Banyak orang yang tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi antara Yukino dan Hachiman disini. Well, mari kita coba pahami lebih dalam tentang hal ini. Tentunya, ini adalah perspektif Aoi, bukan Watari.
x x x
Pada hari kedua, darmawisata akan bergerak dalam grup sekelas. Disini, grup Miura (Miura, Ebina, Saki, Yui) dan grup Hayama (Hayama, Tobe, Hachiman, Totsuka) memutuskan untuk pergi bersama-sama. Tujuan mereka adalah Desa Wisata Uzumasa. Disini, desa memang disetting pada jaman Jepang tempo dulu, dan kebanyakan peruntukannya untuk shooting film atau shitnetron kolosal. Meski begitu, disini juga ada banyak atraksi hiburan, misalnya rumah hantu, merchandise jaman dulu, museum TOEI, dll.
Di atraksi rumah hantu, sekali pemberangkatan adalah empat orang. Mudah ditebak, Miura pasti memilih bersama Hayama. Tobe dan Ebina pasti ada dalam grup ini karena dengan begitu, Miura dan Hayama bisa "mengontrol" situasinya.
Sebenarnya, jauh lebih efektif bila Miura dan Hayama mengajak Totsuka dan Saki. Jadi, menyisakan Hachiman, Yui, Ebina, dan Tobe dalam satu grup. Tapi kita tahu semua, Miura dan Hayama akan melakukan apa saja untuk sabotasae hal itu.
Yang harus kita perhatikan, disini Hachiman menawarkan untuk membantu Yui. Jika ini Hachiman yang dulu, sulit rasanya mengharap Hachiman akan menawarkan bantuan tersebut. Namun, Hachiman memang berubah.
Tapi, apakah Hachiman berubah seperti yang Yui harapkan? Belum lagi jika Yui tahu tentang kejadian semalam antara Hachiman dan Yukino...
Dari Desa Uzumasa ke Kuil Kinkaku, rombongan menunggu sangat lama untuk kedatangan Bus, dan akhirnya disepakati mereka akan sewa dua taksi.
Disini, Miura dan Hayama juga "bermain". Mereka mensetting Ebina duduk di kursi samping sopir sehingga Tobe tidak mendapatkan momennya.
Yukino dan Hachiman bertemu di kuil Kinkaku. Sebenarnya, adegan di anime salah. Ketika Hachiman datang di lokasi kebun batu, seluruh tempat duduk penuh. Namun ada seorang gadis yang menggeser tempat duduknya dan memberi tempat kepada Hachiman untuk duduk, dan gadis itu ternyata Yukino. Mereka memberikan pendapat yang berbeda tentang kebun batu yang mereka lihat.
Sebenarnya, itu adalah kiasan untuk sebuah ungkapan populer dalam cerita ini, "manusia hanya melihat apa yang ingin mereka lihat saja". Yang mengetahui kebenaran tentang maksud penyusunan pola di kebun batu, hanyalah arsiteknya sendiri.
Anime juga tidak menjelaskan banyak apa maksud dan tujuan pertemuan mereka di adegan ini. Pada hari ketiga, alias besok, setiap siswa bebas beraktivitas kemanapun seharian penuh. Disitu, Yukino menuliskan tempat-tempat rekomendasi yang romantis, sehingga Yui bisa mengarahkan Ebina kesana, dan Hachiman juga mengarahkan Tobe kesana. Rencana Tobe untuk menembak Ebina sendiri adalah besok malam.
Meski begitu, mereka bertiga sepakat kalau besok akan pergi bersama-sama, sekaligus "mengawal" proses PDKT Tobe.
Di titik ini, Hachiman sudah yakin kalau Hayama adalah musuh dalam selimut.
Grup Hayama ternyata kembali ke hotel "kemalaman", sehingga pemandian umumnya sudah ditutup, siswa terpaksa mandi di kamar mandi ruangan mereka masing-masing. Dengan kata lain, Hachiman kembali gagal mandi bersama Totsuka. Ini artinya, besok adalah peluang terakhir Hachiman untuk mandi bersama Totsuka.
Petaka muncul ketika makan malam prasmanan tiba, anak laki-laki seluruh kelas 2 sepakat akan mengadakan turnamen mahjong sesudah makan malam, dan yang kalah hukumannya dilaksanakan besok sore. Dengan kata lain, jika Hachiman kalah, maka peluangnya untuk mandi bersama Totsuka sudah habis. Karena itu, Hachiman berencana menyelinap keluar hotel dan kembali ke kamar ketika larut malam agar tidak ikut dalam turnamen mahjong tersebut. Hachiman lalu memutuskan untuk membaca-baca majalah di minimarket seberang hotel. Disinilah, dia bertemu Miura.
Miura tahu apa yang sedang dilakukan Hachiman dan Klub Relawan. Miura meminta Hachiman untuk menghentikannya. Alasannya, Ebina tidak ada minat untuk berpacaran dan Ebina sangat kesal jika ada orang yang berusaha menjodoh-jodohkannya. Miura juga heran dengan Hachiman, harusnya Hachiman sudah tahu setidaknya dari Yui kalau Ebina akan menolak Tobe. Hal-hal semacam ini bisa merusak persahabatan grupnya, begitulah kata Miura.
Disini, kita disuguhi sebuah "ugly truth"...
Yui sebenarnya sudah tahu kalau Tobe pasti ditolak Ebina, tapi Yui merahasiakan itu dan memaksa Klub Relawan menerima request itu. Tentunya, kita sudah tahu apa maksud Yui melakukan itu, karena dengan diterimanya request itu, dia dan Hachiman akan berdua terus selama dua hari darmawisata. Yui disini, sudah berbohong, demi dirinya sendiri...
Disini, Miura juga melakukan kesalahan fatal. Miura tidak tahu kalau Hachiman pada perkemahan Desa Chiba diberitahu Tobe kalau dia sudah meminta bantuan Miura untuk PDKT Ebina. Dalam cerita Miura, selama ini Miura berusaha menjodoh-jodohkan Ebina dengan kenalannya, tapi tidak pernah menjodohkannya dengan Tobe. Jika memang pernah, Tobe tidak perlu repot-repot minta bantuan Hayama, bahkan penembakan tidak akan pernah terjadi karena Ebina sudah menolaknya dulu. Dengan kata lain, Miura disini hanya memanfaatkan Tobe secara sepihak, entah apa itu, namun tidak pernah mau membantu Tobe...
Bukannya saya mau menjelek-jelekkan Yui ataupun Miura, namun inilah faktanya...
Sebenarnya, sebelum adegan ini terjadi, mereka sepakat bertemu di sebuah kafe yang menyajikan menu sarapan. Ada adegan manis antara Hachiman dan Yukino disana. Well, selamat datang di animenya...
Setelah itu, mereka ke kuil dimana ada dewa yang diyakini bisa membantu ujian Komachi. Lalu, mereka berjalan ke Arashiyama. Disana, mereka bertemu rombongan Ebina, Miura, Tobe, Hayama, dll. Ebina mengajak Hachiman pergi ke tempat sepi untuk berbicara empat mata. Sebenarnya enam kalau menghitung kacamata Ebina~
Sebenarnya, ada kejadian unik dimana Yukino bercerita kalau gadis yang hendak ditembak, biasanya sudah bisa membaca itu dari situasi sekitarnya yang menjadi lebih ramai dari biasanya. Hachiman lalu langsung mengatakan "dari pengalamanmu?". Ini janggal, karena Hachiman setidaknya punya dua opsi untuk menanyakannya, "pengalamanmu atau dari buku yang kau baca?". Satu-satunya alasan mengapa Hachiman yakin itu dari pengalaman karena Hachiman pernah menjadi orang yang mengutarakan perasaannya (HachimanxKaori, SMP), juga pernah menjadi orang yang diutarakan perasaannya (YuixHachiman, Festival Kembang Api).
Lagi-lagi anime tidak menjelaskan secara detail percakapan Ebina dan Hachiman. Disini, Ebina menanyakan progress requestnya, Hachiman hanya bisa menjawab "sedang dikerjakan". Tapi, Ebina mensyaratkan kalau hasil request itu ingin dia lihat di tempat yang jelas. Sederhananya, Ebina ingin memastikan kalau ketika masuk sekolah nanti, grup Hayama tetap seperti dulu. Sedang dari pengakuan Miura, Tobe pasti akan ditolak Ebina.
Jika merunut pengalaman Hachiman, maka Tobe secara perlahan akan menghilang dari grup Hayama. Menjadi masuk akal jika Hachiman kaitkan dengan penjelasan Miura semalam. Yui harusnya menjelaskan kalau Tobe pasti ditolak Ebina. Disini, Ebina berpikir serupa kalau Klub Relawan harusnya tahu kalau Tobe pasti akan ditolak.
Dengan kata lain, Hachiman harus melakukan sesuatu agar Tobe mengurungkan niatnya...Itulah request Ebina yang sebenarnya.
Jika ada orang yang bisa mengurungkan niat Tobe, maka Hayama-lah orangnya. Tapi, Hayama saat ini sikapnya abu-abu.
Ketika mengantar Tobe ke Klub Relawan, Hayama bahkan menjamin akan mengatur situasinya jika Tobe ditolak Ebina, sehingga grupnya tidak akan pecah. Dengan kata lain, Hayama mendukung Tobe untuk menembak Ebina.
Tapi, sikap Hayama selama darmawisata tidak menunjukkan hal yang seharusnya menjadi itikadnya di awal. Hayama seperti musuh dalam selimut.
Jadi, Hayama ini sikapnya bagaimana?
Hachiman akhirnya konfrontasi hal tersebut(melupakan peluangnya untuk mandi bersama Totsuka!). Hayama mengakui kalau dia tahu Tobe akan ditolak Ebina, kemungkinan besar Hayama diberitahu Ebina ketika pergi keluar kelas di awal episode 1. Hayama mengaku sudah membujuk Tobe untuk mengurungkan niatnya, tapi Tobe malah bertambah semangat.
Disini, Hachiman berusaha merasionalkan situasinya. Harusnya Hayama kasihan dengan Tobe yang berusaha sungguh-sungguh, bukankah Hayama ini sahabatnya Tobe sejak SMP? Menjadi musuh dalam selimut bukanlah hal yang bijak.
Namun, Hayama bersikeras kalau ini demi kebaikan grupnya, kepentingan yang lebih besar. Persahabatannya dengan teman-teman grupnya adalah segalanya. Disini titik fatal bagi Hachiman.
Hachiman yang merasa dirinya tidak punya teman (padahal sebenarnya dia dan Yukino sudah resmi berteman), berpikir...
Miura sampai berbohong demi pertemanan grupnya. Hayama sampai menjual persahabatannya demi pertemanan grupnya. Mungkinkah persahabatan yang semacam itulah yang dinamakan hubungan yang "istilah kerennya hakiki". Demi keutuhan lingkaran pertemanan mereka, maka kepentingan pribadi berani mereka korbankan.
Kadang kita selalu bertanya mengapa Hachiman berani mengambil keputusan untuk menolong grup Miura dan Hayama? Jawabannya sangat mudah...
Karena itulah yang Hachiman lakukan dengan hubungan mereka bertiga di Klub Relawan. Hachiman tidak bisa mengatakan perasaannya yang sebenarnya ke Yui karena ada persahabatan Yukino-Yui sedang dipertaruhkan disana.
Jika apa yang Hayama dan Miura yakini itu sama dengan apa yang Hachiman yakini selama ini, tidak butuh waktu lama bagi Hachiman untuk memutuskan kalau dia akan menjadi martir sosial kasus ini.
Jika Hayama dan Miura sendiri tidak bisa melakukannya, maka hanya ada satu orang yang bisa melakukannya, bahkan berani mengorbankan dirinya sendiri, Hikigaya Hachiman.
Well, begitulah yang terjadi, seperti di gambar.
Sebelum Ebina datang, Hachiman berpikir kalau semua orang yang ada disini adalah pembohong, kecuali Yukinoshita Yukino.
Bedanya, yang dikatakan oleh Hachiman jelas sebuah kebohongan.
Saya cukup yakin Yukino tahu kalau Hachiman berbohong, karena adegan sepulang resto ramen...Jika Hachiman menyukai Ebina, maka Hachiman akan menolak kedekatan mereka. Yui? Dua hari penuh darmawisata Yui terus "menempel" Hachiman, jelas Yui akan tahu jika Hachiman sering kontak dengan Ebina.
Tapi, Yukino pasti meminta alasan kepada Hachiman mengapa Hachiman melakukan itu. Kenyataannya, Yukino langsung memiliki kesimpulan sendiri. Mengapa? Mudah saja, tepat di belakang Hayama yang meminta maaf kepada Hachiman karena sudah menembak Ebina, ada Yukino.
Mengapa Hayama harus meminta maaf? Mudah saja, karena sudah membuat Hachiman harus berbohong. Hasil kebohongan tersebut, membuat Tobe mengurungkan niatnya menembak Ebina. Dengan kata lain, Hayama ingin Tobe gagal menembak Ebina. Tapi, Yukino jelas-jelas tahu kalau Hayama mendukung Tobe menembak Ebina.
Dengan kata lain, Hayama (brengsek) kembali menggadaikan persahabatannya demi entah apa agendanya. Lebih parah lagi, Hachiman pasti tahu Hayama musuh dalam selimut, tapi mau berbohong demi Hayama.
Lalu bagaimana dengan idealisme Hachiman yang mengatakan kalau dia hidup dengan menjadi dirinya sendiri? Bukankah ini sama saja dengan memakai topeng demi orang lain?
Yukino dan Hachiman kini berada di sebuah persimpangan jalan. Yukino kecewa kepada Hachiman yang mau berbohong demi Hayama, yang jelas-jelas berbohong kepada Tobe. Namun apa yang bisa Hachiman lakukan? Dia percaya kalau yang dilakukannya sudah benar, lagipula dia sejak awal tidak punya teman, mengapa Yukino harus peduli?
Yang harus anda cermati, disini Yui secara tidak sadar mengatakan kalau Tobe akhirnya tidak jadi ditolak Ebina...Miura benar, Yui tahu, tapi memilih diam. Dugaan Hachiman benar.
Yui ingin Hachiman berubah, sadar kalau terus-terusan menjadikan dirinya kambing hitam atas masalah orang lain, akan selalu ada orang yang terluka melihat Hachiman seperti itu.
Sebenarnya maksud Yui cukup sederhana, dia ingin Hachiman tahu kalau dalam dirinya menangis melihat Hachiman terus menjadi kambing hitam. Apakah Hachiman tahu? Saya meyakini Hachiman tahu maksud Yui, karena Hachiman sendiri tahu sejak lama kalau Yui menyukainya, kenapa hal sekecil ini Hachiman tidak sadar?
Jika pembaca jeli, Yukino dan Yui menginginkan dua hal yang berbeda dari Hachiman. Yukino ingin Hachiman tetap pada idealismenya yang dulu, sedang Yui menginginkan Hachiman berubah.
x x x
Seperti sebuah game RPG, setelah misi selesai, sang pahlawan mendapatkan "reward"-nya. Ketika di dalam bus yang akan berangkat ke Stasiun Kyoto, Ebina sengaja menabrak Hachiman dan berbisik untuk menemuinya empat mata di atap Stasiun Kyoto setelah tiba di Stasiun.
Sebelum Ebina sampai, Hachiman sudah memberi label "nice girl" kepada Ebina. Artinya, Hachiman sudah tahu kalau bakal ada "sesuatu" dari pertemuan mereka.
Ebina mengatakan kalau dia tidak cocok dengan pria manapun yang dia temui, namun jika dengan Hachiman, Ebina meyakini mereka berdua bisa menjadi pasangan yang cocok.
Hachiman langsung menganggap itu sebagai candaan.
Tapi kita tahu, Hachiman sebenarnya sadar kalau Ebina ini menyukainya. Pertama, Ebina tidak pernah menjodohkannya dengan gadis lain, seluruhnya dengan Hayama (candaan). Jika Ebina menganggapnya cocok menjadi pasangan, maka itulah yang sebenarnya. Kedua, Hachiman tahu suasana ketika orang itu serius hendak menembak orang yang disukai. Hachiman ini sudah dua kali mengalaminya!
Ebina menjelaskan mengapa dia menyukai Hachiman, karena Hachiman selalu mengatakan apa yang ada dalam hatinya. Ironisnya, yang Hachiman lakukan semalam adalah sebuah kebohongan besar.
Terakhir, Ebina menjelaskan bagaimana dia menyukai situasi di grupnya saat ini. Ditutup, dengan menyatakan kalau dia membenci dirinya saat ini. Dengan kata lain, Ebina yang ada di Grup Miura, gadis Fujoshi yang hyperaktif, bukanlah Ebina yang sebenarnya. Jadi Ebina yang sebenarnya seperti apa? Percaya atau tidak, Ebina yang sebenarnya adalah gadis dingin yang serius.
Puzzle terakhir tentang mengapa Ebina tidak menyukai dijodoh-jodohkan dan tidak berniat untuk berpacaran, terjawab sudah. Ebina ternyata menyukai Hikigaya Hachiman.
Jika Hachiman ada perasaan khusus dengan Ebina, maka Hachiman tinggal meresponnya dengan positif, bukan dengan memberikan jawaban yang menggantung. Bukankah ini mirip dengan situasi Yui di Festival Kembang Api. Di kereta, jawaban atas perasaan Yui sudah Hachiman putuskan, yaitu ditolak. Sedang Ebina, jawaban tentang apapun yang terjadi di atap Stasiun Kyoto sudah Hachiman putuskan, yaitu Ebina ini adalah Nice Girl, alias ditolak.
Jika Yui dan Ebina tidak mendapatkan respon positif, mudah sekali menyimpulkan kalau Hachiman ini sebenarnya sudah menyukai seorang gadis. Jangan bilang kalau namanya Totsuka, err setau saya Totsuka ini laki-laki. Benar tidak, eh benarkah?
Pernyataan terakhir Hachiman kalau dia adalah pembohong terbesar memang cukup mengena, dan itu adalah faktanya.
Hachiman kini "bermasalah" dengan Yukino...Menolak hadiah "quest" arc ini dari Ebina. Semua hal yang dilakukan Hachiman di darmawisata berubah menjadi sia-sia. Bahkan, misinya untuk mandi bersama Totsuka-pun gagal!
x Episode 2 | END x
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKalau sumbernya tidak dari Watari ataupun GaGaGa, anggap saja sebagai rumor biasa.
Hapusinilah mengapa gue suka Oregairu XD
BalasHapuskarena yang gue alami sekarang mirip dengan anime ini cuman masalah gue nggak terlalu kompleks seperti cerita ini, dan gue juga pernah nembak cewek yang gue kira dia suka sama gue karena sering senyum ke gue :v ternyata nggak pas smp dulu XD dan stelah sma gue disaranin masuk osis meskipun antisosial. dan ceritanya lagi lagi miripp ni animeeee sumpahhhh gue ga mau ketipu sama cewek lagi wkwkwk sampe" gue harus mengorbankan perasaan cewek" yang deket ke gue karena gue naksir 1 orang cewek di sma dan gue juga tau sbenere dia ada rasa ke gue, dari orang tuanya pun kenal deket ke gue tanpa sebab, karena ga nembak" dia tetep sama pacarnya karena gue ga nglangkah maju :) bedanya itu aja sih XD XD at least pemikiran" rumit dan intrik yang "berbobot"nya yang gue suka dari ni anime :D btw i like your opinion about this anime, ketikan mu sangat berfaedah dan masuk akal bro....ganbate kudasai.....
( abaikan ini jika ngrasa gaje,gue ga bisa nolak untuk ngetik, so excited XD XD )
Ciattt!
Hapus