakah aku kenal orangnya
atau tidak. Akupun menggelengkan kepalaku.
Nao mencoba menembak siswa di kelasnya bulan
lalu, tapi dia ditolak. Itu adalah asal mula dari kasus pencurian bulan lalu.
Siswa yang menolaknya dibully di sekolahnya, dan berusaha membakar papan nama
Toko Biblia untuk balas dendam. Kabarnya, dia diskors oleh sekolahnya, bahkan
sampai detik ini.
“Selama musim panas, dia membuat kue dan
sering pergi keluar. Mungkin dia menembak seorang pria dan diterima. Pacarnya
itu tampaknya pria yang pintar, dan dia selalu meminjam buku-buku dengan
tampilan yang aneh dari pacarnya. Malahan, dia sepertinya memiliki ketertarikan
yang jauh lebih dalam soal buku daripada diriku.”
Kepalaku mulai pening ketika mendengarkan
kata-katanya. Gadis ini benar-benar salah paham akan semuanya. Pria yang
menjadi tempat Nao untuk bertukar buku bukanlah pacarnya atau sejenisnya. Pria
itu adalah gelandangan yang berprofesi sebagai pemburu buku, dan berusia lebih
tua dari orangtuanya.
Awalnya aku hendak mengatakan ini, tapi
kubatalkan. Kupikir tidak sopan jika orang luar sepertiku menceritakan sesuatu
dimana Nao sendiri belum pernah menceritakan itu ke anggota keluarganya.
“...Jadi kau ingin menunjukkan ke kakakmu
kalau kau bisa membaca buku yang tidak bisa dibaca oleh kakakmu?”
Shinokawa mengatakan itu dengan serius.
Tiba-tiba, Yui merendahkan kepalanya jauh
lebih dalam lagi.
“Tolong jangan beritahu kakakku soal ini. Dia
seperti punya rasa keadilan yang tinggi, jadi aku yakin kalau dia akan
menceritakan itu ke orangtuaku. Dan itu bisa sangat buruk jika benar-benar
terjadi.”
“Tapi...”
“Aku tahu kalau yang kulakukan ini salah,
tapi hanya orangtuaku dan guruku saja yang melihat buku laporannya. Bahkan si
penulis aslinya sendiri tidak tahu, jadi kalau kalian mendiamkan saja...”
“Kosuga Yui,” Shinokawa tiba-tiba
memanggilnya. Suaranya tu terdengar sangat berat sehingga membuat Yui terdiam.
“Kau mengambil karya orang yang sudah lulus
beberapa tahun lalu, dan menganggap karyanya itu sebagai milikmu. Bahkan siswi yang menulisnya saja tidak tahu, tapi itu tidak mengubah fakta kalau kau sudah
menjiplak karyanya. Terlebih lagi, kau mengirim sebuah laporan tentang buku
yang tidak kau baca. Kupikir, itu seperti sebuah penghinaan ke penulis aslinya.
Apa kau tidak suka membaca buku?”
Shinokawa lalu mengambil sesuatu di balik
meja kasir. Ketika kulihat, itu adalah sampul dari sebuah buku. Itu adalah
sampul dari edisi lama A Clockwork Orange
yang memiliki sampul berwarna kuning. Itu adalah buku yang pernah dia tunjukkan
kepadaku.
“Seperti kata Burgess, Kita bisa menghancurkan apa yang kita tulis, tapi kita tidak bisa menghapusnya.
Kau juga tidak bisa menghilangkan fakta kalau kau menjiplak buku laporan ini.
Kau harus bertanggung jawab.”
Yui hanya bisa menggigit-gigit bibirnya
sendiri dan tampak menyesalinya. Dia tampaknya ketakutan tentang apa yang
mungkin terjadi selanjutnya.
“Kau harus menceritakan semuanya ke kakakmu
dan bertanya kepadanya tentang apa yang harus kau lakukan. Hanya itu saja yang
bisa kukatakan.”
“Ehhh?”
“Aku yakin kalau kakakmu itu akan memberikan
jalan keluar yang terbaik. Dia pasti memahami betul situasimu.”
Dari semua orang yang kukenal, Nao adalah
orang yang paling paham rasanya melakukan sesuatu yang tidak seharusnya
dilakukannya. Terlebih lagi, dia sangat peduli dengan adiknya.
Akhirnya, Kosuga Yui menegakkan kepalanya
kembali.
“Aku paham...Aku akan melakukannya.”
x Chapter I Part 6 | END x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar